Pekan lalu ternyata menguntungkan bagi mata uang AS. Dolar pulih terhadap para pesaing utamanya, kecuali pound. Laporan dari Amerika Serikat mengkonfirmasi pernyataan terbaru kepala Fed mengenai keberlanjutan ekonomi. Namun, mereka tidak menurunkan kemungkinan pelonggaran kebijakan lebih lanjut di Amerika Serikat. Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga 25 bps pada September sebesar 100%. Nampaknya akan sulit bagi para penggemar dolar untuk tetap mengendalikan pasar.

Perlu dicatat bahwa sementara itu mayoritas petinggi Federal Reserve tidak memberikan petunjuk pelonggaran kebijakan yang jelas. Ketika sinyal bank sentral berlawanan dengan ekspektasi pasar, para penyandang dana, mulai muncul dengan aktif. Kini hal ini tidak kelihatan. Mungkin ini ada hubungannya dengan simposium Jackson Hole, di mana mereka akan bertemu.

Simposium tersebut dapat menjadi platform ideal untuk menyesuaikan ekspektasi pasar. Suasana hati para trader dan investor akan bergantung pada pernyataan Jerome Powell. Selain kepala regulator tersebut, para pejabat lainnya juga akan berpidato di acara ini. Sebelum simposium, pasar akan memperhatikan rilis risalah rapat bulan Juli yang menggemparkan.

Jika ternyata para anggota FOMC menurunkan suku bunga pada bulan depan, bank sentral AS harus meredam dampak kenaikan harga dan panjualan ritel. Mungkin beberapa perwakilan FOMC akan secara terbuka menyatakan perlunya melunakkan kebijakan mereka, meski pada bulan Juli mayoritas anggota menetang langkah tersebut. Telah ada beberapa perubahan sejak saat itu, Dalam kondisi ini, porsi negatif yang penuh akan menerima pasangan seperti USD/JPY dan USD/CHF.

Bull dolar akan senang jika para petinggi finansial fokus pada peningkatan statistik ekonomi makro. Mata uang AS akan mendapat dukungan, karena ini akan memberikan petunjuk bahwa regulator akan menunda pemangkasan suku bunga.

Euro, yang jatuh terhadap dolar selama 4 dari 5 pekan terakhir, berkinerja buruk. Sebagian besar data zona euro lemah. Jika hal ini terus berlanjut, pasangan utama ini berisiko menembus titik 1,10. Data pasar mengenai aktivitas bisnis yang diperkirakan rilis mungkin mengecewakan.

Namun, pada akhir pekan lalu, mata uang tunggal didukung oleh berita penting dari Jerman. Pemerintah Jerman tengah bersiap untuk meningkatkan belanja publik sehubungan dengan resesi. Stimulasi moneter tentunya akan memperbaiki situasi, namun sebelum otoritas Jerman mengumumkan langkah-langkah nyata, satu bulan atau bahkan lebih akan berlalu. Selama waktu ini,ECB akan memiliki waktu untuk menurunkan suku bunga. Dinamika euro akan bergantung pada langkah-langkah insentif.