Masalah perjanjian dagang di AS dan China berdampak negatif terhadap pasar. Permintaan aset berisiko melambat tajam menyusul berita bahwa penandatanganan "fase pertama" perjanjian dagang dapat terganggu karena kurangnya kompromi di kedua sisi.

Sekadar mengingatkan bahwa mereka masih tidak dapat menyetujui masalah-masalah utama. Pertama-tama, kita berbicara tentang penghapusan bea perdagangan, yang ditegaskan oleh Beijing. Pemerintah Gedung Putih menuntut peningkatan pembelian produk pertanian AS di China. Banyak yang telah berhasil melupakan pernyataan-pernyataan administrasi presiden pada 11 Oktober bahwa kedua pihak mencapai kesepakatan pada prinsipnya mengenai masalah-masalah ini.

Seperti yang saya nyatakan dalam ulasan pagi saya, sebagai akibat dari ini, pemimpin Amerika kemarin membuat sejumlah pernyataan yang menginspirasi pesimisme dalam kemajuan dan harapan selanjutnya. Presiden AS, Donald Trump, mengatakan dirinya sangat senang dengan jalannya negosiasi perdagangan dengan China, tetapi tidak mengungkapkan rincian tentang kesepakatan tersebut. Tidak ada informasi mengenai kapan tepatnya tahap pertama perjanjian akan ditandatangani. Pada saat yang sama, Trump mengumumkan bahwa dirinya siap untuk meningkatkan bea impor jika perjanjian perdagangan tidak tercapai. Sekadar mengingatkan bahwa kedua pihak menolak untuk memperkenalkan bea baru pada bulan Desember setelah berita bahwa tahap pertama perjanjian dapat ditandatangani dalam waktu dekat.

Trump juga mengatakan bahwa China harus membuat kesepakatan yang sesuai dengan Amerika Serikat. Bea akan kembali meningkat jika kesepakatan tidak selesai dalam waktu dekat. Tentu saja, tidak akan ada pembicaraan tentang pembatalan Desember. Sekadar mengingatkan bahwa pada bulan Oktober tahun ini, Trump mengusulkan skema yang mencakup pembelian produk pertanian AS oleh China secara besar-besaran dan perjanjian mata uang dengan imbalan pelonggaran pajak, yang jelas tidak disukai Beijing.

Data inflasi di Jerman yang dirilis pagi in mendorong euro semakin turun. Menurut laporan tersebut, indeks harga produsen Jerman turun 0,2% pada Oktober tahun ini setelah sedikit naik 0,1% pada bulan September. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018, harga langsung turun 0,6%. Ekonom memperkirakan bahwa pada bulan Oktober, harga akan tetap tidak berubah dan turun hanya 0,4% dibandingkan dengan 2018. Laju inflasi yang lemah tetap menjadi masalah utama bagi Bank Sentral Eropa, yang pada musim panas ini semakin menurunkan suku bunga deposito negatif dan meluncurkan program pembelian kembali aset, yang mulai beroperasi bulan ini.

Sore ini, fokus akan dialihkan ke risalah Federal Reserve bulan Oktober, di mana mereka memutuskan untuk menurunkan suku bunga utama sebesar seperempat poin persentase ke kisaran 1,5% -1,75%. Ini dilakukan untuk ketiga kalinya tahun ini. Dari risalah hari ini, trader ingin mendapatkan panduan tentang bagaimana bank sentral akan terus beroperasi dan apakah kisaran akan berubah untuk lebih melonggarkan kebijakan moneter pada rapat yang dijadwalkan 10-11 Desember.

Sekadar menginhatkan bahwa pada bulan Oktober, delapan anggota Komite Pasar Terbuka memberikan suara mendukung penurunan suku bunga. Dua orang menentangnya. Dilihat oleh pernyataan yang dibuat oleh perwakilan Fed pekan lalu, banyak yang mengharapkan jeda dalam siklus pelonggaran kebijakan moneter, tetapi setelah pertemuan baru-baru ini antara presiden AS dan ketua Fed, peluang penurunan suku bunga telah meningkat secara signifikan.

Mengenai gambaran teknis pasangan EURUSD, pasar kini di sisi penjual aset berisiko. Namun, skenario bullish masih dapat terealisasi hanya setelah harga mungkin menembus titik tertinggi 1,1090. Pasangan ini akan melanjutkan koreksi naik ke area tertinggi 1.1110 dan 1.1140. Namun, kemungkinan koreksi turun seharusnya tidak dikecualikan, karena penembusan support menengah di 1,1050, yang saat ini mendekati instrumen perdagangan ini, dapat mendorong pasangan ini ke batas bawah channel naik di area 1,1020.