Mata uang AS menunjukkan pertumbuhan di seluruh bursa selama dua hari berturut-turut. Dengan pengecualian yang sangat jarang (yaitu USD/JPY), greenback mendominasi seluruh pasangan mata uangnya, dan untuk pertama kalinya sejak Mei 2017, indeks dolar menguji area 98 poin. Pasangan euro-dolar juga mencapai rekor seperti itu, turun ke level terendah selama dua tahun (tepatnya, ke palung pada Januari 2017). Setelah bears EUR/USD berhasil menembus level support 1,1170 (garis bawah indikator Bollinger Bands pada grafik harian), ada prospek untuk harga turun ke level 1,10an. Namun, ini bukanlah tugas mudah - karena pada awal sesi AS pada hari Kamis, harga bergerak dari level terendah harian ke 1,1119 dalam mengantisipasi rilis data keesokan harinya mengenai pertumbuhan ekonomi Amerika.
Namun, banyak ahli strategi mata uang menganggap "rally bulan April" dari dolar dengan pesimisme. Menurut mereka, dinamika pasangan mata uang dengan dolar sebagian besar dikarenakan oleh melemahnya mata uang lainnya dan bukan penguatan greenback. Sebagai contoh, yen berhasil melawan dirinya sendiri terhadap dolar, "memonetisasi" status sebagai aset pertahanan. Dolar Kanada juga menghentikan penurunannya setelah rapat Bank of Canada yang dovish. Pasangan euro-dolar dalam konteks ini berada di pihak yang kalah. Pertama-tama, posisi ECB dan Fed yang saling bertolak belakang akhir-akhir ini semakin meningkat. Saat Fed telah mengambil sikap tunggu-dan-lihat dengan mempertahankan peluang kenaikan suku bunga pada awal tahun depan (atau bahkan pada Desember tahun ini), Bank Sentral Eropa (ECB) justru telah membuka peluang pelonggaran kebijakan. Dengan itu, Wakil Presiden ECB Luis de Guindos mengatakan hari ini bahwa regulator tersebut siap melanjutkan program pelonggaran kuantitatif (QE) untuk memicu kenaikan inflasi.
Kami ingatkan bahwa indeks harga konsumen inti telah mengalami penurunan selama dua bulan berturut-turut. Laju penurunan cukup cepat - jika pada bulan Maret, inflasi inti di level 1%, maka pada bulan April, indeks telah mencapai level 0,8%, berbeda dengan ekspektasi para pakar yang lebih optimis. Dan meskipun Mario Draghi tidak membahas mengenai kelanjutan QE setelah rapat ECB bulan April, ia mengisyaratkan dengan cukup gamblang bahwa ECB akan bereaksi terhadap laporan-laporan statistik yang akan datang. Hari ini, Guindos sebenarnya telah mengklarifikasi dengan jelas bagaimana bank sentral Eropa tersebut dapat merespon penurunan inflasi lebih jauh di zona euro.
Pada umumnya, pernyataan ini telah menjadi katalis bagi penurunan pasangan EUR/USD. Pernyataan tersebut datang hampir bersamaan dengan perilisan Buletin Ekonomi ECB, yang nuansanya mencerminkan sentimen para anggota ECB pada rapat terakhir. Inti dari dokumen ini adalah bahwa ekonomi zona euro masih membutuhkan "kebijakan akomodasi yang luas", sementara risiko pertumbuhan ekonomi UE tetap mengarah turun. Dan jangan lupa mengenai informasi dari para jurnalis Amerika? Menurut data mereka, sebagian anggota ECB mempertanyakan keakuratan model perkiraan yang digunakan oleh ECB. Menurut mereka, model ini memberikan gambaran yang terganggu dan tidak sepenuhnya mencakup indikator makroekonomi yang telah direvisi. Notulen ECB yang dirilis hari ini, serta pernyataan Guindos, menegaskan sikap "dovish" para anggota ECB.
Meningkatnya kekhawatiran mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi zona euro membebani mata uang tunggalnya. Pada waktu yang sama, laporan statistik yang positif dari AS hanya memperkuat posisi bulls EUR/USD. Khususnya, penjualan bangunan baru bulan Maret tumbuh 4,5%, melampaui ekspektasi sebagian besar pakar. Dalam skala tahunan, hasil ini merupakan yang tertinggi sejak November dua tahun lalu. Hari ini, data penting juga akan dirilis: yaitu, volume pesanan barang tahan lama. Indikator ini melampaui ekspektasi yang paling berani. Total volume pesanan naik 2,7% (dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 0,7%), dan diluar transportasi sebesar 0,4% (perkiraan 0,2%). Angka semacam ini dengan situasi laporan korporasi yang menguntungkan lagi-lagi mendukung mata uang AS.
Kini dolar harus melewati "ujian" utama pada pekan ini. Kami berbicara mengenai rilis data pertumbuhan ekonomi AS. Di sini, perlu diingat bahwa ekonomi AS mencapai level tertinggi "lokalnya" pada kuartal kedua tahun lalu, saat PDB AS mencapai puncaknya di 4,2%. Setelah itu, indikator mulai berangsur turun, mencapai 2,2% pada kuartal 4 2018. Menurut prediksi sebagian besar analis, ekonomi AS akan menunjukkan hasil yang sama pada kuartal pertama tahun ini. Jika angka resmi tidak sama dengan perkiraan, maka dolar akan kehilangan posisinya di seluruh bursa dan pasangan EUR/USD tidak terkecuali. Perlu diperhatikan juga untuk indeks harga PDB - yang menurut perkiraan, indeks akan turun drastis (dari 1,7% ke 1,3%). Fakta ini dapat memberikan tekanan yang kuat pada dolar, bahkan jika pertumbuhan PDB berada pada level yang diprediksikan.
Dari sudut pandang teknikal, bears harus memasuki level 1,10an agar dapat menyatakan rencana mereka untuk mendekati level resistance kunci di 1,1000. Bulls memiliki tugas yang lebih sulit: pembeli harus kembali ke harga di atas 1,1240 (rata-rata garis Bollinger Bands pada D1 bertepatan dengan garis Tenkan-sen). Dan meskipun bears pasangan ini memiliki prioritas saat ini, "ujian" hari Jumat dapat mengembalikan harga ke rangka kerja level 1,12an.
