Pada Senin, perdagangan sesi Asia tidak membawa kejutan, mendukung penjualan besar-besaran di pasar saham, yang dimulai pada Jumat. Nikkei225 kehilangan lebih dari 3%, tercatat ada permintaan obligasi pemerintah, dan emas berjangka Juni diperdagangkan di atas 1320, dan permintan yen berada di titik tertinggi 1,5 bulan.

Suasana panik mencerminkan meningkatnya pemahaman akan janji yang dibuat oleh the Fed pada rapat 21 Maret. Perekonomian AS mulai bergerak ke arah resesi, yang berarti bahwa dunia secara keseluruhan juga mulai bergerak menuju resesi. Salah satu indikator penurunan ekonomi yang paling informatif adalah perbedaan suku bunga antara obligasi 10 tahun dan obligasi 3 bulan jangka pendek mencapai nol. Efek 2 tahun telah setengah langkah, dan, seperti yang pengalaman historis tunjukkan, pembalikkan kurva imbal hasil selalu mendahului resesi dengan jeda sementara dari 8 hingga 16 bulan.

Kesimpulan ini berarti bahwa perekonomian AS kehilangan kemampuan untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, yang berarti kini waktunya untuk memperbaiki strategi jangka panjang. Sehubungan dengan ini, negosiasi dagang saat ini antara AS dan China secara tak terduga memperoleh makna baru. Hingga saat ini, tampaknya China berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, karena rumitnya akses ke pasar Amerika bertepatan dengan perlambatan pertumbuhan China, namun kini situasi nampak sebaliknya.

China melihat kelemahan posisi Amerika, dan oleh karena itu, tidak tertarik untuk merumuskan negosiasi tersebut, namun semakin memperketatnya. Bagi AS, sebaliknya, penting untuk mencapai kesepakatan secepat mungkin, karena setiap hari posisi Rebublik akan memburuk sebelum calon presiden berikutnya mendekat.

Dalam kondisi kepanikan yang meningkat, permintaan aset defensif, termasuk dolar, akan naik. Sementara itu, mata uang komoditas menjadi subjek penurunan, dan harga minyak juga mungkin turun.

EURUSD

Pasar hampir tidak dapat bernapas lega saat tanda-tanda pertama pemulihan perekonomian zona euro nampak, setelah penurunan berkepanjangan pada tahun 2018, dan meski diprediksi euro tidak akan mengamati putusan ECB untuk meluncurkan tahap baru TLTRO sebagai hembusan yang menyertai.

Indeks-indeks PMI awal pada bulan Maret yang rilis Jumat menunjukkan penurunan yang cukup relatif dibanding bulan Februari. PMI manufaktur Jerman runtuh dari 47,6p ke 44,6p, yang merupakan titik minimum absolut selama 79 bulan, dan bahkan pertumbuhan si sektor jasa tidak dapat mengkompensasi keseluruhan perlambatan.

Perekonomian kedua zona euro, Perancis, melemah dalam sektor manufaktur dan jasa, sementara di zona euro, PMI manufaktur menunjukkan angka 47,6p dibanding 49,3p. Pada Februari, indeks gabungan turun dari 51,9p ke 51,3p.

Penurunan produksi mendorong zona euro ke dalam resesi, karena hal itu mengarah pada peningkatan pengangguran, penurunan penghasilan nyata, dan di masa mendatang - perlambatan inflasi. Euro tiba-tiba memperkuat momentum bullish dalam kondisi yang tengah berkembang, dan bahkan ancama resesi di Amerika Serikat kemungkinan tidak akan membantu, karena di Amerika Amerikat Serikat, ancaman ini masih menjadi masalah di masa depan, meski tidak begitu jauh, dan di Eropa, masalah ini ibarat telah mengetuk pintu dan menunggu untuk masuk.

EURUSD kembali ke channel menurun yang terbentuk dari Januari. Zona resistance pindah ke 1,1330 / 40, dan dengan demikian, ada kemungkinan tinggi penurunan ke support 1,1230 / 40 pada hari Senin.

GBPUSD

Pada hari Jumat, Dewan Eropa menyetujui linimasa baru bagi penarikan Inggris dari UE. Putusan ini menyediakan dua opsi - jika Parlemen Inggris menyetujui kesepakatan penarikan diri, proses Brexit akan diperpanjang hingga 22 Maret, namun jika Parlemen menolak, maka Inggris perlu memberitahu langkah selanjutnya pada UE sebelum 12 April.

Walau bagaimanapun, UE ingin menyelesaikan masalah penarikan diri Inggris sebelum pemilihan Perlemen Eropa, yang akan digelar pada 23-16 Mei. Putusan UE yang cukup keras menjadi penyebab ricuhnya Kabinet Inggris, yang, menurut data yang belum dikonfirmasi, tengah menyiapkan penurunan Theresa May dari jabatannya sebagai perdana menteri.

GBPUSD akan turun. Pound berkesempatan tinggi untuk turun ke bawah 1,3090 dan meninggalkan channel naik.