Euro tidak berhenti memukau pasar. Mata uang tunggal tetap di sisi baru-baru ini, mencoba untuk mengikuti Dolar, dan sekarang mengklaim sebagai yang pertama dalam pasangan EUR/USD. Analis sedang mempertimbangkan opsi bahwa dinamika Euro, yang sebelumnya menurun, akan naik.

Para ahli dari sejumlah bank besar menilai secara positif prospek Euro di tahun mendatang. Morgan Stanley memperkirakan bahwa Euro akan naik hampir 5% menjadi $1,1600, sementara para ahli di ABN Amro Bank NV dan Commerzbank AG memperkirakan pertumbuhan hingga $1,1400 pada akhir Maret 2020. Namun, kenaikan mata uang Euro hanya dapat terjadi dengan stabilisasi perekonomian zona Euro dan klarifikasi situasi dengan Brexit, para analis menekankan.

Perubahan potensial dalam kebijakan ECB juga dapat membuat penyesuaian terhadap dinamika Euro. Kepala regulator yang baru, Christine Lagarde, yakin akan perlunya memperkuat insentif anggaran untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di wilayah tersebut. Analis tidak mengecualikan bahwa dalam jangka menengah ECB harus menyesuaikan target inflasi menjadi 2%. Ini akan memerlukan sejumlah perubahan skala besar, dan pasar harus menetapkan harga penolakan suku bunga negatif yang berlaku di zona Euro. Jika skenario ini direalisasikan, Euro akan kehilangan daya tariknya sebagai mata uang pendanaan, kata para ahli. Ini akan memengaruhi suasana hati investor secara negatif, dan mereka harus mempertimbangkan opsi lain untuk menggunakan mata uang tunggal tersebut.

Banyak pelaku pasar percaya bahwa penggunaan Euro sebagai mata uang pendanaan untuk transaksi carry-trade telah berakhir. Kami mencatat bahwa tahun ini mata uang tunggal secara aktif digunakan sebagai bagian dari strategi ini dan menghasilkan keuntungan ketika berinvestasi dalam 20 dari 23 mata uang negara-negara berkembang, sebagaimana tercatat dalam agen Bloomberg.

Euro juga didukung oleh laporan positif pada indeks sentimen bisnis zona Euro, yang diterbitkan pada hari Selasa, 10 Desember. Euro ternyata jauh lebih tinggi dari prakiraan para ekonom, serta data pada indeks ekspektasi ekonomi di Jerman. Menurut sebuah dokumen yang disajikan oleh Pusat Sains ZEW, indeks ekspektasi ekonomi melonjak menjadi 10,7 poin pada Desember dari -2,1 poin yang dicatat pada November 2019. Menurut para ahli ZEW, pertumbuhan indeks berskala besar disebabkan oleh tingginya probabilitas peningkatan ekspor dan peningkatan konsumsi pribadi di Jerman. Dinamika positif ditunjukkan oleh indeks kondisi ekonomi saat ini dan indeks mood di lingkungan bisnis zona Euro. Laporan ZEW mengatakan bahwa suasana di lingkungan bisnis di kawasan itu naik menjadi 11,2 poin dibandingkan dengan -1,0 poin yang tercatat pada November 2019.

Menurut analis, dinamika mata uang Eropa dapat dipengaruhi oleh sinyal dari pimpinan Federal Reserve AS atau European Central Bank. Dampak ini akan negatif jika rencana regulator untuk kebijakan moneter berubah secara dramatis. Perubahan tersebut dapat memicu peningkatan volatilitas Dolar dan Euro serta memicu kenaikan lain dari pasangan EUR/USD.

Saat ini, pasangan EUR/USD berada dalam trend penurunan global, yang akan berlanjut tahun depan, kata para ahli. Pasangan klasik ini tidak sangat aktif pada hari Selasa, 10 Desember, bergerak di dekat level 1.1078-1.1079.

Pasangan EUR/USD mulai di level 1.1081 pagi ini, menunjukkan trend naik yang tipis.

Pasangan ini diperdagangkan di dekat level 1.1084-1.1085, tidak menunjukkan banyak aktivitas. Para ahli percaya bahwa jeda ini menipu. Euro, dipasangkan dengan Greenback, seperti predator yang bersembunyi dalam penyergapan dan menunggu di sisi.

Menurut para analis, Euro belum mengungkapkan semua kartu trufnya. Mata uang Eropa mampu menunjukkan pertumbuhan yang cepat dan mengejar ketinggalan dalam jangka pendek dan menengah. Spesialis yakin akan potensi besar mata uang tunggal, yang dapat sepenuhnya terungkap di tahun mendatang.