Pound Inggris turun tipis terhadap dolar AS setelah upaya kemarin untuk menembus titik tertinggi mingguan, yang ternyata gagal. Tekanan terhadap pound terbentuk oleh laporan lemah pertumbuhan inflasi, yang diperkirakan banyak trader.

Indeks harga konsumen yang mencapai level target dengan kemungkinan melampauinya dalam beberapa bulan ke depan akan memungkinkan pemain spekulatif membangun posisi buy baru dengan harapan apa pun hasil Brexit pada 31 Oktober, Bank of England akan kembali mulai mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga untuk menahan tekanan inflasi.

Menurut data tersebut, inflasi di Inggris melambat tajam pada bulan Agustus. Dalam laporan tersebut, salah satu alasannya mengindikasikan penurunan harga teknologi informasi, termasuk game komputer.

Dengan demikian, laporan dari Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan di Inggris sebesar 1,7% pada bulan Agustus, sedangkan pada bulan Juli, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, harga konsumen naik 2,1%.

Namun, dalam waktu dekat diperkirakan akan terjadi kenaikan harga energi, yang mungkin terjadi sebagai akibat kenaikan biaya bahan baku karena serangan terhadap kilang utama Saudi.

Adapun pertumbuhan CPI indeks harga konsumen di Inggris, meningkat sebesar 0,4 pada bulan Agustus dibandingkan dengan Juli. Para ekonom memperkirakan inflasi akan naik masing-masing 0,5% dan 1,8%.

Inflasi inti, yang tidak memperhitungkan kategori volatil, naik 0,4% pada Agustus dibandingkan dengan Juli dan 1,5% dibandingkan periode yang sama pada 2018. Meskipun peluang Bank Inggris akan menaikkan suku bunga masih sangat kecil, terutama ketika Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa melonggarkan kebijakan moneter, harus diingat bahwa pada pertemuan sebelumnya, regulator Inggris mengisyaratkan kemungkinan menaikkan suku bunga tiga kali dalam dua tahun ke depan. Ini akan dilakukan untuk menahan inflasi jika keluarnya Inggris dari UE berjalan lancar.

Mengenai gambaran teknis dari pasangan GBPUSD, pertumbuhan lebih lanjut pound tergantung pada pelemahan dolar AS dan pada hasil pertemuan Fed hari ini. Jika plafon di dekat 1,2530 ditembus, maka, kemungkinan besar, permintaan instrumen dagang ini akan meningkat, yang akan mengarah pada pembaruan titik tertinggi baru lokal di sekitar 1.2600 dan 1.2640.

Data inflasi zona euro tidak diperhatikan untuk pasangan EURUSD, yang sedikit disesuaikan setelah pertumbuhan kemarin.

Menurut laporan tersebut, CPI Zona Euro hanya tumbuh 0,1% pada Agustus tahun ini dibandingkan dengan Juli dan 1,0% dibandingkan Agustus 2018, yang merupakan berita buruk bagi Bank Sentral Eropa, yang pekan lalu telah menurunkan suku bunga deposito, mengatakan bahwa bank sentral tersebut akan melanjutkan program pembelian kembali aset pada bulan November tahun ini.

Data hampir sesuai dengan prakiraan ekonom yang memperkirakan pertumbuhan bulanan masing-masing 0,2% dan 1,0%.

Inflasi inti tumbuh sebesar 0,2% dan 0,9% per tahun. Indeks harga konsumen zona euro tidak termasuk produk tembakau naik hanya 0,1% pada Agustus dibandingkan dengan Juli.

Dalam ulasan pagi, saya menunjukkan bahwa hari ini The Fed akan menurunkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin karena kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global. Pasar telah memperhitungkan penurunan ini. Hal lain adalah apakah Fed akan mengumumkan dimulainya pelonggaran kuantitatif. Jika ini terjadi, tekanan pada dolar AS dapat meningkat secara signifikan, yang akan menyebabkan kejatuhannya terhadap sejumlah mata uang dunia.

Gambaran teknis tetap tidak berubah. Penembusan titik tertinggi pekan lalu di area 1,1110 akan menyebabkan pembelian instrumen trading ini yang lebih besar, yang akan mengarah pada pembaruan titik 1,1150 dan 1,1230. Di bawah skenario penurunan EURUSD, support akan berada di level 1,0990, dan area yang lebih besar sudah berada di posisi terendah bulan ini di area 1,10950 dan 1,0920.