Menurut perhitungan dari perusahaan analitik S&P Global Market Intelligence, volume produksi emas di tahun ini dapat mengesankan dan mencapai 109,6 juta ons. Para ahli yakin bahwa dalam hal ini rekor di tahun 2018 akan ditembus saat volume dari produksi logam mulia berjumlah hingga 107,3 juta ons.

Menurut analis, level produksi dari emas meningkat untuk sepuluhn tahun berturut-turut. Selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan produksi emas telah mencapai tingkat mengesankan di 40%. Menurut perhitungan para ahli, di tahun 2019, kenaikan produksi emas diprediksi di 2,3 juta ons. Hal ini merupakan kenaikan yang paling signifikan selama tiga tahun terakhir, dengan kenaikan 50% dari produksi emas yang akan berada pada deposit terbaru, ungkap para ahli.

Menurut Christopher Galbright, para ahli di pasar logam mulia, stabilitas saat ini dalam produksi emas akan berlanjut hingga 2022. Diperkirakan deposit terbaru, yang akan memperoleh hasil dalam lima tahun mendatang, akan secara konsisten mampu membawa 4,3 juta ons emas per tahun. Program tersebut akan dilibatkan hingga 2024. Jika terdapat sejumlah program lain yang menjanjikan, 11,7 juta ons lainnya dari logam mulia dapat diperoleh, para ahli meyakini.

Namun, beberapa analis tidak membagi rasa optimis ini. Mereka yakin bahwa sejak 2021, pengurangan dalam produksi emas dalam deposit lama mungkin dimulai di 2022, jika proses ini naik, kami dapat memperkirakan penurunan dalam produksi 3 juta ons, dan di 2024 penurunan akan mencapai 5 juta ons emas, para ahlli memperingatkan.