Mata uang tunggal berada di bawah tekanan di tengah berbagai masalah pada perlambatan pertumbuhan ekonomi Eropa, meningkatnya kemungkinan implementasi Brexit "tangguh" yang tengah tumbuh, serta kemungkinan penerapan langkah-langkah skala besar untuk mengurangi kebijakan moneter European Central Bank. Faktor-faktor politik juga memberikan tekanan tertentu. Salah satunya adalah krisis pemerintahan yang akan segera terjadi di Italia dan risiko pengunduran diri Angela Merkel secara sukarela karena kondisi kesehatannya memperburuk latar belakang dasar umum untuk pasangan EUR/USD. Sekarang, satu masalah lagi telah ditambahkan ke banyak masalah ini, yang menjadi probabilitas tinggi dimulainya kembali perang dagang antara UE dan AS.
Pertanyaan ini memiliki latar belakang yang cukup panjang. Tepat satu tahun yang lalu pada Juli 2018, Washington dan Brussels sepakat bahwa mereka tidak akan memberlakukan bea dan hambatan perdagangan tambahan. Perjanjian ini adalah hasil dari pertemuan antara Donald Trump dan Jean-Claude Juncker, yang mengepalai Komisi Eropa. Menjelang pertemuan di Gedung Putih ini, keberhasilan negosiasi tidak terduga karena banyak faktor mengindikasikan bahwa perang dagang antara AS dan UE akan dilanjutkan.
Trump tidak senang atas kebijakan perdagangan yang sedang berlangsung, menyuarakan tuntutannya dalam bahasa ultimatum. Dia menyatakan bahwa dia siap untuk memberlakukan bea 20 persen pada mobil dan suku cadang mobil yang diimpor dari negara-negara Uni Eropa jika Aliansi tidak mengurangi atau menghilangkan hambatan perdagangan terhadap perusahaan-perusahaan AS. Industri mobil Jerman, Prancis, dan Italia diserang. Menurut prakiraan awal, total biaya bea yang ditunjukkan adalah 300 miliar Dolar. Dalam hal pemberlakuan bea AS, para ahli mengatakan bahwa akan ada "efek domino". Iklim bisnis di negara-negara zona Euro akan memburuk secara signifikan, sehingga memperlambat pertumbuhan indikator utama dan ekonomi secara keseluruhan.
Uni Eropa tidak tetap berhutang dan sebagai tanggapan, mereka menyatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan bea baru untuk barang-barang Amerika dengan total 20 miliar Euro. Menteri luar negeri Jerman bahkan menyatakan komentar pribadi, menyatakan bahwa Eropa "tidak akan membiarkan Trump berbicara bahasa ultimatum dengan dirinya sendiri" dan mampu menanggapi dengan langkah-langkah ekonomi simetris. Situasi itu berada "dalam keseimbangan" sejak awal perang perdagangan, berkat kunjungan kepala Komisi Eropa ke Washington ketika dunia keuangan lolos dari babak baru konfrontasi perdagangan.
Perang perdagangan dihindari tahun lalu, tetapi situasinya meningkat lagi pada awal tahun ini. Spesialis dari Departemen Perdagangan AS mempersiapkan dan menyerahkan laporan tentang impor mobil ke Amerika Serikat dari Eropa kepada presiden Amerika. Setelah itu, Trump harus membuat keputusan yang tepat, baik untuk memberlakukan bea perlindungan atau tidak. Pada gilirannya, Perwakilan dari Brussel kembali berjanji untuk memberlakukan bea balasan atas impor barang-barang Amerika yang berjumlah 20 miliar Euro. Terhadap latar belakang eskalasi perang dagang dengan China pada Mei tahun ini, Trump tidak berani membuka "front kedua" perang dagang. Dia menunda pemberlakuan bea impor pada mobil-mobil Eropa selama enam bulan, yaitu, sampai musim gugur dan saat periode ini berakhir, kedua pihak semakin mengingat masalah ini dan menyuarakan ancaman timbal balik.
Baru kemarin, Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Cecilia Malmstrom, menyatakan bahwa jika Amerika Serikat mengenakan bea pada mobil-mobil buatan pabrik terhadap negara-negara UE, Brussels akan merespons dengan biayanya - tetapi bukan 20, melainkan 35 miliar Euro. Meskipun komisaris tidak mengumumkan daftar barang indikatif, dia mencatat bahwa bea tambahan Eropa akan diperluas ke "berbagai barang Amerika yang paling populer". Patut diingat sengketa perdagangan antara Brussels dan Washington tahun lalu. Setelah presiden AS memberlakukan impor baja dan aluminium di AS pada tingkat 25% dan 10% dalam pasokan dari seluruh dunia (termasuk Uni Eropa), Brussels memberlakukan tarif 25 persen (total 2,8 miliar Euro) untuk barang-barang Amerika tersebut khususnya, seperti wiski, celana jeans, dan sepeda motor. Saya percaya bahwa jika Trump benar-benar memutuskan untuk memberlakukan bea pada mobil-mobil Eropa, Uni Eropa tidak akan ragu untuk menerapkan ancaman yang diumumkan dengan menerapkan langkah-langkah simetris.
Para trader EUR/USD dihadapkan dengan keprihatinan pada berita tentang munculnya fokus baru dari ketegangan geopolitik, terutama pada malam pertemuan ECB bulan Juli. Fakta ini meningkatkan kemungkinan tindakan agresif untuk mengurangi parameter kebijakan moneter oleh regulator Eropa, yang dapat diumumkan besok.
Latar belakang fundamental seperti itu memungkinkan bears Euro/Dolar untuk menguji lagi level support 1.1150, yang merupakan garis bawah indikator Bollinger Bands pada grafik harian. Penurunan ke dasar angka 11 untuk mengkonsolidasikan lebih rendah tidak berhasil karena pasar sedang menunggu keputusan ECB besok. Namun, jika angka PMI hari ini mengecewakan lagi (dengan prakiraan yang agak lemah), bears mungkin akan mencoba lagi untuk melarikan diri ke dasar level harga ke-11.
