Mata uang tunggal Eropa gagal menunjukkan tren naik yang stabil, terlepas dari prakiraan bahwa Federal Reserve System (FRS) AS akan memangkas suku bunga untuk pertama kali dalam sepuluh tahun.

Pasar derivatif memperkirakan bank sentral AS akan menurunkan suku bunga pada Juli dan September. Ini adalah poin negatif bagi dolar. Mengapa kemudia euro tidak dapat mengambil keuntungan dari hal ini?

Faktanya ECB juga tidak mengecualikan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter untuk merangsang perekonomian Eropa dan inflasi di area tersebut.

Para analis UBS yakin regulator akan menurunkan suku bunga deposit dua kali sebelum akhir tahun ini.

"Kemungkinan besar, hal ini akan terjadi pada September dan Desember, dan setiap langkah akan sebesar 10 basis poin. Selain itu, ECB mungkin menggunakan QE, jika outlook ekonomi dan inflasi di zona euro memburuk, risiko penurunan sehubungan dengan kebijakan dagang dan ketidakpastian geopolitik menjadi kenyataan, atau the Fed memiliki kebijakan moneter yang lebih lemah dari prakiraan. Menurut kami, pada rapat pekan depan, ECB akan membuat penyesuaian terhadap pernyataannya untuk mempersiapkan pasar untuk perubahan mendatang.", mereka menjelaskan.

Dengan demikian, ini halnya "lingkaran setan": baik bank snetral Amerika dan Eropa ingin memangkas suku bunga dan menurunkan nilai tukar mata uang. Siapa yang akan kalah: euro atau dolar? Kemungkinan, pekan ini akan seri dan pemenang pada pekan depan adalah the greenback.

Sementara itu, Bank of England, nampaknya, belum siap untuk menurunkan suku bunga. Terlebih lagi, beberapa anggota Komite Kebijakan Moneter BoE tengah mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada musim gugur, jika setelah Brexit terdapat kenaikan harga konsumen yang tinggi.

Menurut sejumlah analis, karena ECB dan the Fed mempersiapkan para investor untuk menurunkan suku bunga, pound dapat menunjukkan pertumbuhan kuotasi yang bagus.

"Pound telah diperdangkan di level krisis dan akan melawan penurunan lebih lanjut. Prakiraan inflasi dan inflasi tinggi, yang berada dekat target Bank of England, untuk sementara waktu akan mempertahankan suku bunga dari keputusan pelunakan kebijakan," ujar para analis Nomura.

"Keluarnya Inggris Raya dari UE tanpa kesepakatan adalah sebuah risiko, dan pastinya akan menyebabkan pembentukan titik terendah baru pound, namun hal ini hanya akan terjadi dalam beberapa bulan, dan kami tidak memperkirakan pasar akan memberikan premi tinggi bagi hard Brexit hingga Parlemen kembali bekerja pada September setelah jeda musim panas," mereka menambahkan.