The Fed mengakhiri pertemuan dua hari pada hari Rabu, menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol pada pembelian obligasi Treasury dan berbagai sekuritas lainnya. Ketua Fed Jerome Powell menegaskan bahwa regulator siap untuk melakukan lebih banyak, dan mengatakan bahwa tinjauan strategi kebijakan moneter dan komunikasi, yang diluncurkan bank sentral tahun lalu, akan segera selesai.

Pertemuan tersebut juga menyoroti tanda-tanda pemulihan ekonomi baru-baru ini, sehingga semua anggota komite memberikan suara bulat dalam mempertahankan suku bunga pada 0% -0,25%, dan mengubahnya segera setelah ekonomi stabil. "Komite berencana untuk mempertahankan suku bunga pada 0% -0,25% sampai ada kepercayaan pada stabilitas ekonomi," kata Fed.

Namun, para ekonom berpendapat bahwa sikap Fed pada suku bunga menunjukkan bahwa mereka tidak mungkin menaikkan kisaran dari waktu ke waktu.

Program bantuan, yang diberikan terutama kepada orang Amerika yang menganggur, juga dibahas.

Politisi terpecah mengenai apakah akan memberikan dukungan tambahan senilai triliunan dolar, yaitu, Partai Republik memperkenalkan rencana pemulihan lain dalam jumlah $ 1 Triliun.

Gregory Daco dari Oxford Economics mengatakan: "Kami memperkirakan bahwa penurunan suku bunga tidak akan terjadi sampai pertengahan 2024, karena inflasi mendekati 2% dan pengangguran masih tertinggal."

Greg McBride dari Bankrate.com juga mengatakan strategi suku bunga rendah Fed mendukung pinjaman konsumen dan bisnis, yang membantu mendukung pasar perumahan dan belanja ritel. "Tetapi mereka tidak dapat menjinakkan virus atau meningkatkan permintaan, yang merupakan kebutuhan ekonomi untuk bangkit kembali," katanya.

Hasil pertemuan itu sedikit meningkatkan dolar terhadap aset lain seperti emas dan mata uang berisiko.