Dolar Australia berada di antara mata uang yang terkena pukulan terkeras oleh penyebaran coronavirus Tiongkok. Mulanya AUD/USD tampaknya berkonsolidasi di atas level resistance kunci 0,7000 pada awal tahun ini, namun peristiwa selanjutnya lagi-lagi mengembalikan aussie ke posisi sebelumnya. Kini, bulls pasangan ini harus kembali memulai perang salib untuk menaklukkan level yang sulit - tapi hanya setelah histeria terkait 2019-nCoV mereda.
Sementara itu, AUD/USD tengah menguji level rendah multi-bulan, selama sesi Asia, pasangan ini menyentuh level 0,6750. AUD/USD berada di level yang rendah tersebut terakhir kalinya pada pertengahan Oktober, yang setelahnya pasangan ini mulai berangsur pulih. Dolar Australia menjadi semakin murah bukan hanya karena kepanikan mengenai virus, meskipun faktor ini adalah daya penggerak utama. Namun, bears pasangan ini memiliki argumen lain yang mendukung momentum penurunan.
Pertama, peluang pemotongan suku bunga pada rapat pertama RBA tahun ini (akan diselenggarakan pada 4 Februari) tetap tinggi. Setelah perilisan data pada pasar buruh, peluang ini turun tipis karena indikator-indikator yang melampaui perkiraan - namun menurut saya, kesimpulan ini terlihat terlalu terburu-buru. Tentu saja, secara sekilas, pasar buruh Australia menunjukkan tren positif - pengangguran turun ke 5,1%, sementara kenaikan jumlah pegawai melonjak ke 29.000 (dengan perkiraan pertumbuhan hingga ke 12.000). Dan meskipun secara de facto ini adalah hasil yang bagus, namun penting untuk membahas struktur dari indikator ini.
Faktanya adalah dinamika positif pertumbuhan tenaga kerja yang dipekerjakan pada bulan Desember terutama dikarenakan oleh pertumbuhan ketenagakerjaan paruh waktu - komponen ini melonajk 29.300. Namun ketenagakerjaan purna waktu, sebaliknya, menunjukkan dinamika negatif dengan turun 3000 orang. Tren ini dapat berdampak negatif pada dinamika pertumbuhan upah, karena posisi tetap, biasanya, menawarkan tingkat upah yang lebih tinggi dan tingkat jaminan sosial yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam konteks pernyataan terbaru dari Philip Lowe, data yang dirilis pada pertumbuhan pasar buruh Australia tidak mengurangi peluang diambilnya langkah-langkah lanjutan untuk melonggarkan kebijakan moneter oleh RBA. Tingkat pengangguran tepat di bawah level perkiraan (5,1%) tidak akan mendorong bulls AUD/USD. Ingat bahwa pengangguran berada di level lima persen pada awal tahun lalu dan turun ke 4,9% pada bulan Februari, namun kemudian stabil di area 5,2-5,3%. Dan semua hasil ini cukup jauh dari level target RBA 4,5%.
Dengan demikian, data pasar buruh Australia yang dirilis pekan lalu tidak terlalu membantu bulls AUD/USD/. Dalam konteks ini, perilisan esok hari memegang peran khusus dalam menentukan prospek pasangan ini. Kami berbicara mengenai perilisan data pertumbuhan inflasi Australia. Selama setahun terakhir, indeks harga konsumen berangsur naik dalam skala tahunan. Indeks mencapai 1,3% pada kuartal pertama 2019, 1,6% di kuartal kedua dan 1,7% pada kuartal ketiga. Indikator inflasi ini seharusnya mencapai 1,7% pada kuartal keempat - setidaknya mayoritas analis yakin akan hal ini. Indeks akan mencapai 0,6% pada skala per kuartal, sedikit lebih baik dari hasil di kuartal ketiga.
Tentu saja, jika indikator inflasi ternyata lebih buruh dari nilai yang diperkirakan, dolar Australia akan kembali kehilangan pijakan, dalam situasi ini, peluang RBA melonggarkan kebijakan moneternya akan kembali naik. Bahkan jika regulator tersebut tidak menurunkan suku bunga pada bulan Februari, RBA dapat mengisyaratkan secara terang-terangan mengenai niat tersebut - fakta ini juga akan memberikan tekanan kuat pada pasangan AUD/USD.
Jangan lupa bahwa Tiongkok adalah mitra dagang utama Australia, jadi permasalahan ekonomi Tiongkok otomatis terefleksi dalam pasangan AUD/USD. Peristiwa terbaru mengisyaratkan bahwa terlalu dini untuk Tiongkok mengkalkulasi kerusakan dari penyebaran virus. Kemarin, jumlah korban terinfeksi sedikit di atas 2.000 orang - hari ini, jumlah korban di Tiongkok yang terinfeksi coronavirus yang baru melampaui 4.500 orang. Sebagian besar kematian (100 dari 106) terjadi di Provinsi Hubei. Situasi terkini akan terus memberikan tekanan pada posisi mata uang Australia, apapun hasil laporan makroekonomi dan komentar dari perwakilan RBA.
Perlu dicatat bahwa level support terkuat untuk AUD/USD cukup dekat - di bawah levekl 0,6700 (garis bawah indikator Bollinger Bands pada chart mingguan), pasangan ini tidak turun selama bertahun-tahun. Dan meskipun terdapat pergerakan harga yang impulsif, namun selama beberapa hari mendatang, pasangan ini pada akhirnya kembali. Oleh karena itu, jika harga berada di dasar level 0,6700an, posisi short harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Secara umum, gambaran teknikal mendukung tren penurunan lebih lanjut dalam aussie - jika kepanikan mengenai 2019-nCoV terus tumbuh, dan inflasi Australia ternyata lebih buruk dari ekspektasi, maka pasangan ini akan dapat menguji level support di atas pada akhir pekan ini.
