Konferensi Jackson Hole tahunan secara tradisional berfungsi untuk memberi investor gagasan tentang ke mana kebijakan moneter Fed akan berlangsung. Oleh karena itu, pasar menantikan pidato Kepala Federal Reserve, Jerome Powell, di acara ini. Ketika Alan Greenspan masih menjadi ketua bank sentral AS, tradisi lain muncul - untuk membiarkan kabut sebanyak mungkin agar tidak mengikat diri dengan janji.

Demikian pula Jackson Hole pada hari Jumat dan J. Powell. Dia tidak memberikan sinyal yang jelas tentang suku bunga di masa depan, tetapi mengatakan bahwa Fed siap untuk menggunakan lebih banyak insentif jika ekonomi AS melemah. Pada saat yang sama, kepala Federal Reserve menjelaskan bahwa perang dagang yang disebabkan oleh Gedung Putih menyebabkan banyak masalah bagi regulator.

Terlepas dari kata-kata J. Powell yang tidak jelas, serta perpecahan dalam jajaran FOMC, banyak pelaku pasar masih mengharapkan setidaknya dua putaran penurunan suku bunga federal pada akhir tahun ini, salah satunya mungkin terjadi pada 18 September.

Sentimen pasar ini, tentu saja, tidak bisa tidak mempengaruhi harga, dan pada hari Jumat, pasangan EUR/USD mendekati tanda 1.1150.

Namun, karakter utama hari itu jauh dari J. Powell, tetapi sorotan terletak pada Presiden AS Donald Trump.

Menanggapi kenyataan bahwa China mengumumkan pemberlakuan bea atas barang senilai $75 miliar yang diimpor ke negara itu dari Amerika Serikat pada 1 September, kepala Gedung Putih mendesak perusahaan-perusahaan AS untuk mencari alternatif pasar China dan mengumumkan sebuah kenaikan tarif barang impor dari China lebih tinggi dari yang direncanakan.

Selain itu, D. Trump sekali lagi mengkritik Ketua Fed J. Powell, mengatakan bahwa AS memiliki Dolar yang sangat kuat dan bank sentral yang sangat lemah, dan telah berjanji untuk menangani kedua masalah tersebut.

Pasar menganggap kata-kata ini sebagai intervensi mendatang yang akan dilakukan Departemen Keuangan AS di pasar valuta asing untuk melemahkan Dolar.

Terhadap latar belakang ini, Greenback turun tajam, dan pasangan mata uang utama melonjak sebesar 1%.

EUR/USD memulai minggu baru dengan sikap positif, diperdagangkan di area tertinggi dua minggu di angka 1.1150, tetapi kemudian turun, menguji posisi terendah harian di area 1.1115.

Mata uang AS berhasil memenangkan kembali beberapa posisi yang sebelumnya hilang di tengah pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa China telah menghubungi perwakilan perdagangan AS tadi malam dan menyatakan keinginan untuk kembali ke meja perundingan untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan.

"Kami akan kembali ke dialog," kata D. Trump.

Sementara itu, data iklim bisnis Jerman yang lemah menekan Euro.

Menurut lembaga riset IFO, pada bulan Agustus indeks iklim bisnis di Jerman turun menjadi 94.3 poin. Ini adalah level terendah sejak November 2012.

Menurut analis, meskipun fakta bahwa support di 1.1065 bertahan, mata uang tunggal Eropa memiliki banyak kerentanan untuk pasangan EUR/USD kembali ke posisi terendah Agustus.