Euro tidak dapat berdiri pada kakinya sendiri dan terus turun melawan dolar. Mata uang tunggal Eropa tersebut masih belum dapat memperoleh dukungan. Bukan posisi terbaru ECB, maupun data ekonomi terbaru yang berkontribusi kepada tingkat pertumbuhan. Dolar, sebaliknya, tumbuh karena berita-berita bagus. Para pelaku pasar baru-baru ini berharap membaiknya ketentuan-ketentuan pinjaman yang menguntungkan di China akan membantu meningkatkan permintaan untuk ekspor Jerman dan mengangkat suasana ekonomi negara-negara zona euro, yang dalam gilirannya dapat memiliki dampak positif pada euro. Namun, ini tidak terjadi.

Tekanan dari konflik perdagangan dan kekhawatiran mengenai proteksionisme global berimbas negatif pada posisi eksternal umum Eropa dan menantang pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Kini, euro membutuhkan dukungan lebih dari sebelumnya agar tidak jatuh. Meskipun pound terlihat lebih stabil dibandingkan euro, namun pada umumnya pound tidak memiliki alasan untuk tumbuh. Mata uang tersebut tetap di level terendah selama dua bulan, terbebani turun oleh rally dolar dalam skala besar dan memudarnya harapan untuk terobosan dalam negosiasi pemerintah Inggris dan pihak oposisi di Inggris.