Terus terang, minggu lalu merupakan minggu yang sangat membosankan dan lesu, meskipun banyak data ekonomi makro yang sangat menarik. Tetapi minggu tersebut berjalan singkat karena Paskah, bahwa semua rakyat Eropa yang mulai beristirahat pada hari Jumat, sedang mempersiapkan dengan sangat aktif. Tetapi sebelum itu, masih perlu untuk melakukan pembelian, membeli segala macam barang untuk masa liburan. Ya, jangan lupakan hadiah untuk kerabat dan teman. Jadi, Eropa tidak hanya perdagangan saham. Banyak yang tersedia. Ada hal-hal yang lebih penting daripada semua jenis kuotasi dan sejenisnya. Jadi, menjelang masalah-masalah liburan, investor tidak terlalu peduli bahwa tingkat pertumbuhan produksi industri di Amerika Serikat melambat dari 3,5% menjadi 2,8%, dan penjualan retail mempercepat tingkat pertumbuhan dari 2,2% menjadi 3,6%. Mereka menepis fakta bahwa stok grosir naik 0,2%, dan saham komersial naik 0,3%. Selain itu, mereka tidak peduli sama sekali bahwa stok grosir telah meningkat selama 15 bulan berturut-turut, dan stok komersial - selama 11 bulan berturut-turut. Mereka benar-benar tidak begitu memperdulikan bahwa penurunan 0,1% pada industri konstruksi di Eropa memberi jalan untuk kenaikan 5,2%. Seolah tidak ada yang tertarik pada kenyataan bahwa tingkat pertumbuhan upah rata-rata di Inggris menurun dari 3,5% menjadi 3,4%, dan jumlah klaim tunjangan pengangguran naik dari 26.700 menjadi 28.300. Bagaimanapun, tidak ada perhatian pada fakta bahwa inflasi di Inggris tetap tidak berubah, sementara tingkat pertumbuhan penjualan retail meningkat tajam dari 4,0% menjadi 6,7%. Dan tentu saja - politisi Inggris sendiri terganggu oleh diskusi yang sangat penting antara bagaimana "menceraikan" Uni Eropa, dan berdiri dalam antrian untuk berbelanja. Mereka tidak sanggup melakukan negosiasi dan memberi pernyataan keras. Mereka akan memikirkannya nanti. Ada banyak hal penting yang harus dilakukan.
Namun demikian, sesuatu, atau lebih tepatnya seseorang, mampu mengalihkan perhatian orang-orang terhormat dari pekerjaan yang menyenangkan sesaat. Ya, jadi pertanyaannya adalah: "apakah itu?". Tepat sebelum Jumat Agung, Kamis pagi tepatnya, dalam satu cara agitasi dan disinformasi massa yang sangat menghargai diri sendiri, dengan menyandang nama pendirinya yang baru-baru ini adalah walikota New York, berita itu diterbitkan, dan memicu semua orang yang tidak mengantri dan karena alasan tak jelas tengah berdiam di terminal trading. Berita utama menyatakan bahwa posisi Mario Draghi, yang ditetapkan untuk meninggalkan jabatannya pada tanggal 31 Oktober tahun ini, sedang dipertimbangkan oleh kepala bank federal Jerman, Jens Weidmann. Efek dari berita ini menunjukkan bahwa kebanyakan orang tidak membaca apa pun kecuali berita utama. Bagaimanapun, kepala European Central Bank tidak memegang jabatan seumur hidup, tetapi ditunjuk selama delapan tahun, jadi cepat atau lambat harus ada yang menggantikan Mario Draghi. Masa jabatannya akan berakhir, jadi tidak mengherankan bahwa pemilihan kandidat sedang dilakukan secara aktif. Ketika banyak orang melihat bahwa perwakilan Jerman sedang dipertimbangkan untuk jabatan kepala European Central Bank, dan dari judulnya dapat disimpulkan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan, beberapa orang menjadi sangat ketakutan sehingga mereka hanya mengatur penjualan Euro. Jadi, jelas bagi semua orang bahwa Jermanlah yang memiliki bobot dan pengaruh terbesar di Uni Eropa, tetapi Jerman sendiri tidak menempati posisi terdepan dalam struktur keseluruhan Eropa. Berita seperti itu dapat dianggap hanya sebagai fakta bahwa Jerman sedang menyelesaikan formalitas terakhir untuk transformasi Uni Eropa menjadi Reich Keempat. Bagaimanapun, European Central Bank sudah membuat keputusan, pertama-tama, dengan memperhatikan kepentingan Jerman, dan jika dikepalai oleh Jerman, maka kepentingan negara lain pada umumnya tidak akan diperhitungkan. Tetapi yang membuatnya menjadi situasi lucu adalah bahwa Jens Weidman bahkan tidak termasuk dalam lima besar yang paling mungkin untuk menggantikan Mario Draghi. Namun, sebagai kepala salah satu bank sentral nasional, tentu saja ia termasuk dalam daftar kandidat untuk jabatan kepala European Central Bank. Jadi, para master berita utama beraksi lagi.
Jujur, jika agitasi dan informasi yang salah paham pada media tidak mulai menimbulkan kepanikan lagi, maka minggu yang akan datang menjanjikan bahwa situasi akan lebih membosankan daripada yang sebelumnya. Tidak hanya itu, pada hari Senin, Eropa terus beristirahat karena Paskah, sehingga tidak ada data ekonomi makro. Tentu saja, tidak ada sesuatu yang diterbitkan, tetapi semua ini sangat tidak menarik. Dengan pengecualian data awal pada PDB Amerika Serikat untuk kuartal pertama tahun ini, yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, penjualan perumahan di pasar sekunder dapat turun 2,3%, dan rumah baru mengalami kenaikan sebesar 2,6%. Jadi, tidak ada banyak alasan untuk optimisme pada Dolar. Meskipun Donald Trump, tampaknya, telah "membuat Amerika hebat lagi".
Jadi, Euro akan memiliki alasan bagus untuk pulih dari penurunan acak (random collapse) yang terjadi di akhir pekan lalu, dan dapat mengakhiri minggu pada level 1.1325.
Nasib yang serupa menunggu Pound, yang mengalir setelah Euro terhadap latar belakang berita utama yang aneh terkait masa depan kepala European Central Bank. Selain itu, di Inggris, data pinjaman sektor publik akan dipublikasikan, yang jumlahnya harus hampir tidak berubah. Sehingga, Pound memiliki peluang bagus untuk tumbuh hingga 1.3100.
