61,000: angka ini melumpuhkan posisi dolar selama sesi Asia pada hari Kamis. Kita membicarakan mengenai kenaikan harian dalam jumlah orang-orang yang terinfeksi dengan virus corona di Amerika Serikat. Ini merupakan anti-record yang baru dan mutlak bagi seluruh periode pandemi. Bahkan ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan April, dimana ketika itu epidemi pada puncaknya, kenaikan tertinggi per hari adalah 57.000. Indikator menyedihkan ini saat ini melampaui batas penting psikologis, menempatkan tekanan kuat pada mata uang AS. Indeks dolar turun sebesar 96,2, menunjukkan penjualan greenback disepanjang pasar.
Jelas bahwa situasi menjadi lebih buruk hampir setiap hari, dan tren itu sendiri menunjukkan tanda-tanda gelombang kedua dari epidemi di AS. Contoh, jika pertumbuhan harian dari orang-orang yang terinfeksi di Amerika Serikat berfluktuasi dalam kisaran 15-25,000 sepanjang 8-24 Juni, maka indikator ini mulai menunjukkan tren kenaikan stabil mulai 24 Juni, sebelumnya melampaui 30.000 dan kemudian di level 40.000. Lebih dari 45.000 kasus tercatat di Amerika Serikat setiap harinya di awal Juli, dan kemudian angka ini melampaui level 50.000 (55-57.000 kasus per hari).
Jumlah penularan COVID-19 meningkat 61.949 orang selama beberapa hari terakhir. Kasus penularan tertinggi tercatat di Texas yaitu 10.199 kasus, Di Florida, 9,989 orang terjangkit, sementara itu 8.561 terinfeksi di California. Selain itu, otoritas di California dan Texas juga melaporkan kenaikan dalam catatan satu hari pada angka kematian.
Angka ini berbicara sendiri. Pimpinan epidemiologi Amerika Serikat mengumumkan peringatan di awal minggu lalu: ia memperingatkan bahwa negara "hilang kendali" terhadap epidemi. Menurut perkiraannya, jika dinamika saat ini berlanjut, Amerika akan segera menghadapi kenaikan 100.000 per hari terhadap infeksi. Dan menilai dinamika dalam beberapa hari ini , kata-katanya terdengar masuk akal.
Pada waktu yang sama, Presiden AS Donald trump masih menunjukkan sikap tenang dan beberapa detasemen dari tren terbaru, menghubungkan peningkatan jumlah kasus dengan peningkatan jumlah tes yang dilakukan. Selain itu, ia menganggap seruan untuk mengunci kedua dalam konteks politik sebagai intrik dari Demokrat. Faktanya adalah bahwa krisis coronavirus secara signifikan mengguncang posisi Trump menjelang pemilihan presiden, yang akan diadakan pada bulan November. Menurut jajak pendapat terbaru, Joe Biden berada di depan Trump dengan 8-9%. Situasi ini memaksa Trump untuk membuat keputusan yang "secara politis bijaksana" yang bertentangan dengan situasi epidemiologis di negara tersebut. Sebagai contoh, kemarin dia mengatakan bahwa dia bermaksud untuk menekan gubernur negara bagian untuk membuka sekolah di musim gugur. Dia bahkan tidak menutup kemungkinan membatalkan dana sekolah jika mereka memutuskan untuk mengikuti pembatasan karantina. Menurut dia, di negara-negara Eropa - di Jerman, Denmark, Norwegia, Swedia dan banyak negara Uni Eropa lainnya, sekolah terbuka "dan tidak ada masalah".
Pernyataan dari Presiden AS tersebut akan kembali mengakibatkan krisis politik negara, seperti yang telah terjadi pada musim semi. Pada masa itu, banyak pemerintahan (dan tidak hanya Demokrat) menolak untuk mengenakan karantina ketat, sementara itu Trump mengancam akan memaksa mereka melakukannya hampir dengan bantuan tentara. Sekarang situasinya dicerminkan: banyak negara bagian di tingkat lokal memperketat tindakan pembatasan, sementara "pusat", dipersonifikasikan oleh Trump, menuntut untuk tidak memotong oksigen ke perekonomian negara.
Jelas bahwa peningkatan jumlah orang yang terinfeksi akan terus memberi tekanan pada dolar, mengingat sikap investor saat ini terhadap mata uang AS. Risiko penguncian berulang kali membuat takut investor, mengingat konsekuensi bencana yang tak terhindarkan. Dolar bullish punya satu harapan untuk memulihkan posisi mereka. Menurut beberapa ahli, sekarang kita melihat "gema" 4 Juli - yaitu, Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. Berlawanan dengan rekomendasi dokter, banyak orang Amerika tidak mengamati jarak sosial pada hari ini, menandai hari libur nasional. Masa inkubasi COVID-19 adalah (rata-rata) sekitar 4-5 hari, dan lonjakan saat ini dalam insiden mungkin terkait dengan faktor ini.
Oleh karena itu, dinamika untuk beberapa hari mendatang cukup penting dalam konteks prospek untuk mata uang AS. Jika tingkat penyebaran wabah menurun, dolar akan "kembali melayani" - setidaknya, akan menghentikan penurunannya. Oleh karena itu, faktor virus corona akan terus membuat tekanan kuat bagi greenback.
Jika kita berbicara mengenai pasangan euro-dolar, disini kita melihat kemenangan bagi pembeli. Pada grafik harian, pasangan berlokasi diatas Kumo clound dari indikator Ichimoku dan diatas seluruh garisnya. Sinyal Parade of Lines bullish menunjukkan potensi pertumbuhan harga lebih lanjut. Selain itu, pasangan berlokasi di garis atas indikator Bollinger Bands. Ini juga menunjukkan sentgimen bullish diantara trader. Kita bisa mempertimbangkan level 1,1422 sebagai target terdekat dari pergerakan naik – ini merupakan level harga tinggi lokal yang dicapai pada 10 Juni. Stop loss dapat ditempatkan di area level support pertama – ini merupakan rata-rata garis dari indikator Bollinger Bands pada timeframe yang sama (harga 1,1260).