Meskipun terdapat kondisi pasar Forex yang tenang, trader tampak tidak tenang. Pada bagian bawah, dimana indeks volatilitas mata uang dunia JP Morgan terjadi, mungkin menandakan fluktuasi kuat dalam nilai tukar dolar AS - ini telah terjadi tiga kali dalam 25 tahun terakhir. Beberapa ahli strategi mata uang memperingatkan bahwa mereka harus bersiap menghadapi lonjakan "gejolak" pasar.

Sementara itu, dalam menghadapi penurunan volatilitas mata uang utama, investor terpaksa mencari di setiap sudut pasar untuk mencari keuntungan.

"Kurangnya pergerakan serius pada pasar berkembang berarti trader mata uang harus mencoba peruntungan mereka di sudut yang lebih gelap dari mata uang cair dari negara berkembang," ucap Peter Rosensstraich dari Swissquote Bank.

"Hedge fund telah mulai mendefinisikan kembali bobot pasar negara berkembang terhadap dolar," ucap Philip Ferreira, ahli strategi aset campuran senior di Lyxor Asset Management.

Menurut Keith Jax, spesialis Societe Generale, menggunakan yen sebagai mata uang pendanaan untuk membeli rupee India, yuan Tiongkok, atau peso Filipina bisa mendatangkan keuntungan besar.

Carry trading juga terlihat menarik di lingkungan yang volatile rendah.

"Pada awal tahun, kami membuka posisi beli untuk pasangan USD / ZAR, karena berhasil rally, yang terjadi pada Februari-Maret. Kami menerima sekitar 6% laba pada lompatan ini, dan saya sangat senang dengan itu, "kata manajer investasi Allianz Casper Brzezniak.

"Pound sterling diperdagangkan dalam kisaran yang bahkan lebih sempit daripada rekan-rekannya, karena Brexit ditunda hingga Oktober, dan volatilitas mata uang Inggris turun tajam. Untuk menghasilkan uang dalam kondisi ini, Anda perlu punya waktu untuk mengambil keuntungan dari periode singkat volatilitas pada berita. Strategi ini dapat membuahkan hasil jika Anda memilih kisaran yang tepat. Pengaturan waktu juga sangat penting, "kata Scott Thiel dari BlackRock Inc.