Rilis statistik pada aktivitas bisnis Eropa dan iklim bisnis Jerman, pemungutan suara oleh Partai Konservatif untuk pemimpin baru yang akan menjadi perdana menteri Inggris, dan pertemuan ECB menjadikan Euro sebagai satu-satunya alternatif untuk mata uang paling menarik dalam minggu penuh terakhir di bulan Juli. Bahkan manifestasi berikutnya pada krisis politik di Inggris Raya pasti akan mempengaruhi unit moneter regional, karena Brexit tidak hanya mempengaruhi Inggris, tetapi juga zona Euro.

Pertemuan ECB dengan tepat diklaim sebagai acara utama dalam sesi lima hari. Penilaian konsensus para analis Bloomberg menunjukkan bahwa Mario Draghi akan memberi sinyal penurunan suku bunga deposito (deposit rate) dari -0,4% menjadi -0,5% pada pertemuan regulator bulan September. Pada awal 2020, program QE kemungkinan akan dihidupkan kembali pada €2,6 triliun. European Central Bank akan membeli €40 miliar obligasi setiap bulan. Ada prediksi yang lebih agresif. Sebagai contoh, UBS, HSBC dan Nomura memperkirakan dua penurunan suku bunga menjadi -0,6% pada bulan September dan pada bulan Desember. Commerzbank mengklaim hal itu akan terjadi pada bulan Juli.

Dinamika suku bunga ECB

Dinamika pembelian obligasi

Sejumlah Investor serius mengenai pelonggaran kebijakan moneter, yang dibuktikan dengan peluang yang berlebihan untuk mengurangi suku bunga sebesar 10 bp pada pertemuan Dewan Pemerintahan bulan Juli sebesar 50%. Sebulan yang lalu, angkanya mencapai 25%. Kita semua tahu tentang prinsip seperti "jual berdasarkan rumor, beli fakta", jadi jika ECB tidak memberikan pasar apa yang diinginkannya, kita bisa mengharapkan Euro menguat. Banyak faktor negatif yang sudah tertanam dalam kuotasinya, dan dinamika EUR/USD, pertama-tama, ditentukan oleh sensitivitas Dolar AS terhadap perubahan probabilitas penurunan suku bunga dana federal (federal funds rate) sebesar 25 bp atau 50 bp

Euro cukup mampu merespons kemunduran aktivitas bisnis Eropa atau iklim bisnis Jerman dari IFO Institute. Indikator tengah memimpin untuk PDB. Pada saat yang sama, fakta bahwa ECB telah menurunkan prakiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020-2021 dari 1,6% dan 1,5% menjadi 1,4% menunjukkan bahwa ECB tetap khawatir mengenai dampak negatif kebijakan perlindungan Donald Trump terhadap ekspor Jerman dan Eropa.

Prakiraan PDB Zona Euro

Komisi Eropa percaya bahwa PDB Jerman pada tahun 2019 akan meningkat 0,5%, yang, ditambah dengan inflasi yang lesu (harga konsumen naik 1,3% pada bulan Juni), memberikan banyak alasan bagi ECB untuk melonggarkan kebijakan moneter.

Peristiwa menarik lainnya minggu ini pada 26 Juli adalah rilis data produk domestik bruto Amerika Serikat untuk kuartal ke-2. Perekonomian AS kemungkinan akan melemah dari 3,1% menjadi 1,8% q/q. Hasil terbaik akan meningkatkan imbal hasil obligasi Treasury AS dan memungkinkan "bulls" pada EUR/JPY dan USD/JPY untuk bergerak serangan balik (counter-attack).

Secara teknikal, posisi pembeli Euro terhadap Yen terlihat putus asa. Jika mereka gagal mempertahankan support di 120.5-120.6, risiko implementasi target sebesar 200% dengan pola AB = CD akan meningkat. Ternyata, untuk melindungi level penting - akan ada kesempatan untuk membentuk dan memainkan pola wedge pembalikan (reversal wedge pattern).