Bulan ini, nilai tukar emas mencapai level tinggi enam tahun ditengah melemahnya kebijakan dari bank sentral utama.

Pertanyaan utama sekarang, tampaknya, membuat banyak trader khawatir, mengenai apakah kenaikan logam mulia akan berlanjut, atau kita telah siap pada kenaikan fase "bullish" dari siklus?

Menurut analis di Citigroup, prospek emas sangat mendukung.

Seiring faktor yang akan mendukung logam mulia, analis menyebut resiko yang meningkat dari resesi global dan kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed sebesar nol.

Ingat kembali bahwa 18 September, Federal Reserve AS untuk kedua kalinya dalam satu tahun menurunkan suku bunga sebesar 0.25%, to 1.75–2%.

Pada pandangan pertama, regulator tidak harus menurunkan suku bunga: belum ada penurunan ekonomi, dan pasar saham berada pada puncaknya.

Keadaan apa yang memaksa Fed untuk menurunkan suku bunga?

Pertama-tama, perlambatan ekonomi global. Dengan latar belakang ini, suku bunga tinggi di Amerika Serikat dengan penurunan suku bunga di Eropa dan Asia menyebabkan pelarian modal dari seluruh dunia ke Amerika, yang mendorong nilai tukar USD ke atas, mengurangi daya saing ekonomi AS. Ini adalah alasan utama mengapa kepala Gedung Putih, Donald Trump, terus-menerus mengkritik The Fed, mendesaknya untuk menurunkan tingkat dana federal.

Namun, apa yang perlu dipantau di tahun-tahun mendatang bukan hanya suku bunga Federal Reserve (tidak mungkin diturunkan di bawah nol), tetapi ukuran neraca, yang diperkirakan akan tumbuh berkali-kali lipat.

Menurut perkiraan Kantor Anggaran Kongres AS, pada tahun 2020 defisit anggaran negara akan mencapai $ 1 triliun, dalam dua tahun lagi - $ 1,1 triliun, dan pada tahun 2028 - $ 1,45 triliun.

Kementerian Keuangan AS akan menutupinya dengan mengorbankan utang, menempatkan sekuritas pemerintah dan menarik likuiditas dolar dari pasar.

Dengan kata lain, kekurangan dolar bukanlah fenomena acak, tetapi masalah sistemik yang tidak mungkin dipecahkan oleh The Fed dengan menerapkan "tempelan sementara", "kata analis Goldman Sachs.

Menurut mereka, The Fed lagi harus mulai "mencetak uang", meningkatkan neraca dan membeli aset tanpa kemampuan untuk berhenti setidaknya sampai 2021.

"Kami percaya bahwa putaran keempat pelonggaran kuantitatif akan dimulai pada bulan November. Menurut perkiraan kami, The Fed akan mengisi sistem pada $ 15-20 miliar per bulan. Pada pertengahan 2021, volume operasi dapat dikurangi menjadi sekitar $ 10 miliar. Hanya dalam tiga tahun, $ 375 miliar akan masuk pasar melalui QE, "kata Goldman Sachs.

Citigroup memperkirakan bahwa selama dua tahun ke depan, harga emas dapat naik hingga $ 2000 per ons.

"Kami mengharapkan laju logam mulia tumbuh dan mungkin mengatasi tanda $ 2.000 per ons, memperbarui rekor tertinggi dalam dua tahun ke depan," kata mereka.