Pekan lalu, pasangan EUR/USD adalah menjauh dari pembaruan terendah tahunan dan menemukan palung lokal di 1.1065.

Penurunan indeks sentimen konsumen dari University of Michigan ke level terendah selama tujuh bulan terakhir agak mendinginkan ledakan "bears" dalam EUR/USD. Namun, ini tidak memaksa mereka untuk mengabaikan rencana mereka.

Melemahnya ekonomi Eropa, fokus ECB pada pelonggaran kebijakan moneter, serta meningkatnya risiko politik di kawasan ini membuat mata uang Euro rentan. Anda tidak perlu terkejut pada kenaikan peluang penurunannya pada akhir bulan ini menjadi $1,1. Minggu lalu, pasar derivatif memperkirakan peluang skenario seperti itu terealisasi lebih dari 16%, sementara sekarang peluang ini sebesar 49%.

Jelas, kebijakan proteksionisme Amerika memiliki dampak yang lebih buruk pada China dan zona euro daripada di Amerika Serikat. Ini dibuktikan oleh fakta bahwa industri dari zona Euro telah jatuh, dan menurunnya PDB Jerman 0,1% pada kuartal kedua. Analis Bloomberg memperkirakan penurunan lebih lanjut dalam indeks manajer pembelian Jerman pada bulan Agustus, yang meningkatkan risiko resesi teknikal dalam ekonomi blok mata uang terbesar ini. Divergensi pertumbuhan ekonomi antara UE dan AS dilacak dengan baik dalam dinamika indikator seperti indeks kejutan ekonomi. Fakta ini tidak memungkinkan bulls beristirahat untuk Euro.

Jika tahun lalu investor masih berharap bahwa zona Euro akan bangkit dan mulai berakselerasi, maka tahun ini tampaknya mereka akan kecewa. Amerika Serikat masih terlihat seperti pulau stabilitas di lautan resesi dunia.

Faktor "bearish" untuk Euro juga merupakan merosotnya lanskap politik di UE. Di Italia, perpecahan dalam koalisi yang berkuasa memungkinkan wakil perdana menteri negara itu, Matteo Salvini, untuk memulai mosi tidak percaya pada kepala pemerintahan, Giuseppe Conte. Pemilu Parlemen awal sudah dekat, dan pelarian investor dari pasar utang Italia tercermin dalam kenaikan hasil diferensial obligasi pemerintah lokal dan Jerman.

Sebaliknya, Greenback baik-baik saja. Tentu saja, rally indeks USD memperumit kehidupan eksportir AS dan mengurangi profit perusahaan, tetapi ini adalah proses yang objektif. Ketika suku bunga obligasi pemerintah di Amerika Serikat lebih tinggi daripada di negara lain, dan ekonomi AS terlihat lebih baik, Dolar, tampaknya, pasti akan menguat. Namun, ada sedikit gangguan - ketidakpuasan Presiden AS Donald Trump dengan tindakan Fed dan, sebagai akibatnya, kemungkinan menurunnya tingkat dana federal (federal funds) pada akhir tahun ini dari 2,25% menjadi 1,75%.

Namun, tidak mungkin bahwa Ketua Federal Reserve, Jerome Powell di Jackson Hole, akan memberi sinyal pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin sekaligus pada bulan September. Adapun risalah pertemuan Juli, dapat menunjukkan argumen pembangkang yang menentang anggota FOMC untuk melonggarkan kebijakan moneter. Diasumsikan bahwa ini akan mendukung bears EUR/USD. Dalam kondisi seperti itu, kelanjutan jatuhnya pasangan mata uang utama tampaknya cukup logis.