Dolar Australia berada dalam cengkeraman latar belakang fundamental yang kontradiktif. Di satu sisi, ada desas-desus tentang berakhirnya konflik dagang AS-China, di sisi lain, prospek penurunan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia dengan latar belakang melemahnya inflasi. Selain itu, pasangan AUD/USD dipaksa untuk menanggapi pertumbuhan mata uang AS di mana-mana, yang sejauh ini telah didukung oleh kepala Federal Reserve, Jerome Powell. Pada gilirannya, pertumbuhan pasar komoditas melambat, penyebabnya juga adalah menguatnya Greenback. Akibatnya, "Aussie" menyerah pada pengaruh bears dan jatuh ke batas bawah rentang harga, yaitu, ke level support utama di 0.7000.
Selama sesi Asia, Seller mencoba untuk menembus target ini, tetapi gagal. Untuk pasangan AUD/USD, level support 0.7000 telah memainkan peran khusus - selama beberapa tahun terakhir (lebih tepatnya, sejak awal 2016), bears telah melakukan upaya reguler untuk mendapat pijakan di angka ke-69 dan lebih rendah, tetapi dalam setiap kasus harganya telah kembali ke level di atas 70. Dengan kata lain, kesempatan informasi yang kuat diperlukan untuk perkembangan trend menurun, yang akan sangat memperkuat posisi Greenback atau melemahkan Aussie dengan tajam. Saat ini, bears tidak memiliki argumen seperti itu.
Pada saat yang sama, kegelisahan trader AUD/USD sepenuhnya dibenarkan: pertemuan Reserve Bank of Australia berikutnya yang tercepat akan berlangsung pada hari Selasa depan, yaitu, pada tanggal 7 Mei. Untuk mengantisipasi peristiwa ini, pasar mulai berpikir tentang kemungkinan penurunan suku bunga. Menurut beberapa pakar, RBA dapat memutuskan untuk mengambil langkah ini pada bulan Mei.
Inflasi Australia sangat terkejut dengan hasil yang rendah. Perlu diingat bahwa indeks harga konsumen secara bulanan tiba-tiba turun ke nol, sementara analis memperkirakan akan turun hanya menjadi 0,2%. Secara tahunan, pertumbuhan indikator melambat menjadi 1,3%, meskipun prakiraan keseluruhan berada di 1,5% (dari 1,8% pada kuartal keempat tahun lalu). Inflasi inti naik hanya 0,2% selama kuartal pertama (setelah penyesuaian musiman) - fakta ini kembali mengecewakan para pelaku pasar, yang mengharapkan pertumbuhan indikator utama sebesar 0,4%.
Secara tahunan, inflasi dasar kuartal turun menjadi 1,4%, jauh di bawah nilai target minimum regulator Australia. Dengan kata lain, inflasi menunjukkan penurunan "di semua lini", bahkan tidak membenarkan prakiraan para ahli yang lemah. Tingkat pertumbuhan ekonomi Australia juga tidak menggembirakan - jika pada kuartal pertama tahun lalu PDB Australia berada di 1,1% (per kuartal), pada kuartal kedua turun menjadi 0,9%, di kuartal ketiga menjadi 0,3%, dan akhirnya di kuartal keempat - hingga 0,2%. Dinamika yang serupa diamati dalam ekspresi tahunan indikator.
Oleh karena itu, reaksi RBA terhadap rilis data terbaru tidak sulit untuk diprediksi - retorika anggota bank sentral akan 100% seperti dovish. Tetapi pada saat yang sama, pertanyaan menurunkan suku bunga masih tetap terbuka. Berbeda dengan RBNZ, yang pada pertemuan sebelumnya benar-benar mengumumkan pelonggaran kebijakan moneter, regulator Australia memilih untuk menunggu. Pada pertemuan bulan April, kepala RBA, Philip Low, bahkan menyatakan bahwa kondisi keuangan global "tetap menguntungkan," seperti halnya prospek ekonomi dunia. Menurutnya, bank sentral mengharapkan penurunan lebih lanjut pada angka pengangguran dan peningkatan tingkat upah, dan sebagai hasilnya - indikator inflasi. Notulen rapat ini, yang diterbitkan dua minggu kemudian, juga cukup hati-hati dan netral: setidaknya, tidak mengandung petunjuk tentang penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Dalam pidato publik mereka, anggota regulator Australia juga tidak terburu-buru dengan kesimpulan tentang penurunan suku bunga. Meskipun wakil kepala RBA, Guy Debelle, yang memberikan pernyataan pada minggu lalu, membiarkan pelonggaran kebijakan moneter, dilihat dari retorikanya, dia tidak siap untuk mengambil langkah ini pada pertemuan berikutnya. Menurutnya, bank sentral "secara teoritis dapat menurunkan suku bunga jika perlu," tetapi sejauh ini regulator perlu "melacak perbedaan antara ekonomi yang melambat dan pasar tenaga kerja yang kuat di Australia."
Menurut saya, selama pertemuan bulan Mei, Reserve Bank of Australia akan mengambil sikap menunggu (wait-and-see), meskipun hal itu memungkinkan penurunan suku bunga sebelum akhir tahun ini. Kita tidak boleh melupakan sisi positif dari data Australia. Selain memperkuat pasar tenaga kerja, aktivitas produksi di negara ini telah meningkat secara signifikan: berdasarkan data terbaru dari AIG, indikator ini meningkat dari 51 menjadi 54.8 poin.
Selain itu, Reserve Bank of Australia tidak mungkin mengambil langkah tegas sebelum resolusi negosiasi perdagangan AS-China. Ini akan menjadi putaran ke 11 minggu depan - dan, menurut banyak sumber, para pihak hampir menyelesaikan kesepakatan perdagangan bersejarah. Menurut rumor, presiden AS setuju untuk "menghapus persyaratan" pada dialog sejumlah perbedaan signifikan yang menghambat seluruh proses negosiasi (ini adalah masalah di bidang perlindungan kekayaan intelektual). Dengan kata lain, kemungkinan gencatan senjata sekarang cukup tinggi - berdasarkan data awal, perjanjian dapat diumumkan paling cepat Jumat depan.
Dengan demikian, dalam waktu dekat, Dolar Australia dapat menerima dukungan besar - baik dari RBA dan dari latar belakang fundamental eksternal. Jika regulator Australia sabar dan Washington dan Beijing mengumumkan kesepakatan, bears AUD/USD tidak akan dapat menjaga pasangan dalam angka ke-69, setelah itu harga akan kembali ke rentang biasanya 0.70-0.7110 atau lebih tinggi - 0.7110 - 0.7230.
