Pound Inggris sedikit bergejolak setelah diketahui bahwa Boris Johnson menjadi pimpinan Partai Konservatif Inggris dan mengalahkan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt dalam persaingan memperebutkan jabatan sebagai perdana menteri. Esok ia akan berangkat ke Downing Street dan menggantikan Theresa May.

Mengingat skenario yang sangat jelas tersebut dan tidak ada yang meragukan kemenangannya, pasangan GBPUSD tidak mengalami perubahan signifikan. Setelah naik tipis, para trader mulai menjual pound kembali, karena mereka mengkhawatirkan aksi-aksi tak terduga dari pimpinan baru Partai Konservatif tersebut.

Yang dapat dikatakan Johnson setelah muncul di media adalah pentingnya mengakurkan keinginan untuk pemerintahan yang mandiri dan keinginan untuk hubungan yang dekat dengan UE. Ia tidak mengatakan detail lainnya mengenai kebijakan tersebut, serta mengenai Brexit. Johnson hanya mengatakan, "Kita tahu bahwa kita akan melakukan ini."

Kemungkinan besar, sinyal yang lebih spesifik mengenai bagaimana perjuangan politik di dalam Parlemen akan berkembang akan diterima esok hari setelah pengumuman resmi jabatan perdana menteri dan pernyataan pertamanya. Boris Johnson akan mulai membentuk kantornya.

Untuk skenario yang dapat berkembang berkenaan dengan Brexit, situasi masing-masing skenario cukup berbeda, namun segalanya memiliki tempatnya sendiri.

Skenario pertama dan yang paling problematis adalah Brexit tanpa perjanjian apapun dengan Uni Eropa. Skenario ini akan memukul ekonomi Inggris dan menyebabkan permasalahan besar pada ekonomi.

Opsi kedua adalah yang paling kecil kemungkinannya untuk terjadi, yaitu mengadakan pemilihan umum lebih dini, dan yang ketiga adalah perpanjangan tenggat waktu untuk Inggris keluar dari UE.

Tiga skenario ini mengisyaratkan perkembangan krisis politik berskala penuh di Inggris, karena masih ada cukup banyak waktu untuk bertarung di Parlemen dengan perdana menteri baru. Ingat bahwa tanggal resmi pelepasan Inggris dari UE adalah pada 31 Oktober.

Untuk gambaran teknikal pound Inggris, akan tetap sama hingga esok, saat Johnson muncul untuk pertama kalinya sebagai perdana menteri.

Kemungkinan besar, tekanan pada pound akan terus bertahan dan penjual akan memperjuangkan level rendah di sekitar 1.2380 dan pembaruan mereka, yang akan melanjutkan tren bearish jangka menengah dan menyebabkan level terendah baru di 1.2270 dan 1.2160. Jika Johnson memberikan pernyataan pertama yang cukup lunak, maka koreksi kenaikan yang ditunggu-tunggu banyak trader tidak dikesampingkan. Penghapusan stop order di atas resistance 1.2500 dan 1.2600 dapat membentuk dorongan kenaikan yang bagus untuk pasangan ini.

EURUSD

Euro terus menurun karena sejumlah alasan, yang telah disebutkan cukup sering akhir-akhir ini. Tidak ada yang dapat mengira bahwa Bank Sentral Eropa akan mengumumkan perubahan fundamental kebijakan moneter pada hari Kamis, dan perubahan ini tidaklah baik untuk euro.

Hari ini, laporan lain ditambahkan oleh laporan Dana Moneter Internasional (IMF), yang didalamnya IMF menurunkan perkiraan untuk pertumbuhan PDB global pada 2019, menunjukkan perlambatan perdagangan internasional karena ketegangan perdagangan AS-China yang berkelanjutan.

IMF memprediksi pertumbuhan PDB global sebesar 3,2% pada 2019, yang diindikasikan dalam prediksi untuk bulan April. Sedangkan untuk pertumbuhan perdagangan internasional, akan menyusut dan menunjukkan kenaikan hanya sebesar 2,5^ pada 2019, dibandingkan dengan perkiraan sebesar 3,4% pada bulan April.

Dari sudut pandang teknikal, euro memiliki permasalahan besar, karena harga menembus level besar seperti 1.1200 dan 1.1160 tidak akan membawa kebaikan apapun untuk aset-aset berisiko di masa depan. Target sampai Kamis adalah level terendah lokal di area 1.1120 dan 1.1040.