Pasangan USD/JPY adalah salah satu dari beberapa pasangan dolar dan tentu saja satu-satunya di antara kelompok utama pasangan mata uang yang menunjukkan perilaku tidak logis: pasangan ini terus tumbuh dengan latar belakang melemahnya dolar secara umum, yang mencerminkan dominasi greenback. Situasi unik ini dijelaskan secara sederhana: yen sekarang adalah mata uang "asing" di pasar valuta asing, sehingga bahkan greenback yang melemah dalam situasi saat ini dapat mendikte ketentuannya terhadap mata uang Jepang. Lihatlah pasangan silang yang melibatkan yen: dalam kebanyakan kasus, kita dapat mengamati kekalahan absolut mata uang Jepang - misalnya, pasangan euro-yen melonjak hampir seribu (!) poin dalam satu setengah minggu - jika pasangan EUR / JPY berada di bagian bawah angka 117 pada 26 Mei, maka hari ini, bull dengan percaya diri memasuki angka ke-124. Pertumbuhan yang hampir tanpa celah diamati pada pasangan silang AUD/JPY. Skala di sini sedikit lebih sederhana - harga naik sedikit lebih dari 600 poin dalam dua minggu.
Semua ini menunjukkan bahwa yen saat ini mengalami masa sulit, di tengah peningkatan umum dalam sentimen anti-risiko dan kecenderungan dovish regulator Jepang. Posisi mata uang Jepang yang sangat rapuh memungkinkan dolar yang sama lemahnya untuk memaksakan permainannya, mengarahkan pasangan USD/JPY menuju level resistance utama 110.00. Data Non-pertanian hari ini juga perlu dilihat dari sudut yang berbeda: reaksi indeks dolar mungkin tidak bersamaan dengan reaksi bull pasangan USD/JPY - angka yang sama akan ditafsirkan berbeda.
Kami dapat mengatakan bahwa dalam konteks pasangan dolar-yen, beberapa faktor fundamental yang penting untuk sisa pasangan dolar tidak berfungsi. Pertama-tama, kami berbicara tentang barometer sentimen anti-risiko. Baik dolar dan yen adalah safe haven, sehingga mereka mengalami tekanan yang sama (atau sebaliknya - menikmati dukungan yang sama) jika terjadi peningkatan sentimen risiko, atau lonjakan anti-risiko.
Ini menjelaskan dinamika anomali USD/JPY. Yaitu, sementara greenback dipaksa untuk memberi jalan kepada mata uang berisiko dalam pasangan dolar utama lainnya, pertarungan yang tidak menyenangkan terjadi bersama dengan yen, di mana mata uang AS menang selama empat hari berturut-turut. Pertumbuhan indikator ekonomi makro utama di AS ini memungkinkan dolar mendominasi pasangan. Secara khusus, laporan dari badan ADP ternyata jauh lebih baik daripada prakiraan - alih-alih proyeksi pengurangan jumlah karyawan sebanyak sembilan juta, indikatornya mencapai 2,7 juta. Indeks gabungan ISM untuk bidang non-produksi juga berakhir di zona hijau - pulih ke 45 poin. Dan meskipun indikator ini masih di bawah titik kunci 50 poin, tren itu sendiri positif. Hal yang sama dapat dikatakan mengenai indeks manufaktur ISM - indikator ini mencapai level 43,1 poin, tetapi secara de facto indeks ini tumbuh relatif terhadap nilai April (41,5 poin).
Dalam konteks ini, data Non-pertanian hari ini penting. Jika ternyata lebih baik dari yang diperkirakan, maka pasangan USD/JPY akan dapat menguji angka ke-110 sebelum akhir trading hari Jumat. Menurut prakiraan awal, tingkat pengangguran akan melonjak menjadi 19,5%, dan jumlah karyawan akan berkurang delapan juta. Upah per jam rata-rata akan tumbuh 8,6% (dalam skala tahunan), yang hampir tiga kali lebih banyak daripada sebelum pandemi. Tetapi pertumbuhan indikator ini kemungkinan besar akan diabaikan: dinamika ini, seperti disebutkan di atas, terutama disebabkan oleh hilangnya pekerjaan berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, komponen Non-pertanian ini terganggu, dan Anda tidak boleh terjebak di dalamnya.
Jika indikator di atas rilis di zona hijau, indeks dolar mungkin menunjukkan pertumbuhan jangka pendek (atau bahkan mengabaikan fakta ini). Namun, rilis ini akan lebih penting untuk USD/JPY, mengingat fitur pasangan ini.
Perlu juga dicatat bahwa yen mengalami tekanan pribadi, dengan latar belakang tindakan baru-baru ini oleh People's Bank of China untuk memitigasi kebijakan moneter. Bank sentral China hanya menuangkan 70 miliar yuan ke dalam sistem perbankan negara, yang setara dengan $ 9.820.000. Suku bunga 7-day reverse repo yang digunakan untuk suntikan tersebut dibiarkan sebesar 2,2%.
Dengan demikian, pasangan ini mempertahankan potensi untuk mengembangkan tren naik, tetapi keputusan trading harus dibuat setelah publikasi data kunci pertumbuhan pasar tenaga kerja AS. Plafon harga untuk pasangan ini adalah 111.50 - ini adalah tertinggi tiga bulan, yang dicapai pada bulan Maret tahun ini. Namun, untuk mencapai target ini, pembeli harus melampaui level resistance utama - titik bulat 110.00. Saat ini, pasangan ini berada di garis atas indikator Bollinger Bands di chart harian, sementara indikator Ichimoku terus menunjukkan sinyal Parade of Lines yang bullish. Semua ini menunjukkan bahwa pasangan ini belum kehabisan potensinya untuk terus tumbuh - jika laporan Non-pertanian mendukung dolar, atau setidaknya di level prakiraan, maka akan mungkin untuk mempertimbangkan posisi buy di sekitar 110.00.
