Akhir musim mobil di Amerika Serikat dan perang dagang menentukan arah pergerakan harga minyak saat ini. Emas hitam bereaksi terhadap peristiwa di Arab Saudi, Irak, dan Ekuador dengan kenaikan harag sementara, namun, faktor-faktor ini dengan cepat pulih, dan inisiatif kembali ke tangan "bear". Setelah memeriksa kondisi pasar minyak saat ini, spekulan tidak lelah menurunkan posisi "bullish" bersih mereka. Pada 1 Oktober, gabungan panjang Brent dan WTI jatuh ke 388710 kontrak berjangka dan opsi. Ini adalah angka terkecil sejak Februari.

Dinamika posisi spekulatif oleh WTI

Ini adalah realitas modern: geopolitik menakut-nakuti investor hanya dalam waktu yang singkat. Demikian pula dengan penyitaan oleh tanker Iran di Selat Hormuz, dengan serangan terhadap fasilitas industri di Arab Saudi. Ini sekarang terjadi dengan protes massa di Irak utara. Produsen kedua OPEC ini memiliki fasilitas utama di selatan. Secara khusus, ada pelabuhan Basra, yang dilalui 3,5 juta barel per hari. Ini adalah 95% dari indikator di seluruh negeri. Adapun masalah dengan pasokan dari Ekuador karena krisis politik dalam negara, ini adalah penurunan di lautan. Kesalahan statistik (Quito berbicara tentang kerugian 59,45 ribu barel per hari), yang dapat diabaikan.

Jelas, penyebab utama penutupan Brent dan WTI di zona merah selama dua kuartal berturut-turut adalah kekhawatiran perlambatan permintaan global. Bahkan hilangnya kecepatan penambangan Amerika dan kemauan Arab Saudi dan Rusia untuk menstabilkan pasar dengan mengurangi produksi tidak menakuti "bear" emas hitam. Menyusul perlambatan pertumbuhan PDB China dan meningkatnya risiko resesi dalam ekonomi Jerman, hasil negatif mulai datang dari Amerika Serikat, di mana aktivitas bisnis di sektor manufaktur runtuh ke level terendah dalam dekade terakhir. AS mulai merasakan kepedihan perang dagang, dan minyak tidak bisa tetap tidak peka terhadap masalah salah satu konsumen terbesarnya.

Peran kuat dalam tren bearish di Brent dan WTI dimainkan oleh dolar yang kuat. Bertolak belakang dengan statistik manajer pembelian yang lemah dan peningkatan kemungkinan penurunan suku bunga federal pada Oktober dari 40% menjadi hampir 90%, indeks USD tetap stabil. hal ini dibantu oleh ketidakpastian mengeai negosiasi perdagangan Washington-Beijing dan tingginya permintaan aset safe haven. Jika setelah pertemuan pada 9-10 Oktober, Amerika Serikat tidak ingin menaikkan tarif atau membatalkan sebagiannya, penguatan selera risiko global dapat menjadi katalisator serius untuk reli emas hitam. Sebaliknya, eskalasi konflik akan memberikan pukulan lain pada posisi bulls Brent dan akan meningkatkan risiko kelanjutan penurunan menuju $ 47-47,5 per barel.

Secara teknis, kami berbicara tentang target 161,8% sesuai dengan pola AB = CD. Untuk kembali ke permainan, "bulls" perlu menyerang resistance di $ 58,8 (level Pivot). Keberhasilan agenda ini akan meningkatkan peluang pembeli minyak untuk mengoreksi harga menjadi $ 62,2-62,7 per barel.