Pada pertemuan reguler Bank of Japan pekan lalu, pertemuan para anggota regulator berjalan tenang dan tidak mencolok, terutama dengan latar belakang Nonfarm yang kuat dan konflik politik mengenai prospek Brexit.
Yen juga mengabaikan pertemuan Bank Sentral bulan Maret karena pasangan USD/JPY hanya menunjukkan lonjakan harga yang moderat ke level 111.92 tetapi telah bergerak kembali dengan 50 poin lebih rendah pada hari yang sama, tempat rally berlanjut. Bulls pasangan tidak bisa mengambil keuntungan dari situasi dan menembus angka 112, meskipun upaya tersebut baru-baru ini dilakukan lebih dari sekali. Sementara itu, retorika Haruhiko Kuroda terlalu membosankan dan hasil pertemuan itu terlalu mudah ditebak. Oleh karena itu, mata uang Jepang tetap di tempatnya ketika mereka menunggu berita berikutnya. Menunggu tidak akan mengambil waktu yang lama karena kita akan mengetahui hasil pertemuan Fed hari ini dan kemudian besok, akan ada perkiraan tentang dinamika inflasi Jepang. Faktor-faktor fundamental ini mampu mengguncang pasangan mata uang ini, yang jelas terjebak di posisi flat yang lemah.
Kembali ke pertemuan regulator Jepang di bulan Maret, perlu diingat malam sebelum acara ini. Ada desas-desus bahwa Kuroda dapat memperluas program insentif dengan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah, yang secara aktif dibahas di pasar. Sebelum itu, dia memperingatkan bahwa regulator akan mengambil langkah-langkah "jika ekonomi dan inflasi kehilangan momentum". Selain itu, mengingat fakta bahwa perekonomian Jepang hanya tumbuh 0,3% dibandingkan dengan kuartal ketiga, realisasi skenario itu bahwa prakiraan dari sebagian besar analis tidak akan tercapai menjadi cukup nyata. Mereka memperkirakan pertumbuhan 0,4%.
Namun, ketakutan semacam itu tidak dibenarkan. Regulator hanya menurunkan perkiraan pertumbuhan di sektor-sektor utama ekonomi negara, terutama di sektor produksi dan ekspor. Dibandingkan dengan pertemuan Januari, retorika Kuroda terasa melunak tetapi regulator hanya memperingatkan tentang meningkatnya risiko eksternal bagi perekonomian. Juga, Bank of Japan secara tradisional menyatakan keprihatinan pada dinamika inflasi.
Inflasi di Jepang memang tumbuh pada kecepatan yang agak lemah. Indeks harga konsumen telah menurun sejak Oktober tahun lalu, sementara inflasi inti, tidak termasuk biaya makanan segar, telah berada di kisaran 0,8% -1% selama lebih dari setahun masih jauh dari level target 2%. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Bank of Japan, "beberapa perwakilan dari Bank Sentral" menyatakan keprihatinan bahwa level target akan tetap tidak dapat dicapai untuk tiga tahun ke depan, yaitu hingga tahun 2021. Meskipun laporan tersebut tidak mengindikasikan apa yang dibicarakan anggota regulator dan siapa yang memberikan pendapat, harus dicatat bahwa ada 7 anggota dewan yang memberi suara untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini sementara dua menentangnya, berdasarkan hasil pertemuan.
Semua ini menunjukkan bahwa dinamika inflasi lebih lanjut akan menentukan suasana hati regulator Jepang. Jika inflasi inti turun di bawah 0,7%, kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter akan meningkat dalam banyak cara, bahkan meskipun pertumbuhan pasar minyak lambat, tetapi berkat itu, inflasi Jepang mencapai maksimum lokal (local maxima) tahun lalu. Inilah mengapa perilisan besok dapat menyebabkan volatilitas yang signifikan pada pasangan USD/JPY, terutama jika melampaui perkiraan.
Menurut ekspektasi umum para ahli, indeks harga konsumen akan menghentikan penurunan dan pulih ke level Desember, yaitu ke level 0,3%. Namun, indikator inflasi inti tetap di level bulan terakhir 0,8%.
Harus segera diingat bahwa nilai prediksi agak lemah. Oleh karena itu, setiap penyimpangan (deviation) terkecil ke bawah akan dirasakan oleh pasar dengan sangat menyakitkan, terutama jika inflasi inti gagal mencapai 0,7%. Namun, sedikit kelebihan pada tingkat perkiraan tidak dapat menyebabkan kegembiraan khusus di kalangan trader. Inflasi masih terlalu jauh dari level target, karenanya, baik lonjakan inflasi yang kuat atau tren kenaikan (upward trend) dalam berbulan-bulan akan membantu Yen. Dalam semua kasus lain, reaksi pada pasangan USD/JPY akan berlangsung minimal.
Perlu juga diingat bahwa perilisan besok pada pertumbuhan inflasi Jepang akan terjadi setelah pertemuan Fed bulan Maret dan hasilnya akan diumumkan malam ini. Oleh karena itu, tidak bijaksana untuk membuka transaksi dari posisi USD/JPY saat ini. Dolar dapat mengubah latar belakang fundamental untuk pasangan dan agak sulit untuk memprediksi reaksinya. Jika anggota Fed mengikuti skenario yang paling diantisipasi, yang melibatkan kenaikan suku bunga tunggal tahun ini dan retorika 'low-key' dari Powell, maka Greenback dapat memperkuat posisinya di pasar. Namun, alternatif tidak dikesampingkan. Sebagai contoh, Fed akhirnya dapat mengabaikan pengetatan kebijakan moneter tahun ini dan/atau bahkan mengasumsikan kemungkinan pelonggaran. Juga, regulator dapat mengurangi batas atas (upper limit) rentang tingkat netral (neutral rate). Semua skenario dovish ini akan menyebabkan volatilitas yang kuat.
Dengan demikian, disarankan untuk membuat keputusan dalam pasangan USD/JPY setelah acara mendatang. Fed mampu menarik pasangan menuju basis angka ke 110 dan inflasi Jepang yang melemah dapat menggambar kembali gambaran fundamental dan kemudian mengembalikan harga lagi. Hanya penilaian kumulatif dari situasi yang akan menentukan arahnya.
