Terlepas dari kembalinya emas ke titik psikologis penting di $ 1.500 per ons, tidak ada keraguan terhadap kekuatan tren naik. Logam mulia terus mengalir dari Timur ke Barat, dan ini merupakan tanda pasti dari kekuatan "bull". Di India, permintaan aset fisik tumbuh dari 9% sejak Januari hingga Juni, meski toko perhiasan pada awal tahun dengan serius mempertimbangkan kemungkinan peningkatan tajam penjualan setelah minat yang lamban pada emas pada 2017-2018. Meski demikian, harga dan pajak yang tinggi, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan banjir di Asia Selatan membuat harapan mereka tinggi. Sebaliknya, permintaan akan produk-produk ETF tumbuh dengan pesat. Stok ETF mencapai level 2.425 ton, tertinggi sejak 2013. Angka ini 1.000 ton lebih banyak dari level terendah sejak krisis global yang terjadi pada 2016.

Dinamika Saham ETF Emas

Alasan utama reli 15% XAU / USD sejak awal tahun ini adalah kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS, perang dagang dan penurunan yield obligasi yang terkait di seluruh dunia. Skala pasar utang yield negatif melonjak di atas $ 16 triliun. Emas tidak dalam posisi untuk bersaing dengan obligasi berbunga, namun, jika harga turun, porsi logam mulia dalam portofolio investasi mulai meningkat.

Kekhawatiran terhadap perlambatan PDB global juga merupakan pendorong penting pertumbuhan XAU / USD. Dalam kondisi seperti itu, bank sentral menggunakan kebijakan moneter lunak, yang mengarah pada pelemahan mata uang mereka. Jika Federal Reserve, bertentangan dengan kekuatan ekonomi AS, terus menurunkan suku bunga, dolar AS akan berada di bawah tekanan, yang akan memungkinkan emas untuk memulihkan tren naik. Goldman Sachs memperkirakan harga akan naik ke $ 1.600 per ons selama 6 bulan ke depan, dan SP Angel memperingatkan jika China melakukan intervensi di Hong Kong, harga emas bisa melonjak $ 100 dalam sekejap.

Menurut pendapat saya, jika bukan karena kembalinya minat investor pada dolar AS, logam mulia akan terus mencatat ulang titik tertinggi 6 tahun. Aset ini secara tradisional bergerak ke arah yang berbeda karena fakta bahwa emas diperdagangkan dalam mata uang AS. Prospek masa depan indeks USD akan diklarifikasi oleh Jerome Powell, yang memiliki tugas sulit di Jackson Hole - untuk menjelaskan posisi umum The Fed, yang terbagi: nada "dovish" mengatakan bahwa untuk mengkonsolidasikan inflasi sebesar 2%, the Fed perlu menurunkan suku bunga bukan sebesar 25, namun 50 bp pada bulan Juli, nada "hawkish" - bahwa pelemahan kebijakan moneter tidak diperlukan. Bank sentral harus mengurus negaranya dan tidak mencoba menyelamatkan ekonomi global.

Meski demikian, ada pendapat di pasar bahwa retorika dovish Powell di Jackson Hole akan negatif bagi emas, karena akan memungkinkan indeks saham AS pulih, menurut saya, semua akan menjadi sebaliknya. Dalam situasi ini, dolar AS akan melemah, dan XAU / USD akan naik.

Secara teknis, sementara harga futures bertahan di atas $ 1.450 per ounce, bulls terus mengendalikan situasi pasar. Pembaruan titik tertinggi Agustus akan meningkatkan risiko menargetkan 161,8% dan 88,6% dalam pola AB = CD dan Bat.