Situasi dengan Brexit tidak kunjung jelas. Parlemen Inggris tidak menyetujui 8 skenario perpisahan negara tersebut dengan UE. Artileri yang berat dalam bentuk pernyataan Theresa May juga tidak membantu, jika kesepakatan versinya disetuju. Perlu dicatat bahwa saat ini, proposal May semakin banyak menerima dukungan dari tokoh-tokoh penting partai Tory. Para politisi khawatir bahwa pada akhirnya, minimnya kejelasan dan arahan akan menyebabkan penolakan Brexit.

Voting tambahan dijadwalkan pada hari Kamis. Pasar berharap situasi akan menjadi lebih jelas sebelum akhir pekan ini. Namun, ide mengenai penundaan dalam waktu lama mungkin tidak akan memberikan bonus bagi sterling.

Bagaimanapun, pound bergerak dengan penuh kepercayaan diri ditengah kelanjutan drama ini. Rentang perubahan dalam nilai tukar terhadap dolar sejak awal Maret berada dalam kawasan $1,30-1,33.

Apa yang terjadi dengan euro?

Euro dalam kesulitan, dan imbal hasil obligasi pemerintah Jerman turun di bawah obligasi Jepang untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Penurunan mata uang euro baru-baru dikarenakan oleh pernyataan dari Mario Draghi. Para Rabu, ia menunjukkan adanya risiko penurunan terhadap ekonomi regional dan mengumumkan kesiapan regulator tersebut untuk menangani efek samping suku bunga negatif. Draghi tampaknya telah mengisyaratkan normalisasi politik, namun faktanya anda harus memahami bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk waktu yang lama, dan ECB akan memperkecil kerugian sistem perbankan dengan bantuan LTRO atau instrumen lainnya. Kabar tersebut tidak menguntungkan euro.

Zona euro mengikuti jalur yang dijalani oleh Jepang, yaitu siap untuk menghadapi perlambatan harga konsumen lebih lanjut, dan zona euro juga dapat menggunakan mekanisme pengendalian kurva imbal hasil, seperti bank sentral Jepang. Cara lainnya adalah sebuah varian dengan suku bunga yang berbeda-beda untuk bank dapat dilakukan, sehingga memungkinkan organisasi-organisasi keuangan tersebut untuk tidak membayar bunga dari dana yang disimpan dalam bank sentral.

Oleh karena itu, prospek untuk pengetatan kebijakan moneter yang cepat harus dilupakan. Hal ini membuat euro rentan, sementara dolar bersuka cita atas kabar gembira dari perdagangan asing. Neraca perdagangan yang negatif bukan hanya turun dari level puncak selama 10 tahun, namun juga lebih baik dari ekspektasi Bloomberg - $51,15 miliar dari $57 miliar. Penurunan impor ini dapat menunjukkan efektivitas kebijakan proteksionisme Donald Trump. Namun, hal tersebut juga dapat menandakan melambatnya permintaan domestik dan ekonomi AS secara menyeluruh.

Untuk EURUSD, berkurangnya defisit perdagangan AS dan terpangkasnya surplus perdagangan Jerman dan Zona Euro adalah faktor negatif. Pada waktu yang sama, kurs mata uang ditentukan oleh aliran modal dari dana investasi yang besar. Jika tahun lalu terdapat lonjakan repatriasi modal ke perusahaan-perusahaan AS (hingga $664,9 miliar dari $155,1 miliar), maka tahun ini faktor ini kemungkinan tidak akan mendukung "greenback". "Bears" dolar memberikan laporan yang mengecewakan mengenai GDP AS untuk kuartal keempat. Jika estimasi keduanya lebih rendah dari ekspektasi 2,4% q/q, maka para penggemar euro akan kembali ke atas $1,13.