Pound Inggris berjanji untuk menjadi mata uang paling volatil pada pekan ini. Pada Selasa 12 Maret, akan ada voting mengenai perjanjian Brexit di Inggris, dimana ketentuan-ketentuan keluarnya Inggris dari kelompok negara UE akan diumumkan.

Kegembiraan seputar voting ini memiliki landasannya, karena voting tersebut akan menjadi peluang terakhir bagi PM Theresa May untuk membuktikan kepada Parlemen bahwa ketentuan untuk Inggris keluar dari UE yang diajukan oleh Brussels adalah yang terbaik yang dapat diperoleh Inggris saat ini.

Inti permasalahannya masih seputar area perbatasan Irlandia Utara. Dalam beberapa pekan terakhir, PM May belum berhasil menyepakati ketentuan-ketentuan baru dengan para petinggi Eropa, jadi risiko kegagalan negosiasi pada 12 Maret sangatlah tinggi. Para anggota House of Commons kemungkinan besar tidak akan menerima dokumen terbaru dan akan mulai kembali membahas voting untuk mosi tidak percaya pada May. Perkembangan peristiwa ini akan meningkatkan peluang "hard" Brexit atau Brexit tanpa kesepakatan apapun. Berikut adalah komentar dari Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, terhadap situasi pada akhir pekan:

"Jika Parlemen menolak sebuah perjanjian mengenai penarikan Inggris dari UE, maka Hard Brexit sulit dihindari."

Pernyataan ini langsung dikeluarkan setelah peringatan dari dua faksi utama anti-euro di Parlemen bahwa May kemungkinan akan kalah. Kekalahannya akan menenggelamkan ekonomi dalam keadaan politik yang lebih tidak pasti.

Dalam skenario ini, menjual pound pada pekan ini memiliki prospek yang bagus. Jika posisi PM teranca,, maka GBPUSD cenderung turun lebih dalam di bawah $1,28.

Sementara itu pada Senin, pound naik terkait kabar dari kantor Theresa May, yang pulih 0,33%. Juru bicara untuk perdana menteri tersebut mengkonfirmasi fakta adanya voting pada hari Selasa, dan juga mengesampingkan asumsi bahwa voting tersebut akan "bersyarat", yang dirancang untuk menunjukkan ketentuan mengenai kompromi pada perbatasan Irlandia, yang dapat disetujui oleh Parlemen. Mereka yang mematuhi rencana tersebut yakin bahwa voting akan memberikan petunjuk bagi UE mengenai perjanjian apa yang pada akhirnya lolos dari Parlemen Inggris.

Takdir Brexit sedang dipertimbangkan dan beberapa pakar memprediksi pekan seperti neraka bagi poun. Sterling akan turun 13% ke $1,15, jika Parlemen tiba-tiba memutuskan untuk mendukung keluarnya Inggris dari UE tanpa kesepakatan. Dengan kemenangan gemilang PM Inggris, pound dapat mellonjak 10% ke $1,42.

Seperti yang ditunjukkan oleh banyak analis, pasar kini mengestimasi perpanjangan waktu untuk Pasal 50 sebagai skenario yang lebih berpeluang dari rangkaian hasil voting pada pekan ini.