Selama dua pekan berturut-turut, pasangan EUR/USD telah diperdagangkan dalam rentang yang cukup sempit, dibatasi oleh level 1,1190 dan 1,1285. Pasar terus mengarah pada prakiraan penurunan suku bunga yang cepat oleh the Fed dan ECB.

"Kenyataannya tidak lama lagi, segera setelah bank-bank sentral ternama di dunia mengumumkan rencana mengenai kebijakan moneter mereka," para ahli JPMorgan Chase menyatakan.

Pekan ini, 25 Juli, ECB akan menggelar rapat reguler, di mana, seperti prakiraan, regulator tersebut akan membangun dasar bagi pelonggaran kebijakan mendatang.

"Mario Draghi memulai masa jabatannya sebagai presiden ECB dengan efektif, menurunkan suku bunga pada rapat pertama. Pada Kamis, dirinya dapat mempersiapkan dasar yang tidak kalah spektakuler dan memberikan sinyal pelunakkan kebijkan moneter pada bulan September," Bloomberg Economics memprediksi.

Sementara beberapa analis yakin Bank Sentral Eropa akan mengumumkan penurunan suku bunga pada rapat selanjutnya, analis lainnya percaya bahwa suku bunga tidak akan berubah hingga akhir September, yaitu, nol.

Diperkirakan pada kasus pertama, pasangan EUR/USD akan turun dengan tajam, dan dalam kasus kedua, akan terdapat fluktuasi kuotasi yang kuat.

Sehubungan dengan the Fed, tidak ada keraguan bahwa regulator tersebut berniat untuk memperlunak kebijakannya, dan, kemungkinan besar, akan melakukannya pada Juli. Namun, masih ada pertanyaan, seberapa besar bank sentral AS akan menurunkan suku bunga, 25 atau 50 basis poin?

Menurut kepala Federal Reserve Bank of St. Louis, James Bullard, penurunan hanya 25 poin akan sesuai.

"The greenback dapat melemah dengan signifikan jika the Fed memberi pijakan untuk meyakini bahwa mereka terbuka tidak hanya untuk menjamin penurunan suku bunga (satu kali)," ujar Hans Redecker, ahli strategi di Morgan Stanley.

Para analis BNP Paribas, pada gilirannya, menarik perhatian pada fakta bahwa kemampuan the Fed untuk memitigasi kebijakan sebagai respon terhadap inflasi yang lemah, perlambatan pertumbuhan eknomi, dan risiko-risiko ekternal jauh lebih signifikan dari ECB, dan dampak penurunan suku bunga di AS, mengingat peran dolar di dunia, akan lebih jelas.

"Dalam waktu dekat, mata uang tunggal Eropa akan berada di bawah tekanan, namun kami memperkirakan mata uang ini tidak kehilangan banyak poin," ujar perwakilan lembaga keuangan tersebut.

Menurut prakirana BNP Paribas, pada kuartal ketiga, pasangan EUR/USD akan naik ke level 1,18 dan ke 1,19 pada kuartal keempat.

Agenda yang mungkin berdampak pada pembentukan tren jangka pendek adalah rilis aktivitas bisnis bulan Juli di zona euro dan AS (24 Juli) serta rilis data PDB AS di Amerika Serikat untuk kuartal kedua (26 Juli).