Euro melanjutkan pergerakan menurunnya, meski ekspor barang-barang dari zona euro meningkat pada Mei tahun ini, sementara impor turun.

EURUSD

Banyak analis telah mulai membahas fakta bahwa perekonomian zona euro kokoh terhadap latar belakang hubungan dagang yang kian memburuk dan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, namun hampir tidak ada pertumbuhan pada Mei, menyusul kemerosotan pada April, sudah tentu merupakan sinyal untuk menghindari resesi.

Menurut badan statistik, surplus perdagangan luar negeri zona euro pada Mei 2019 meningkat menjadi 20,2 miliar euro dari 15,7 miliar euro pada April. Ekspor menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,4% pada Mei dibanding April, sementara impor segera turun 1,0%.

Perlu diingat bahwa pada April tahun ini ekspor turun tajam, yang disebabkan oleh lemahnya permintaan eksternal. Tanpa memperhitungkan koreksi faktor musiman, neraca perdagangan luar negeri yang positif di zona euro naik dari 23,0 miliar euro pada Mei dari 16,9 pada tahun lalu.

Kembali perlu diingat bahwa baru-baru ini para pimpinan ECB kembali mulai membahas pengenalan langkah tambahan untuk merangsang perekonomian guna mendukung pertumbuhannya. Mereka memberikan sinyal untuk menurunkan suku bunga atau melanjutkan program pembelian aset jika diperlukan.

Pada paruh pertama hari, sebuah laporan juga dirilis oleh ZEW Institute, di mana dinyatakan bahwa indeks kondisi saat ini di Jerman pada Juli tahun ini turun dengan tajam ke -1,1 poin dari 7,8 poin pada Juni. Penurunan indeks yang parah tersebut secara langsung terkait dengan data terbaru yang mengindikasikan masalah pertumbuhan dalam perekonomian Jerman.

Indeks prakiraan ekonomi di Jerman bahkan turun lebih banyak dan menjadi senilai -24,5 poin pada Juli dibanding -21,1 poin pada Juni. Para ekonom telah memperkirakan indeks prakiraan ekonomi ZEW di Jerman selama Juli 2019 sebesar -22,5 poin.

Di zona euro secara keseluruhan, sentimen juga memburuk. Menurut data dari ZEW institute, indeks sentimen lingkungan bisnis zona euro pada Juli turun ke -20,3 dibanding -20,2 pada Juni tahun ini.

Sehubungan dengan gambaran teknikal EURUSD, pergerakan menurun instrumen trading tersebut tidak diperkirakan sebelumnya. Penembusan support dan pergerakan melampaui channel 1,1240 meningkatkan tekanan terhadap instrumen trading tersebut, yang menyebabkan pembaruan level yang lebih besar di area 1,1200. Target para penjual aset berisiko ini selanjutnya adalah titik terendah bulan ini - 1,1160.

GBPUSD

Pound Inggris terus turun terhadap dolar AS, sepenuhnya mengabaikan laporan pertumbuhan upah dan pengangguran yang bagus di Inggris.

Menurut Badan Statistik Nasional, dalam periode dari Maret hingga Mei tahun ini, rata-rata gaji di Inggris meningkat 3,6% sekaligus, yang di masa mendatang akan memengaruhi kenaikan penjualan ritel dan belanja masyarakat. Tingkat pengangguran di Ingggris selama periode pelaporan tetap 3,8%.

Namun, terlepas dari hal tersebut, prospek perekonomian negara dibayangi oleh keadaan Brexit yang belum jelas, karena, rupanya, penerus posisi Theresa May adalah Boris Johnson, yang merupakan pendukung skenario hard Brexit.