Mengejutkan, namun sebuah fakta: di tengah penguatan greenback, emas memperbarui titik tertinggi tahunan.

Sejak 2013, logam mulia ini telah diperdagangkan di rentang $1050-1385 per ons, dan hanya prakiraan yang baru-baru ini menguat mengenai pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve System (FRS) Amerika Serikat yang memungkinkan koutasi untuk keluar.

Dolar yang kuat dianggap sebagai kendala utama dalam jalan "bull" XAU/UAS, namun bahkan kini posisinya tidak nampak tanpa harapan. Kemudian, apa masalahnya?

Jika pada 2014-2018, mata uang AS menunjukkan pertumbuhan karena pengetatan suku bunga moneter the Fed, maka saat ini mata uang AS tetap stabil terutama karena pelemahan kompetitornya.

The Fed memberikan sinyal mengenai niatnya untuk melakukan ekspansi moneter dengan tujuan pencegahan. Bank of England yang awalnya "hawk" berubah menjadi "dove". ECB juga siap untuk melonggarkan kebijakan moneter.

Dalam keadaan sulit untuk menemukan mata uang yang kuat, para investor berpindah ke aset lainnya.

Promosi?

Titik tertinggi bersejarah indeks S&P 500 sangat memukau, namun semakin tinggi kenaikannya, semakin kuat kesan bahwa ini adalah "gelembung". Satu-satunya pendorong reli adalah keyakinan investor terhadap penurunan suku bunga the Fed secara agresif. Jika bank sentral AS tidak mengikuti pasar, keruntuhan S&P 500 dijamin akan terjadi.

Obligasi?

Di bawah keadaan normal, obligasi berperan sebagai alternatif bagi emas dan keuntungan didapat dalam bentuk pendapatan bunga. Namun, saat volume obligasi yield-negatif yang diperdagangkan di pasar global meningkat dengan pesat, dan saat ini melampaui $13 triliun, para investor mulai melirik logam mulia kuning dengan cara yang sepenuhnya berbeda. Pembelian emas nampak sebagai pilihan terbaik bagi mereka, Nyatanya, yang mana yang lebih dipilih: tidak mendapat pendapatan bunga atau membayar lebih demi fakta bahwa Anda memiliki obligasi?

Apakah mengherankan, kemudian, bahwa dalam kondisi hanya dolar yang kuat secara formal, bertambahnya risiko penurunan S&P 500 dan peningkatan jumlah obligasi yang diperdagangkan dengan imbal hasil negatif, para investor lebih memilih emas? Cadangan ETF emas telah melampaui 74 juta ons - kurang dari 18 juta di bawah rekor tertinggi 92 juta ons yang tercatat pada tahun 2011.

"Arah kebijakan moneter bank sentral utama tampaknya telah berubah, jadi kami optimis terhadap prospek logam mulia kuning.", ujar para ahli dari Citigroup.

"Kami memperkirakan the Fed akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin pada rapat bulan Juli. Pada saat yang sama, kami tidak mengecualikan bahwa regulator dapat segera menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Awal dari penurunan suku bunga di Amerika Serikat akan menjadi peristiwa positif bagi bulls emas," tambah mereka.

Menurut prakiraan Citigroup, pada kuartal ketiga harga emas rata-rata akan sebesar $ 1.425 per ons, dan pada kuartal keempat - $ 1.450.