Mata uang Inggris secara konstan berada di bawah pantauan para pelaku pasar. Para analis percaya, penyebabnya adalah situasi tegang sehubungan dengan Brexit, yang menciptakan bahaya bagi pound itu sendiri serta mata uang lainnya.

Banyak mata uang dunia yang terlibat dalam orbit pound Inggris. Mata uang Inggris dalam satu atau lain cara memengaruhi alat pembayaran negara lain, dan saat ini, efek ini bersifat negatif. Dinamika pound secara signifikan dipengaruhi oleh statistik ekonomi makro yang lemah dari Inggris mengenai inflasi. Menurut laporan tersebut, indeks harga konsumen dasar turun menjadi 1,5% pada bulan Agustus, yang merupakan level terendah sejak November 2016.

Menurut analis, situasi saat ini menunjukkan perlunya penurunan suku bunga di Inggris. Statistik ekonomi makro yang lemah menunjukkan bahwa dalam beberapa bulan mendatang regulator dapat menurunkan suku bunga. Ini adalah berita negatif untuk pound Inggris, para analis menekankan. Harga pound dapat sangat terasa turun.

Saat ini, pasangan mata uang GBP / USD diperdagangkan dalam rentang konsolidasi di dekat level 1.2453-1.2445. Menurut prakiraan awal, jika terjadi penurunan level saat ini, penurunan lebih lanjut mungkin terjadi ke level 1,2400. Dengan penerapan skenario yang lebih optimis dan penembusan area ke atas 1,2490, pertumbuhan kemungkinan akan mencapai 1,2555. Setelah itu, potensi untuk turun ke level 1,2400 meningkat, para analis merangkum.

Situasi yang mengkhawatirkan di pasar Eropa dipicu oleh ketidakpastian tentang Brexit. Saat ini, dengan suara mayoritas, parlemen Eropa telah menyetujui penangguhan untuk Inggris jika diminta. Namun, peristiwa ini sudah diperhitungkan oleh pasar, dan pound tidak akan mendapat dukungan kuat dari berita ini. Dalam situasi ini, investor dan trader akan berinvestasi dalam aset yang lebih andal, para analis yakin.