Parlemen Inggris, yang mengambil kendali atas proses Brexit, berharap menemukan jalan keluar dari jalan buntu ini. Pada hari Rabu, anggota parlemen akan mencari alternatif untuk proyek perdana menteri melalui serangkaian pemungutan suara yang disebut "demonstratif". Perjanjian Theresa May masih merupakan opsi yang menjanjikan. Selain itu, ada desas-desus bahwa dia akan meninggalkan posisinya sebagai perdana menteri dengan imbalan dukungan proposal Brexit-nya.

Pemungutan suara akan dimulai pukul 19.00, hasilnya diperkirakan akan ada pada pukul 21.00 waktu London. Ada kemungkinan bahwa para menteri akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memilih opsi yang mereka inginkan. Dalam hal ini, pertemuan akan dilanjutkan pada hari Senin. Pemungutan suara mungkin tidak memberikan hasil yang anggota parlemen andalkan, tetapi fakta bahwa mereka telah bersatu dan menantang pemerintah sudah merupakan terobosan besar.

Sementara itu, pound, yang menebus kerugian dengan latar belakang kepercayaan trader pada hasil positif Brexit, sedang menunggu hasil pemungutan suara baru.

Inilah yang ditulis oleh ahli strategi terkemuka:

Credit Agricole CIB

"Terlepas dari kenyataan bahwa ketidakpastian politik kemungkinan akan berlanjut, pandangan jangka panjang kami tetap konstruktif - Pound akan naik menjadi $1,39 pada bulan September."

Manajemen Aset Newton

"Ada kemungkinan bahwa anggota parlemen tidak akan memilih salah satu opsi terakhir, yang selanjutnya akan membingungkan situasi."

Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, yang berbicara pada hari Rabu di sidang paripurna Parlemen Eropa di Strasbourg, mengatakan bahwa Inggris harus mempertahankan hak untuk merevisi rencana Brexit dan diberi waktu untuk melakukannya, yaitu, menyetujui penundaan yang panjang. Ini berarti bahwa Inggris akan berpartisipasi dalam pemilihan Eropa.

Kemungkinan hasil pemilihan suara:

• Proposal Theresa May yang sudah gagal dua kali tidak akan mungkin disahkan. Namun demikian, beberapa orang yang menentang kesepakatan perdana menteri yang tak populer dan pendukung skenario "keras", seperti Jacob Rees-Mogg, mengatakan bahwa mereka dapat mengubah pikiran mereka dan memberi suara untuk mendukung. Dalam skenario ini, kemungkinan Brexit yang tidak tertata akan menurun, yang berkontribusi pada penguatan langsung Sterling terhadap Dolar dan Euro.
• Meskipun Brexit "keras" dieliminasi sebanyak dua kali, secara legal hal tersebut tetap menjadi skenario "default" jika tak ada kesepakatan yang dicapai pada tanggal 12 April.
• Inggris tetap bertahan di serikat pabean. Hal ini akan memungkinkan negara tersebut untuk melakukan perdagangan bebas, sementara pasar tunggal akan ditutup. Ini juga bisa berarti bahwa Inggris harus mempertahankan beberapa bentuk kebebasan bergerak bagi warga di seluruh zona euro.
• Salah satu versi proposal Theresa May adalah kesepakatan Malthouse. Di sini, "backstop" Irlandia digantikan oleh "solusi teknikal", yang saat ini tidak didefinisikan.
• Ide referendum kedua tetap ada.
• Opsi paling sederhana adalah menghapuskan Pasal 50. Tidak mungkin untuk menerima dukungan yang lebih besar di House of Commons. Para Deputi khawatir bahwa dengan cara ini mereka akan mengabaikan kehendak Inggris, yang diungkapkan dalam referendum pada tahun 2016.