Pekan trading dimulai dengan kegelisahan: sentimen anti-risiko secara mengejutkan meningkat di pasar, setelah itu, posisi dolar, yen, dan franc menguat dengan tajam, sementara mata uang lainnya (mata uang komoditas — khususnya AUD, CAD) melemah dengan signifikan. Perubahan suasana pasar mata uang yang dramatis tersebut akibat dari pengetatan retorika Donald Trump, yang mengganti "ampunan dengan amarah" terkait prospek negosiasi AS-China.
Tweet kontroversi presiden AS tiba-tiba menjadi sorotan, karena sejak Jumat, para analis membahas sinyal positif dari para negosiator. Di antra para trader ada rumor bahwa Trump menghadiri pertemuan China, mengeluarkan banyak masalah yang belum terselesaikan dari dalam kotak dan dengan demikian menunjukkan fleksibilitas yang sebelumya tidak diperkirakan dalam negosiasi tersebut. Diperkirakan Beijing dan Washington akan menandatangani kesepakatan bersejarah pada pekan ini, atau setidaknya menetapkan tanggal agenda tersebut. Namun, kini pertanyaan ini kembali mengudara.
Faktanya presiden AS mengatakan bahwa Jumat ini, 10 Mei, Washington akan menaikkan pajak atas sejumlah barang-barang China dari 10% menjadi 25%. Tweet Trump perlu dikutip kata demi kata, dapat dikatakan, tanpa kata-kata yang dipotong: "Selama 10 bulan, China membayar pajak impor 25 persen untuk produk-produk berteknologi tinggi senilai $50 juta kepada AS, dan 10 persen untuk barang-barang lainnya senilai $200 miliar. Dan pada hari Jumat, 10 persen akan dinaikkan menjadi 25. Barang-barang lain senilai $325 miliar, yang dipasok dari China ke AS, belum dikenakan pajak, namun akan segera dikenakan pajak senilai 25 persen." Akhir dari kutipan tersebut.
Saya mencatat selama beberapa bulan ini, Trump berbicara mengenai negosiasi dalam nada yang netral maupun positif. Oleh karena itu, perubahan nada yang tajam tersebut sangat berdampak pada pasar. Pasangan euro-dolar juga menjadi salah satu "korban": harga turun ke area angka ke-11, meski di sesi Asia tren penurunan agak samar: pasangan ini hanya mencapai 1,1172, setelah itu dorongan menurun sebelumnya kehilangan kekuatannya. Pada saat yang sama, tidak ada jejak optimisme sebelumnya - agenda-agenda ekonomi makro telah memudar, sementara geopolitik makin mencuat.
Meski demikian, mata uang Eropa berpotensi terus menguat, mengingat dinamika indikator-indikator utama. Perlu diingat bahwa selama dua pekan terakhir ini, inflasi di Eropa dan Jerman telah naik, PDB zona euro meningkat, di tengah pengangguran yang menurun. Pada gilirannya, data AS menunjukkan dinamika kontradiktif - dengan latar belakang pertumbuhan PDB, hampir semua indikator-indikator inflasi menurun. Dengan kata lain, gambaran fundamental berkontribusi terhadap pertumbuhan korektif EUR/USD lebih lanjut.
Namun, ancaman perang dagang yang baru mengubah banyak hal - dan tidak hanya dalam konteks pasangan euro-dolar. Bank-bank sentral negara-negara besar di dunia dalam tanggapan mereka mengenai hasil rapat terkini, umumnya, menyatakan penurunan tensi geopolitik, sehubungan dengan dialog antara Beijing dan Washington yang tengah berlangsung. Namun jika Trump menerapkan ancamannya, beberapa bank sentral (terutama RBNZ dan RBA) tidak akan dapat mengambil posisi tunggu dan lihat lagi - regulator-regulator tersebut akan beralih untuk memitigasi parameter-parameter kebiijakan moneter. Dan bagaimanapun juga, bank-bank sentral akan mempertimbangkan risiko perlambatan perekonomian global dalam prakiraan utama mereka.
Bank Sentral Eropa, yang telah mengambil posisi cukup lunak terkait prospek kebijakan moneter, tidak akan tinggal diam. Khususnya, beberapa perwakilan regulator mengizinkan kelanjutan program intensif. Sehingga, pada akhir April, Wakil Presiden ECB, Luis de Guindos, tidak menyampingkan kemungkinan ini, setelah itu euro melemah di seluruh pasar. Pada saat ini, skenario tersebut nampak tidak mungkin (QE adalah alat kebijakan moneter yang cukup ambigu, oleh karena itu, diperlukan argumen yang kuat untuk menghidupkannya kembali), namun sehubungan dengan perang dagang yang kembali dimulai, prospek tersebut akan kembali ada dalam agenda.
Dengan demikian, latar belakang fundamental pasangan EUR/USD telah berubah dengan cukup dramatis, memungkinkan bear untuk untuk mengambil inisiatif dan mendorong harga turun ke level support kunci di 1,1120 (garis dasar Bollinger Band di grafik harian). Semuanya akan bergantung pada perkembangan agenda-agenda selanjutnya.
Menurut beberapa ahli, Trump hanya "menaikkan tarif dasar" sebelum negosiasi yang penting. Di sisi lain, rumor telah muncul di pasar yang mengatakan China mungkin akan membatalkan negosiasi dagang dengan Amerika Serikat terkait seruan ancaman tersebut - menurun jurnalis Amerika, Beijing saat ini tengah mempelajari kemungkinan ini. Intrik dalam masalah ini akan berlanjut hingga 8 Mei, saat tahap perbincangan selanjutnya berlangsung. Jika China menolak untuk berpatisipasi, kemungkinan kelanjutan perang dagang akan meningkat dalam banyak hal. Dalam hal ini, sentimen anti-risiko juga akan meningkat, posisi dolar menguat di seluruh pasar.
