Penulis buku terlaris, Robert Kiyosaki, mengatakan bahwa terlalu banyak orang yang telah terperangkap dalam jebakan investasi di Treasury AS dan dana pensiun, secara keliru meyakini bahwa aset-aset ini adalah investasi yang aman.

Menurutnya, aset tersebut adalah "uang palsu", dan ia menjelaskan secara rinci bagaimana investor dapat membedakan antara aset "asli" dan "palsu" dalam bukunya "FAKE: Fake Assets, Fake Money, Fake Teachers. About how lies make the poor and the middle class. "

"Masalah generasi saya ada dalam pemikiran mereka. Mereka pikir Treasury AS aman," ujar Kiyosaki. "Faktanya, obligasi Treasury adalah cara Fed dan Departemen Keuangan memanipulasi pasar dan menghapus para penabung," tambahnya.

Kiyosaki menilai bahwa "masalah dengan memiliki aset yang didukung negara adalah bahwa pemerintah di banyak negara tidak dapat dipercaya."

Jadi, alih-alih obligasi Treasury, Kiyosaki merujuk logam mulia sebagai aset "nyata".

"Sebagai pengusaha, saya menginvestasikan uang saya dalam bentuk emas, perak, dan bitcoin karena saya ingin berada di luar sistem," ujarnya.

Namun, pasar logam mulia tumbuh secara eksponensial selama beberapa bulan terakhir, dan para analis mengatakan bahwa investor perlu terbiasa dengan volatilitas yang lebih tinggi dalam emas dan perak.

Akan ada beberapa nuansa, tetapi tahap baru perkembangan pasar ini seharusnya tidak mengejutkan.

Emas adalah aset paling likuid kedua di pasar keuangan setelah saham teknologi, dan, menurut survei belum lama ini, banyak yang percaya bahwa emas terlalu banyak dibeli, yang juga menjadi berita utama investor Miliarder Mark Mobius, pendiri Mobius Capital Partners, yang juga menjadi sorotan pada minggu ini, denagn mengklaim bahwa emas dinilai terlalu tinggi.

"Saya tidak akan menyarankan untuk membeli emas atau logam mulia saat ini hingga ada koreksi harga," ucapnya dalam pernyataan kepada UK Financial News.

Sementara itu, kepala strategi investasi di BMO Capital Markets Brian Belsky mengatakan bahwa ia mmeilih sikap netral pada emas dan perak, karena pasar secara fundamental saat ini kewalahan.

Ada alasan nyata mengapa emas telah mengalami pergerakan bersejarah ketika mencapai rekor tertinggi. Faktanya adalah bahwa tingkat suku bunga riil akan tetap rendah hingga negatif di masa mendatang, karena pemerintah mengambil utang besar untuk menstabilkan ekonomi global. Menurut banyak analis, hal ini akan menyebabkan depresiasi mata uang global.

Karenanya, di dunia di mana tidak ada profitabilitas dan daya beli konsumen menurun, emas bersinar sebagai penyimpan nilai bersejarah. Dan para analis percaya bahwa ini baru permulaan.