Selama lebih dari satu setengah pekan, indeks USD menunjukkan penurunan satu setengah angka, telah merosot dari 98 poin ke 96,5 poin. Popularitas gagasan pelunakan kebijakan suku bunga dengan cepat oleh the Fed terus meningkat di antara para investor.

Konferensi Federal Reserve Bank of Chicago pekan lalu awalnya ditujukan sebagai platform untuk mendiskusikan kemungkinan perubahan target inflasi, namun berakhir dengan janji regulator tersebut untuk bersikap dengan sesuai dalam menghadapi risiko terkait dengan perang dagang berkepanjangan antara AS dan China.

Jika sebelumnya hanya nada "dovish" FOMC paling bersemangat yang terdengar, kini Kepala Fed, Jerome Powell menyuarakan nada yang sama.

Pasar menafsirkan ucapan kepala Federal Reserve mengenai kesiapan bank sentral AS untuk meninggalkan posisi bersabarnya sebagai peluang untuk dengan cepat menurunkan tingkat suku bunga federal.

Sebagian besar para analis setuju atas perlunya pengambilan langkah ini, mengingat dampak langsung perang dagang antara Washinton dan Beijing terhadap ekonomi AS. Selain itu, inversi kurva yield untuk jangka pendek dan jangka panjang obligasi AS bahkan nampak lebih nyata, melanjutkan sinyal risiko resesi dalam negeri.

Lemahnya data pasar tenaga kerja AS yang rilis pada Jumat lalu menjadi bukti lain yang mendukung penurunan suku bunga the Fed.

Diperkirakan regulator tersebut mungkin akan mempertimbangkan akan telah menurunkan suku bunga pada rapat bulan September.

Dengan latar belakang pelunakan retorika the Fed, pasangan EUR/USD mencapai level tertinggi dalam 2,5 bulan.

Menyusul rapat ECB, yang dilaksanakan Kamis lalu, euro menguat, menembus titik $1,13. Posisi regulator tersebut dianggap para investor kurang dovish dari the Fed, yang menyebabkan penguatan mata uang tunggal Eropa terhadap dolar.

Menurut beberapa ahli, pertumbuhan EUR/USD mungkin hanya dalam jangka pendek, karena zona euro masih memiliki banyak masalah. Reuters melaporkan perwakilan ECB tengah mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga jika ekonomi UE terus melambat. Selain itu, regulator tersebut juga khawatir ekspektasi inflasi akan di luar kendali dan pasar tidak yakin akan kemungkinan bank sentral untuk membawa inflasi ke level target 2%.

Namun, jika kami telaah berdasarkan fakta bahwa arah suku bunga moneter ECB dan the Fed perlahan akan bertemu, pasangan EUR/USD mungkin bergeser mendekati 1,14.