Indeks dolar memulai minggu perdagangan ini dengan sedikit celah ke bawah, dan perlahan jatuh pada hari Senin selama sesi Asia, kembali ke area angka ke-96. Greenback kehilangan semua keuntungan yang dibuat pekan lalu, sekali lagi menunjukkan kerentanannya dan dalam arti tertentu - tidak dapat diandalkan. Dengan latar belakang laporan non-pertanian yang cukup kuat (dengan pengecualian komponen inflasi), mata uang AS dapat mengembangkan rally, terutama karena laporan ekonomi makro lainnya (indeks manufaktur ISM, indikator kepercayaan konsumen) juga dirilis di zona hijau, mengkonfirmasi pemulihan bertahap ekonomi AS. Namun, semua prestasi ekonomi Amerika diimbangi oleh virus korona, yang terus menyebar secara aktif di wilayah negara ini. Amerika Serikat memperbarui anti-rekor, sementara laju penyebaran COVID-19 di seluruh dunia secara bertahap melambat. Virus korona telah menjadi topik nomor 1 bagi bull dolar, dan aliran berita yang sesuai tidak berperan dalam pertumbuhan mata uang AS.
Menurut World Health Organization, AS menyumbang 53.000 dari 212.000 infeksi baru di dunia pada Jumat lalu. Tren kenaikan diamati di negara-negara bagian selatan dan barat AS - banyak di antaranya merupakan negara bagian yang terakhir memperkenalkan pembatasan karantina yang ketat pada awal epidemi, tetapi menjadi yang pertama mulai mencabutnya. Beberapa negara bagian melaporkan peningkatan harian dalam jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi selama akhir pekan. Pertama, kami membahas Florida - 11.460 kasus tercatat di sana pada hari Sabtu saja. Anti-rekor ini adalah yang kedua setelah rekor yang terdaftar di New York pada pertengahan April, yaitu, pada puncak epidemi - 11.570 pasien terdeteksi di sana dalam 24 jam. Texas adalah zona merah lainnya di peta Amerika Serikat. 8.258 tes positif COVID-19 terdaftar di negara bagian ini pada hari Sabtu. Banyak negara bagian lain di negara ini juga telah memperbarui anti-rekor, termasuk Carolina Utara, Carolina Selatan, Tennessee, Alaska, Missouri, Idaho, dan Alabama. Patut dicatat bahwa wabah yang berulang kali tercatat seiring pembatasan karantina di wilayah Amerika Serikat ini yang dilonggarkan. Seiring dengan Texas dan Florida, situasi paling parah masih ada di Arizona: menurut laporan terkini, sekitar 25% dari semua tes COVID-19 kembali positif.
Para investor prihatin terhadap tren itu sendiri. Misalnya, jika dari 8 hingga 24 Juni, peningkatan harian orang yang terinfeksi di Amerika Serikat berfluktuasi pada kisaran 15-25.000, maka mulai 24 Juni, indikator ini mulai menunjukkan tren kenaikan yang stabil, melebihi angka 30.000 dan kemudian 40.000. Pada awal Juli, Amerika Serikat memperbarui anti-rekor beberapa kali ketika indikator ini melampaui level ke-50.000. Dan penurunan indeks dolar saat ini juga dikaitkan dengan virus korona, mengingat dinamika yang berbeda di dunia dan di AS. Jadi, selama hari sebelumnya, COVID-19 terdeteksi pada 75.499 orang di dunia - ini 14.188 kasus lebih sedikit daripada hari sebelumnya. Namun, tingkat kejadian di Amerika Serikat masih di level yang tinggi: 44.530 pasien dengan virus korona terdaftar di sana pada hari Minggu.
Gedung Putih, tetap tenang. Mengomentari anti-rekor terbaru, Presiden AS, Donald Trump, pada hari Sabtu sekali lagi mengatakan bahwa pertumbuhan virus korona di Amerika Serikat dikaitkan dengan peningkatan jumlah tes. Sebelumnya, ia telah menyuarakan gagasan ini, dan pada saat yang sama menegaskan bahwa Washington tidak akan menutup kembali negara ini untuk karantina. Para petinggi Gedung Putih juga menentang lockdown - tetapi mereka juga mengakui bahwa pemerintah daerah dapat memperketat pembatasan karantina di tingkat federal. Pada awalnya, posisi ini memberikan dukungan latar belakang bagi dolar. Namun sekarang, ketika tren yang mengkhawatirkan diamati di hampir semua negara bagian selatan dan barat negara ini, kekebalan mata uang AS telah melemah. Bagaimanapun, otoritas negara-negara bagian ini dapat mengembalikan karantina ketat di tingkat lokal, yang secara total akan sebanding dengan lockdown nasional berskala besar. Pada saat yang sama, lonjakan insiden berikutnya diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang - Amerika Serikat akan merasakan dampak dari perayaan Hari Kemerdekaan (masa inkubasi COVID-19 rata-rata 4-5 hari).
Karena itu, mata uang AS mungkin mendapat tekanan tambahan minggu ini. Seperti yang dapat kita lihat, laporan ekonomi makro pada umumnya tidak berfungsi, tidak peduli seberapa bagusnya - laporan-laporan ini hanya berdampak sementara pada suasana hati investor. Sementara tingkat penyebaran virus korona di Amerika Serikat menjadi perhatian besar bagi para trader. Menurut kepala ahli epidemiologi AS, jika tren saat ini terus berlanjut, Amerika Serikat akan menghadapi peningkatan 100.000 orang per hari di masa mendatang. Karena itu, jika kenaikan harian kembali melebihi angka 50.000 minggu ini, dolar akan melemah di seluruh pasar.
Jika kita membahas pasangan EUR / USD, harga mampu melampaui garis rata-rata indikator Bollinger Bands (di chart harian) selama sesi Asia pada hari Senin. Jika pasangan ini disematkan di atas 1.1260, indikator Ichimoku akan membentuk sinyal Parade of Lines bullish, yang akan memungkinkan Anda untuk naik ke level resistance berikutnya di 1.1350 (garis atas Bollinger Bands pada timeframe yang sama).
