Waktu bagi reli euro belum tiba, dan mata uang tunggal ini mungkin akan jatuh ke $1,105. Sementara itu, dolar stabil pada awal pekan ini setelah mengakhiri hari Jumat di zona merah, meski rilis indikator pertumbuhan PDB untuk kuartal pertama kuat. Para trader sangat khawatir mengenai inflasi, seiring inflasi yang melambat dari 1,8% ke 1,3% dalam skala tahunan. Perlu dicatat juga bahwa reaksi the greenback terhadap inidkator PDB yang kuat menegaskan kembali potensi pergerakan menurun pasangan EUR/USD yang terbatas.

Kini para investor tertarik dengan kesimpulan yang ditarik the Fed dari data ekonomi yang ambigu. Rapat dua hari regulator AS ini dimulai pada Selasa.

Pasar ragu bahwa perekonomian AS akan terus dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Total kontribusi persediaan dan ekspor bersih terhadap pertumbuhan PDB mencapai 1,68 poin persentase. Ini adalah hasil terbaik selama enam tahun terakhir. Pada saat yang sama, penyebab pertumbuhan impor yang lambat adalah aktivitas perusahaan AS yang terlalu tinggi pada Oktober-Desember. Penyebab kekacauan adalah topik tarif baru. Memburuknya konflik perdagangan AS-China akan secara fundamental mengubah situasi pada kuartal kedua. Apa yang telah menjadi pendorong pertumbuhan mungkin menjadi kendali.

The Fed tidak akan mengubah suku bunga. Jeda yang diambil sebelumnya oleh bank sentral ini akan berlanjut, tidak ada banyak keraguan di sini. Namun, mungkin lebih menarik. Diperkirakan the Fed akan mengumumkan sebuah instrumen baru yang mampu menjaga biaya pinjaman federal dalam batas yang ketat. Volatilitas pasangan mata uang utama pada latar belakang ini akan meningkat.

Publikasi PDB zona euro untuk kuartal pertama rilis pada hari Selasa. Menurut analis, tingkat tahunan tetap di level kuartal sebelumnya - 1,1%. Pada saat yang sama, akan ada laporan pengangguran di blok tersebut pada bulan April, yang, menurut prakiraan pasar, juga tetap tidak berubah di 7,8%.

Pada saat yang sama, semakin banyak ahli strategi perbankan setuju bahwa pemulihan ekonomi China akan memberikan dorongan bagi ekspor dan ekonomi Eropa. Sebagai contoh, perwakilan Goldman Sachs menarik kesejajaran dengan 2016. Pada waktu itu, di bawah pengaruh stimulus skala besar, zona euro ekonomi China gagal dengan jeda waktu tiga bulan setelah PDB kuartalan China yang lebih baik dari prakiraan. Perbandingan tersebut memungkinkan para ahli untuk membahas percepatan PDB zona euro pada paruh kedua tahun ini menjadi 1,5%. Mata uang Eropa tengah menunggu waktunya, sementara dolar berusaha untuk memprediksi langkah-langkah the Fed selanjutnya.