Pasar minyak tidak tahu siapa yang harus dipercaya. Entah Badan Energi Internasional, yang memperkirakan pertumbuhan pasokan dari negara-negara non-OPEC akan meningkat dari 1,8 juta barel per hari pada 2019 menjadi 2,3 juta barel per hari pada tahun 2020, terutama karena Amerika Serikat, Brasil, Norwegia, dan Guyana. Atau kartel yang menurunkan prakiraan peningkatan indikator tahun depan sebesar 34 ribu barel per hari menjadi 2,17 juta barel per hari. Alasan utama, menurut Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo, perlu dicari di Amerika Serikat. Di sana, pertumbuhan pasokan pada tahun 2020 akan berkurang sebesar 33 ribu barel per hari menjadi 1,5 juta barel per hari. Banyak hal akan bergantung pada dinamika produksi AS, karena masalah perpanjangan perjanjian Wina untuk mengurangi produksi oleh kartel dan Rusia pada pertemuan pada 5-6 Desember secara praktis diselesaikan.

Menurut sebuah studi oleh Administrasi Informasi Energi AS, produksi minyak AS akan mencapai rekor tertinggi 13 juta barel per hari pada November dan akan terus tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya pada 2020-2021. Produksi serpih akan meningkat menjadi 9,13 juta barel per hari pada bulan Desember. Akibatnya, pangsa produsen Amerika dalam indikator global akan meningkat, sedangkan pangsa OPEC dan Rusia, sebaliknya, akan menurun dari 55% pada pertengahan 2000-an menjadi 47% pada 2030. Versi EIA lebih mirip dengan pendapat IEA daripada terhadap posisi OPEC. Tujuan apa yang dikejar kartel dapat ditebak, menyebarkan informasi tentang perlambatan laju produksi emas hitam AS?

Statistik resmi tidak memberikan jawaban untuk pertanyaan "Siapa yang benar?". Stok minyak di Amerika Serikat meningkat selama delapan dari sembilan pekan terakhir, yang mengindikasikan produksi berlebihan, atau perlambatan permintaan. Versi pertama, mengingat kekuatan ekonomi AS, terlihat lebih dapat dipercaya daripada yang kedua. Di sisi lain, jumlah rig pengeboran dari Baker Hughes terus menurun, menunjukkan penurunan investasi bisnis dan berpotensi menyebabkan perlambatan produksi.

Dinamika cadangan minyak AS

Dinamika Brent dan jumlah rig pengeboran di AS

Seiring dengan pertanyaan mengenai tingkat pertumbuhan produksi di OPEC + dan di luar kartel, ada ketidakpastian lain di pasar minyak. Secara khusus, investor masih tidak yakin apakah Washington dan Beijing akan dapat menandatangani perjanjian dagang. Kedua belah pihak tidak senang dengan keengganan lawan untuk membuat konsesi. Sebaliknya, China menginginkan pengembalian tarif, Donald Trump, mengancam akan menaikkannya jika Beijing tidak menandatangani perjanjian. Pada saat yang sama, Menteri Perdagangan Wilbur Ross memastikan bahwa perjanjian akan disahkan oleh presiden kedua negara. Amerika Serikat akan memperbarui lisensi untuk perusahaan-perusahaan Amerika yang bekerja dengan Huawei, dan Beijing akan menghapus bea pengiriman dari Amerika Serikat ke pasar daging dan unggas China.

Secara teknis, perjuangan untuk level Pivot $ 62,05-62,45 per barel berlanjut di grafik harian Brent. Kemenangan bull akan memungkinkan mereka untuk melanjutkan reli ke arah pola Shark dan Wolfe Wave. Sebaliknya, jika area penting tetap di bawah kendali bear, risikonya harga akan mencapai $ 59,25 dan $ 56,4.