Upaya lain untuk menaikkan pound Inggris di pagi hari tidak berhasil setelah rilis data volume penjualan ritel di Inggris. Pertumbuhan berangsur-angsur mulai melambat pada Agustus, dan bahkan menurun dibandingkan dengan Juli, menunjukkan tanda lain dari pelemahan ekonomi Inggris.

Menurut Biro Statistik Nasional, penjualan ritel pada Agustus 2019 meningkat 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya setelah naik 3,4% pada Juli. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penjualan ritel turun 0,2% pada bulan Agustus. Semua ini sekali lagi menegaskan fakta dari pendekatan konsumen yang lebih hati-hati pada ambang batas tanggal keluar Inggris di UE, serta meningkatnya ketidakpastian politik. Perlambatan ekonomi global juga menjadi ancaman bagi konsumen.

Sekadar mengingatkan bahwa baru-baru ini, selama pertemuannya dengan perwakilan UE, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berjanji untuk menarik Inggris dari UE dengan atau tanpa perjanjian pada akhir Oktober. Namun, oposisi dan anggota Parlemen lainnya mengambil langkah-langkah untuk mencegah meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. RUU yang mengesampingkan Brexit tanpa kesepakatan telah disahkan pekan lalu, namun pemerintah Inggris melihatnya sangat berbeda.

Hari ini, Bank of England juga membiarkan suku bunga utamanya tidak berubah, sama seperti volume pembelian obligasi.

Menurut data, suku bunga utama dipertahankan sebesar 0,75%, dan keputusan ini dibuat dengan rasio suara 9 banding 0. Bank of England masih melihat perlunya kenaikan suku bunga terbatas jika Brexit berjalan lancar dan ekonomi global stabil. Namun, reaksi terhadap hard Brexit dapat menuju setiap arah.

Regulator juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ketidakpastian yang lebih lama seputar Brexit hanya akan melemahkan pertumbuhan ekonomi dan memberi tekanan pada inflasi. Seperti yang kita ingat, laporan inflasi kemarin menunjukkan perlambatan pertumbuhannya.

Sebuah laporan oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan rilis hari ini, yang menurunkan prakiraan pertumbuhan Inggris. Ekonomi diperkirakan akan tumbuh hanya 1% tahun ini dan hanya 0,9% tahun depan. Jika Inggris meninggalkan UE tanpa perjanjian dagang, PDB negara tersebut dapat berkurang 2% atau lebih.

Adapun mengenai perkiraan Bank Inggris, ekonomi Inggris diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,3% pada tahun 2019 dan 2020.

Dari sudut pandang teknis, tidak ada yang berubah mengenai GBPUSD. Resistance 1.2505 masih menjadi masalah bagi bull, penembusannya akan memberikan pembeli baru pada pasar yang mampu memperbarui titik tertinggi lokal di area 1,2550 dan 1.2600. Jika dalam waktu dekat bull tidak akan mampu mendapatkan kembali level 1.2505, kemungkinan akan terjadi koreksi bearish lain di area terendah pekan ini di 1.2395.

EURUSD

Mata uang Eropa telah berhasil sedikit memperkuat posisinya setelah data saldo akun saat ini dari neraca pembayaran, namun trading terus berlangsung dalam channel miring mingguan, yang jalan keluarnya dari sana hanya mungkin terjadi ketika pemain besar muncul di pasar.

Menurut sebuah laporan Bank Sentral Eropa, surplus neraca berjalan di zona euro tumbuh menjadi 21 miliar euro pada Juli tahun ini dari 18 miliar euro pada Juni. Total neraca transaksi berjalan positif dari neraca pembayaran zona euro untuk tahun ini adalah 2,7% dari PDB dibandingkan dengan 3,3% dalam 12 bulan sebelumnya.

Dari sudut pandang teknis, tidak ada hal serius yang terjadi di pasar. Hanya penembusan puncak di area 1,1080 yang akan menyebabkan pembelian instrumen perdagangan yang lebih besar, yang akan mengarah pada pembaruan level 1,1110 (titik tertinggi pekan lalu) dan 1,1150. Di bawah skenario penurunan EURUSD, support akan berada di level 1,0990, dan area yang lebih besar sudah berada di posisi terendah bulan ini di area 1,10950 dan 1,0920.