Dua pekan lalu, pasangan dolar/yen menempati level harga 111,70-112,10, setelahnya grafik harga harian mulai menunjukkan garis datar. Meskipun harga berfluktuasi, USD/JPY sebenarnya tetap tidak bergerak menunggu informasi yang kuat.
Trader bahkan mengabaikan penguatan umum dolar di pasar, meskipun dalam pasangan mata uang dolar lainnya, greenback memperkuat posisi mereka secara signifikan. Toleransi tekanan seperti ini dijelaskan oleh latar belakang fundamental yang berlawanan. Di satu sisi, permintaan untuk yen tidak berkurang karena meningkatnya ketegangan seputar Iran - mata uang Jepang masih menikmati status sebagai aset pertahanan. Di sisi lain, pertumbuhan indikator-indikator dari China, serta kemajuan negosiasi perdagangan AS-China, tetap memiliki risiko. Meskipun konflik perdagangan antara Teheran dan Washington dapat berkembang, pasar percaya akan kekuatan diplomasi. Pada 2013, Iran mengancam akan memblokir Selat Hormuz, namun kemudian negara tersebut membatalkan niatnya. Sebagai tambahan, pertumbuhan yen tertahan oleh aktivitas carry-trader, meskipun faktor ini lebih mungkin muncul karena aktivitas pasar yang "tipis" pasca liburan.
Dengan kata lain, sistem terbaru dari periksa dan menyeimbangkan sejauh ini memungkinkan trader-trader USD/JPY untuk bertransaksi dalam rentang datar yang sempit selama dua pekan, mengabaikan kenaikan tajam indeks dolar. Namun peristiwa esok hari dapat mematahkan kekosongan ini: kita akan mengetahui hasil rapat bulan April dari Bank of Japan.
Menurut pendapat umum para pakar, setelah rapat selama dua hari, regulator Jepang tersebut akan meninggalkan parameter-parameter kebijakan moneternya dalam bentuk sebelumnya. Namun, sulit untuk membahas hal ini dengan kepastian sebesar 100% setelah peristiwa-peristiwa yang terjadi tiga tahun lalu. Bank of Japan secara tak terduga, tanpa peringatan dan pengumuman terlebih dahulu, menurunkan suku bunga ke area negatif. Situasi ini ditambah oleh fakta bahwa beberapa hari sebelum rapat para anggota bank sentral, Haruhiko Kuroda meyakinkan pasar bahwa tidak ada rencana untuk memperlunak kondisi kebijakan moneter. Meskipun sejak itu, BoJ belum menghadirkan kejutan-kejutan yang lain. Dan dengan rilis data terbaru yang mengecewakan, risiko mengambil keputusan yang tak terduga meningkat dari berbagai segi.
Jadi baru-baru ini, Kuroda semakin sering menyebutkan bahwa BoJ dapat mengambil "langkah-langkah lanjutan" untuk mencapai target inflasi. Hal ini berarti bahwa Bank of Japan dapat mengembangkan program insentif dan menurunkan suku bunga lagi. Kami ingatkan anda bahwa indeks harga konsumen bulan Maret berada di level perkiraan, yaitu sekitar 0,5%. Di satu sisi ini adalah hasil yang cukup bagus, karena dari bulan Desember sampai Februari indikator ini berada di level 0,2%. Di sisi lainnya, tingkat pertumbuhan tidak mengesankan: sebagai contoh, tahun lalu indikator berfluktuasi di sekitar 1,3-1,4%. Inflasi inti mencapai level 0,8% dengan perkiraan pertumbuhan ke 0,7%. Sejak Desember tahun lalu, indikator ini telah berfluktuasi dalam kisaran 0,7%-0,8%, oleh karena itu, mungkin untuk berbicara mengenai "tren positif" di sini. Selain itu, indeks harga konsumen, diluar harga pangan dan energi, telah menunjukkan stagnansi - selama tiga bulan terakhir, indikator ini telah mencapai 0,4%.
Angka ini jelas tidak berkonstribusi pada pengetatan retorika bank sentral Jepang. Namun, inflasi yang lemah bukanlah satu-satunya permasalahan ekonomi Jepang. Rilis-rilis lainnya juga mengecewakan. Khususnya, produksi industri yang turun ke 0,7% (dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 1,4%), belanja rumah tangga turun ke -2% (dengan perkiraan penurunan ke -0,5%), dan indeks keyakinan bisnis turun ke 40%, sebesar 0,5 poin. Semua ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan GDP Jepang di kuartal pertama akan mengecewakan: setidaknya, banyak pakar yang telah memperingatkannya.
Terlepas dari "kumpulan" data negatif ini, Bank of Japan kemungkinan tidak akan mengubah parameter-parameter kebijakan moneter esok hari, meskipun Haruhiko Kuroda baru-baru ini membuat peluang menurunkan suku bunga lebih lanjut ke area negatif. Ia tidak menentukan panduan sementaranya, namun memperingatkan bahwa skenario tersebut cukup mungkin terjadi. Menurut saya, esok hari kepala bank sentral tersebut akan kembali mengumumkan wacana ini, dengan itu memberikan tekanan pada yen. Sebagai tambahan, regulator Jepang tersebut dapat menurunkan perkiraannya sendiri untuk pertumbuhan indikator-indikator kunci (terutama, GDP dan inflasi).
Dengan itu, hasil rapat Bank of Japan bulan April kemungkinan tidak akan menyenangkan bears dari pasangan USD/JPY. Tidak ada alasan untuk merasa optimis: selain itu, rilis makroekonomi terbaru membantu memperlunak posisi bank sentral secara umum dan khususnya Kuroda.
Gambaran teknikal USD/JPY juga mendukung kenaikan. Pada grafik harian, harga berada di atas cloud Kumo dan indikator Ichimoku Kinko Hyo dan di atas semua garisnya. Sinyal "Parade garis" yang bullish menandakan potensi pertumbuhan harga lebih lanjut. Selain itu, pasangan ini berada di antara garis tengah dan atas indikator Bollinger Bands. Ini juga menandakan sentimen bullish di antara para trader. Target terdekat kenaikan masih dapat dipertimbangkan di level 112,60 - ini adalah level resistance dan garis atas indikator Bollinger Bands pada timeframe D1. Stop loss dapat ditempatkan di area level support, yaitu garis tengah indikator Bollinger Bands, yang sama dengan level 111,70.
