Pada hari Selasa, Mary Daly, presiden Fed San Francisco, membela bank sentral AS dari kritik, menyatakan bahwa program pinjaman darurat serta kebijakan moneter tidak hanya membantu orang kaya, tetapi juga orang miskin. Dia mengklaim bahwa Fed memberikan bantuan tanpa kecuali.

"Tidak ada perbedaan yang jelas antara Main Street dan Wall Street," kata Daly dalam sebuah wawancara dengan CNN International. "Jika kita gagal memperbaiki pasar keuangan dan memastikan bahwa mereka memiliki likuiditas, suku bunga tidak dapat diubah karena rumah tangga dan bisnis paling membutuhkannya... dukungan kita untuk ekonomi dapat mendukung semua orang," tambahnya.

Fed telah menurunkan suku bunga menjadi nol untuk mendukung perekonomian AS. Selain itu juga memperoleh obligasi untuk triliunan Dolar, dan mengembangkan lebih dari selusin mendukung program pinjaman.

Daly mengatakan bahwa saat ini, kebijakan Fed menyelamatkan pekerjaan dan memberikan bantuan luar biasa kepada perusahaan-perusahaan di bidang keuangan.

Namun, para kritikus mengatakan bahwa langkah-langkah ini hanya menguntungkan orang kaya, karena hal itu meningkatkan nilai aset seperti saham, meskipun jutaan pekerja miskin kehilangan pekerjaan dan penghasilan mereka. Selain itu, masalah rasisme setelah pembunuhan George Floyd bulan lalu juga menarik perhatian publik terhadap peran Fed dalam memperburuk kesenjangan ekonomi.

Menurut Daly, perang melawan rasisme, selain menjadi masalah moral, juga membantu perekonomian AS dengan menarik lebih banyak orang ke pasar tenaga kerja.

"Pada akhirnya, tugas kami adalah memastikan bahwa setiap rakyat Amerika yang ingin mendapatkan pekerjaan bisa mendapatkannya... tapi sekarang kami sedang berjuang menghadapi pandemi global, ini adalah dukungan darurat yang kami tawarkan," kata Daly.