Pasangan Euro-Dolar menunjukkan pertumbuhan korektif hari ini. Hari ini, meskipun kalender ekonomi makro nyaris kosong, diisi dengan sejumlah peristiwa – terutama yang berkaitan dengan prospek Brexit. Euro mengikuti Pound, yang memiliki harapan untuk pemungutan suara ketiga tentang rancangan kesepakatan.
Selain itu, rilis data ekonomi yang kurang lebih penting untuk hari ini adalah pada posisi mendukung Euro. Untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir, indeks optimisme bisnis IFO menunjukkan dinamika positif. Meskipun pertumbuhannya minimal, trader masih terkesan: setelah angka yang sangat mengecewakan dari ZEW minggu lalu, publikasi hari ini menjadi semacam "secercah harapan dalam keadaan yang suram".
Namun, faktor fundamental ini tidak menjadi katalis untuk pertumbuhan stabil EUR/USD. Pertama-tama, indeks ini merupakan kepentingan kedua (dan indikator utama yang terus menurun), dan kedua, peningkatan tipis tidak mampu mengubah situasi secara keseluruhan. Setelah lonjakan aktivitas pembeli, pasangan ini terhenti dalam antisipasi pada kendali berita. Salah satu berita yang memicu adalah pidato Theresa May, yang diperkirakan akan dibawakan pada malam ini. Dalam pidatonya, ia bisa melaporkan tindakan dan niatnya, karena pasar saat ini kehilangan arah akibat rumor yang saling bertentangan.
Hanya beberapa jam yang lalu, menurut pers, pemungutan suara ketiga untuk kesepakatan akan diadakan esok hari, dan diduga, ada kesepakatan antara Konservatif dan Unionis. Terhadap latar belakang ini, Pound meningkat di keseluruhan pasar, menarik pasangan Euro-Dolar dengannya. Namun satu jam kemudian, pada sumber-sumber lainnya, bantahan informasi ini muncul: selain itu, perwakilan DPA diduga telah menolak untuk mendukung kesepakatan tersebut, menghancurkan struktur negosiasi secara keseluruhan. Setelah itu, ekspektasi mulai bermunculan bahwa Theresa May akan mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri - namun hanya dengan imbalan persetujuan terhadap perjanjian.
Skenario ini telah dibahas untuk waktu yang lama, namun kini adalah saat-saat May dapat memainkan kartu truf terakhirnya (namun terkuat). Dalam hal ini, ia dapat menarik beberapa pihak Partai Buruh ke pihaknya, meskipun tidak mungkin membahas tentang hal ini dengan kepastian. Dalam hal apa pun, peristiwa saat ini di London dapat menjadi kekuatan pendorong tidak hanya untuk pasangan mata uang yang melibatkan Pound, namun juga pasangan Euro-Dolar. Terhadap latar belakang Greenback yang stabil, yang berada di bawah tekanan masalahnya sendiri, dinamika pasangan hari ini akan bergantung pada perilaku mata uang tunggal tersebut, yang sebaliknya fokus pada Brexit karena kalender perekonomian yang nyaris kosong.
Namun bulls Dolar tidak dapat mempertahankan laju minggu lalu. Pertumbuhan sentimen anti-risiko memungkinkan Dolar untuk mengejar pada posisi yang hilang, namun momentum mulai mengabur pada hari Jumat, dan hari ini telah sepenuhnya menghilang. Indeks Dolar berada di dekat batas angka 96-96, datar dan menunjukkan pelepasan (detachment). Fakta bahwa indeks Wall Street utama dibuka pada posisi turun (red) hari ini di tengah pelarian lanjutan dari risiko tidak membantu Doalar.
Negosiasi antara AS dan China berlanjut cukup sulit - hal ini, secara khusus, dibuktikan oleh kekosongan informasi di sekitar masalah ini. Para trader terpaksa "puas" hanya dengan rumor, yang bagaimanapun, juga tidak menyenangkan bagi para investor. Jadi, menurut pers Amerika, Beijing tidak membuat konsesi ke Washington dalam hal e-commerce, sementara topik ini merupakan salah satu di antara prioritas utama untuk Gedung Putih. Kebuntuan lain dalam proses negosiasi mengkhawatirkan para trader, namun Dolar mengabaikan pertumbuhan sentimen anti-risiko. Rupanya, Greenback terkesan oleh penguatan "sayap dovish" pada Federal Reserve. Berita bahwa Trump mencalonkan rekan lamanya dan "dove" yang terkenal, Stephen Moore, ke Dewan Guberbur telah mengejutkan bulls Dolar secara tak menyenangkan, yang baru saja menyingkir dari pertemuan yang sangat lunak para regulator di bulan Maret.
Hari ini, dikabarkan bahwa defisit anggaran bulanan tercatat di bulan Februari: biaya pengeluaran meningkat, sementara pendapatan dari sekumpulan pajak pendapatan korporasi menurun sebesar 20%. Akibatnya, defisit anggaran berjumlah hingga $234 miliar bulan lalu, dibandingkan dengan $215 miliar setahun sebelumnya. Ini merupakan rekor mutlak (lebih tepatnya - anti-rekor).
Faktor lainnya yang juga melengkapi gambaran fundamental yang suram untuk Dolar adalah penurunan Dallas Fed Manufacturing Index. Indikator menurun hingga 8.3 poin, kontras terhadap prakiraan pertumbuhan 9 poin. Indeks telah turun untuk bulan kedua berturut-turut. Meskipun sebagai kepentingan kedua pada indikator ini, Dolar masih bereaksi terhadap penurunan.
Maka, mata uang AS saat ini tak memiliki kekuatan dan argumen untuk mendominasi dalam pasangan Dolar. Euro, sebaliknya, fokus pada tema Brexit. Ini mengapa dinamika naik pada EUR/USD secara garis besar bergantung pada sejumlah peristiwa politik di London. Jika Inggris semakin mendekati persetujuan kesepakatan, pasangan akan tumbuh setidaknya hingga garis Tenkan-sen pada chart harian (tanda 1.1360) dan lebih lanjut menuju 1.1400 (batas atas (upper limit) pada Kumo cloud di kerangka waktu yang sama). Jika tidak, harga akan kembali ke area pertengahan angka ke-12.
