Euro tengah mencoba untuk mendapatkan kembali posisinya terhadap dolar AS setelah serangkaian rilis laporan dari Pusat Sains ZEW mengenai prakiraan dan kondisi ekonomi. Meski ekonomi zona euro tergelincir ke dalam resesi, indeks ekspektasi ekonomi di Jerman menurut pusat ilmiah tersebut, pada bulan September naik 21,6 poin, menjadi -22,5 poin. Para ekonom memperkirakan indikator tersebut akan sebesar -37,9 poin pada bulan September.

Laporan tersebut mengindikasikan bahwa, terlepas dari pertumbuhan tipis, prospek lebih lanjut tetap negatif, yang secara langsung terkait dengan kekhawatiran akan intensifikasi konflik dagang antara AS dan China. Selain itu, kekhawatiran tersebut kini juga terkait dengan kemungkinan konflik dagang dengan UE, yang seharusnya berdampak negatif pada indeks tersebut di masa mendatang. Hanya ada sedikit harapan bahwa Brexit dapat dihindari tanpa kesepakatan, yang sedikit meyakinkan investor. Namun indeks yang menilai kondisi saat ini di Jerman turun lebih jauh, menjadi -19,9 poin dari -13,5 poin pada Agustus.

Indeks sentimen serupa di lingkungan bisnis zona euro dari ZEW Institute juga sedikit menguat, namun tetap di zona negatif. Laporan tersebut menyatakan bahwa kepercayaan bisnis meningkat pada September menjadi -22,4 poin dari 43,6 poin pada Agustus tahun ini. Saya sudah menyebutkan alasan mengapa indeks tetap di area negatif.

Dengan latar belakang tidak adanya statistik fundamental penting lainnya, pasangan EURUSD tetap berada di channel miring, namun, pasar beralih ke sisi pembeli aset berisiko. Dari sudut pandang teknis, bull masih perlu kembali ke level resistance 1.1035, karena hanya pada kondisi ini kita dapat mengharapkan tren naik euro yang lebih besar ke titik tertinggi dari pekan sebelumnya di 1.1070 dan 1.1110.

Pembahasan mengenai penurunan suku bunga oleh Federal Reserve besok juga akan memberikan tekanan pada dolar AS dan mendukung permintaan aset berisiko. Tidak ada yang meragukan bahwa besok para pemimpin Fed akan memutuskan kebijakan moneter untuk menurunkan suku bunga. Ini akan dilakukan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang memadai. Pelaku pasar juga akan memantau secara dekat bagaimana Powell akan mengkarakterisasi prospek penurunan suku bunga lebih lanjut pada akhir tahun ini.

Saat ini, tidak termasuk besok, pemangkasan suku bunga selanjutnya diperkirakan pada bulan Desember. Menurut CME Group, investor memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga selanjutnya pada tahun ini sebesar 58%, sedangkan pada bulan Agustus angka ini sebesar 93%. Sekadar mengingatkan bahwa pada pertemuan 31 Juli, suku bunga acuan diturunkan seperempat poin persentase, ke kisaran 2% -2,25%.

Pound Inggris lengkap setelah pertemuan Perdana Menteri Inggris dan perwakilan Uni Eropa kemarin, yang berakhir gagal. Satu-satunya hal yang dapat mendukung pound kini adalah berita bahwa Mahkamah Agung Inggris tengah memeriksa dasar hukum keputusan Perdana Menteri Boris Johnson untuk menunda Parlemen. Jika keputusan tersebut mengarah pada pembatalan penangguhan pekerjaan, sangat mungkin pound akan melanjutkan pertumbuhannya terhadap sejumlah mata uang dunia. Namun, tidak mungkin pengadilan akan mengambil langkah-langkah tersebut dalam menghadapi ketegangan politik dan jangka waktu yang akan datang untuk Brexit.