Meskipun inflasi di Januari ternyata sedikit lebih tinggi dari perkiraan, bursa-bursa saham ditutup dalam zona merah, sementara data inflasi tidak dianggap signifikan saat ini. Di sisi lain, ancaman virus corona menyebabkan kenaikan risiko deflasi, dan mereka saat ini dianggap sebagai yang utama.

Hari ini, data pada harga impor dan ekspor bulan Januari, laporan produksi industri dan indeks sentimen konsumen dari University of Michigan akan dirilis. Perkiraan netral, sementara dolar kehilangan momentum internal untuk pertumbuhan.

Di sisi lain, kenaikan statistik tiba-tiba dari penyakit Covid-19 menyebabkan kepanikan dalam jangka pendek, namun pasar mulai tenang setelah muncul klarifikasi dari WHO, jadi mungkin akan ada upaya untuk meningkatkan mata uang komoditas dan penurunan umum dalam permintaan untuk aset-aset protektif. Minyak, dalam gilirannya, akan diperdagangkan dengan kenaikan tipis, emas akan tetap dalam rentang lateral, dan permintaan untuk yen akan menurun.

EUR/USD

Euro mendekati level terendah 3 tahun, tanpa alasan jelas untuk penurunan masif tersebut.

Komisi Eropa telah mempertahankan perkiraan untuk pertumbuhan di zona euro sebesar 1,2% untuk 2020 dan 2021, dengan kata lain, ancaman perlambatan dalam penyebaran COVID-19 belum dianggap signifikan.

Pada waktu yang sama, Komisi Eropa secara mengejutkan menghitung ulang perkiraan pertumbuhannya untuk Jerman dari 1% ke 1,1% pada 2020/21, dengan kata lain, secara langsung prospek ekonomi bukanlah alasan untuk penurunan EUR/USD. Mungkin, alasan untuk penjualan adalah kabar angin yang muncul sebelumnya, yang mengutip sumber di ECB bahwa peluang menurunkan suku bunga meningkat dan alasan untuk potensi penurunan adalah virus corona dan data yang lemah.

Selain itu, Komisi Eropa mendaftar kerentanan ekonomi Eropa dan mengisyaratkan pertumbuhan investasi akan lebih moderat, risiko meningkatkan ketegangan perdagangan tetap tinggi, namun investasi publik di sejumlah negara, sebaliknya akan meningkat tajam, yang berarti ada rencana untuk mengembangkan insentif.

Kehilangan support di 1.0878 memberikan peluang untuk memperkuat momentum penurunan; namun, keadaan oversold teknikal dari euro menahan penurunan. Sementara, pertumbuhan korektif mungkin terjadi ke level resistance 1.0878, atau bahkan 1.0970 / 90, namun tekanan bearish hanya akan naik dalam jangka panjang.

GBP/USD

Pound Inggris naik pada hari Kamis setelah Menteri Keuangan Sajid Javid mengundurkan diri. Pasar memenangkan kembali kenaikan peluang untuk insentif pemerintahan baru, karena penerus Javis, Javid Sunak, dianggap sebagai sekutu dekat Boris Johnson.

Javid meyakinkan Johnson untku membatasi pengeluaran anggaran dan membuatnya lebih seimbang sebelum pemilihan Desember, namun sekarang, para investor mengharakan kenaikan stimulus fiskal pada bulan Maret, dan ekspektasi ini mendukung permintaan untuk pound.

Pada waktu yang sama pengunduran diri Javis bukanlah kejutan besar - sehari sebelumnya, NIESR mengomentari keadaan ekonomi Inggris, dan mencatat bahwa NIESR mengharapkam perubahan dalam anggaran Maret, yang akan fokus pada menaikkan pengeluaran. Kini, Inggris tengah bersiap untuk mengembangkan paket stimulus, yang akan menyebabkan kenaikan PDB 1,5% dan kenaikan inflasi 2%.

Sementara itu, data RICS pada harga perumahan bulan Januari menunjukkan pertumbuhan signifikan, yang menandakan ekspektasi positif setelah Brexit dalam konstruksi perumahan.

Sedangkan untuk produksi industri, data Januari belum tersedia dan data Desember menandakan kelanjutan deselerasi dan bukan pertumbuhan. NIESR memperkirakan bahwa ekonomi masih akan tumbuh di level nol pada bulan Januari, jadi penguatan pound sebagian besar adalah pencegah, berdasarkan ekspektasi, dan bukan pada situasi ekonomi sebenarnya.

Menguji support di 1.2920 masih mungkin untuk GBPUSD, tidak ada alasan jangka panjang untuk penguatan pound. Zona resistance 1.3085 / 3125, percobaan pertumbuhan kemungkinan besar akan terhenti di zona ini.