Pound mengabaikan "super Kamis": Meskipun banyak informasi, pasangan GBP / USD mengulangi lintasan kemarin, tetap dalam angka ke-30. Meskipun pada umumnya, semua prasyarat untuk meningkatkan volatilitas pasangan ini adalah: dalam satu hari, agenda fundamental paling penting terjadi - rapat Bank of England, rilis laporan inflasi kuartalan, konferensi pers Mark Carney, dan rilis data PMI di sektor konstruksi Inggris. Serangkaian informasi tersebut dapat berdampak signifikan pada dinamika pasangan ini, namun seperti yang sering terjadi, ekspektasi pasar yang berlebihan tidak sesuai dengan kenyataan.
Reaksi apatis seperti itu dari pasar terutama disebabkan oleh "bayangan Brexit". Dengan latar belakang pernyataan politisi Inggris kemarin, semua faktor fundamental lainnya menjadi latar belakang - termasuk rapat regulator Inggris. Para trader tidak mengambil risiko membuka posisi besar untuk pasangan ini, dengan fokus pada prospek "proses perpisahan". Dalam waktu dekat ini akan jelas apakah Teresa May dapat bernegosiasi dengan Partai Buruh atau apakah masalah kesepakatan transaksi akan tetap limbo hingga 31 Oktober. Tentu saja, dalam kondisi ketidakpastian seperti itu, agak sulit untuk membuat keputusan trading, bahkan jika ada sinyal tertentu dari Bank of England. Sampai saat ini, masalah ini diperumit oleh fakta bahwa regulator Inggris juga menyuarakan posisi yang sangat kontroversial.
Jadi, segera setelah pengumuman hasil rapat bank sentral bulan Mei, pound naik ke titik tertinggi terhadap dolar, karena regulator tersebut menaikkan pertumbuhan prakiraan ekonomi negara menjadi 1,5% dalam skala tahunan (dari angka sebelumnya 1,2%). Ingat bahwa menurut data terbaru, pertumbuhan ekonomi pada bulan Februari sebesar 2% (y/y) - ini adalah pertumbuhan tertinggi sejak akhir tahun 2017. Volume produksi industri manufaktur juga mengejutkan dengan peningkatan signifikan 0,9% dibanding dengan periode sebelumnya. Dengan kata lain, keputusan terbaru regulator Inggris tersebut nampak cukup logis dan dapat dibenarkan, mengingat dinamika indikator-indikator makro utama.
Selain itu, hari ini, Bank of England merespon dinamika indikator-indikator inflasi. Mark Carney mengakui pertumbuhan upah, serta kenaikan jumlah tenaga kerja melampaui ekspektasi. Menyusul indikator-indikator ini, belanja konsumen "terkejar" (yang cukup logis). Dengan kata lain, tekanan inflasi domestik tetap stabil, dan oleh karena itu regulator tersebut kemungkinan memerlukan kebijakan moneter yang lebih ketat - jika pertumbuhan inflasi melampaui nilai prakiraan. Frasa terakhir mengejutkan para investor, karena pasar tidak mengharapkan tahun ini ada lebih dari satu kenaikan suku bunga - dan bahkan, jika "soft" Brexit berlaku. Namun kini ada kemungkinan kenaikan ganda, namun sekali lagi, asalkan proses perpisahan Inggris dan Uni Eropa sesuai dengan seharusnya.
Dengan latar belakang prospek tersebut, pound awalnya naik, tetapi segera kehilangan poin yang dicetaknya. Suasana hati para investor telah berubah setelah bank sentral menerbitkan prakiraan inflasi yang lebih rendah. Menurut anggota regulator, inflasi lebih lanjut akan melambat - pertama, karena harga energi yang lebih rendah, dan kedua, karena revaluasi mata uang Inggris. Fakta ini mendinginkan semangat bull GBP / USD, setelah pasangan ini kembali ke tingkat pendapatan hari ini, yaitu, ke titik dasar angka ke-30. Selain itu, para trader kecewa dengan kenyataan bahwa semua anggota Komite memberikan suara untuk kelanjutan suku bunga dalam tingkat yang sama, sementara beberapa ahli berharap setidaknya satu dari perwakilan regulator akan memilih untuk memperketat kebijakan moneter.
Dengan demikian, rapat Bank of England bulan Mei tidak dapat disebut "dovish." Pertama, regulator menaikkan prakiraan pertumbuhan PDB, dan kedua, memungkinkan kenaikan tingkat suku bunga sebesar dua kali lipat pada akhir tahun ini. Mengingat prospek ini, penurunan prakiraan inflasi tidak terlihat sebagai bencana, terutama mengingat pertumbuhan pasar minyak.
Namun, penghambat utama pound adalah Brexit, atau lebih tepatnya, ketidakpastian prospeknya. Tahun lalu, Bank of England "mengikat" masalah kenaikan suku bunga dengan skenario soft Brexit, dan hari ini sekali lagi mengingatkan para trader akan hal ini. Oleh karena itu, fokus utama trader GBP / USD sekarang akan kembali beralih ke proses negosiasi. Menurut rumor, pihak-pihat terkait membuat beberapa kemajuan dalam negosiasi, tetapi tidak ada yang secara resmi mengakui fakta ini. Komentar politisi agak kabur: Buruh mengatakan kabinet telah mengubah pendekatannya mengenai prospek pembentukan serikat pabean, sementara perwakilan pemerintah masih menjunjung kesepakatan yang disepakati dengan UE. Pada gilirannya, selama pidatonya di House of Commons, Theresa May mengumumkan pemungutan suara atas kesepakatan Brexit akan berlangsung "jauh sebelum 31 Oktober." Dengan kata lain, petunjuk politisi tersebut optimis, namun belum ada langkah nyata untuk menyetujui kesepakatan.
Pekan depan, negosiasi antara pemerintah dan Partai Buruh akan berlanjut. Mengingat fakta May berencana untuk melakukaj pemungutan suara sebelum pemilihan ke Parlemen Eropa (25 Mei), agenda tersebut dapat berkembang dengan cepat. Fokus perhatian pasar sekarang akan bergeser ke proses negosiasi ini - nasib kebijakan moneter dan nasib pound akan tergantung pada hasilnya.
