Data hari ini mengenai ekonomi zona euro tidak secara signifikan memengaruhi pasangan EURUSD, karena secara umum mereka tidak termasuk dalam indikator fundamental penting. Laporan tentang ekonomi China dan revisi prakiraan tingkat pertumbuhan PDB oleh beberapa lembaga analisis terkemuka tidak berdampak signifikan pada mata uang komoditas.

EURUSD

Berita bahwa surplus neraca transaksi berjalan pada neraca pembayaran zona euro sedikit turun pada bulan September tahun ini dibandingkan dengan Agustus. Ini diabaikan oleh pasar. Di sisi lain, laporan tersebut ternyata lebih baik dari prakiraan para ekonom. Menurut data, saldo berjumlah 28 miliar euro pada September dibanding saldo positif 29 miliar euro pada Agustus tahun ini. Para ekonom telah memperkirakan penurunan saldo menjadi 22 miliar.

Hari ini juga telah diketahui bahwa jumlah pendaftaran mobil baru di Uni Eropa telah meningkat dan memuncak selama sepuluh tahun terakhir. Menurut asosiasi produsen mobil Eropa, jumlah registrasi mobil baru naik 8,7% pada Oktober dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menjadi 1,18 juta unit. Sekadar mengingatkan bahwa pada Oktober tahun lalu jumlah pendaftaran turun 7,3%. Namun, ini terjadi setelah pengenalan aturan baru pengujian knalpot mobil. Meskipun ada perubahan struktural dalam industri otomotif, pertumbuhan tertinggi tercatat di Jerman, 13%.

Mengenai gambaran teknis pasangan EURUSD, masalah dengan resistance 1,1090 tetap ada. Skenario bullish akan terus terwujud hanya setelah penembusan titik tertinggi ini dan kelanjutan koreksi naik ke area tertinggi 1.1110 dan 1.1140 mungkin terjadi. Namun, kemungkinan koreksi turun tidak boleh dikecualikan, karena penembusan support menengah 1,1050 dapat mendorong pasangan ini ke batas bawah channel ke atas di area 1,1020.

Mengingat tidak adanya statistik fundamental yang penting, Anda dapat sedikit memperhatikan laporan Moody's Investors Service tentang pertumbuhan ekonomi global, yang, tampaknya, pada tahun 2020 tetap agak lemah. Meskipun Moody's tidak memperkirakan resesi akan dimulai pada tahun 2020, mereka menyatakan bahwa risikonya akan tetap tinggi. Masalah pertumbuhan ekonomi akan diamati tidak hanya di Eropa, tetapi di AS dan China. Masalah perdagangan kedua negara ini memengaruhi seluruh ekonomi global. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa peningkatan risiko penurunan ekonomi akan berdampak buruk pada kondisi pinjama, yang akan mengakibatkan penurunan penjualan ritel.

Tidak mengherankan, pada akhir tahun ini, pertumbuhan belanja pemerintah di China diproyeksikan melambat, yang akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut Departemen Keuangan China, dalam sepuluh bulan pertama tahun ini, pengeluaran anggaran China hanya tumbuh 8,7% setelah naik 9,4% dari Januari hingga September. Tetapi pendapatan anggaran China dari Januari hingga Oktober hanya meningkat 3,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total defisit anggaran China sebesar 2,29 triliun yuan.

Banyak analis memperkirakan bahwa pada kuartal keempat, tingkat pertumbuhan PDB tahunan China akan melambat menjadi 5,8%, setelah level 6,0%, yang tercatat pada kuartal ketiga tahun ini. Setelah penurunan suku bunga repo baru-baru ini, otoritas China mungkin mengambil langkah-langkah stimulus yang lebih keras dan meningkatkan defisit anggaran dari 2,8% saat ini. Ini akan meningkatkan penjualan obligasi untuk membiayai belanja pemerintah, yang akan mendukung perekonomian tahun depan.