Seringkali rilis data ekonomi makro tidak seperti yang diperkirakan. Itulah yang terjadi pada hari Jumat. Lebih tepatnya, hanya seperti itu sepanjang hari Jumat. Sementara itu, seolah-olah atas perintah, semua ini dimainkan untuk keuntungan Dolar, yang hampir terlibat dalam apresiasi sepanjang hari. Meski ketegangan di pasar terus berlanjut. Dolar masih oversold.

Semuanya dimulai dengan data awal pada indeks aktivitas bisnis di kawasan Euro, yang seharusnya dirilis agak multidirectional. Namun, semuanya ternyata jauh lebih menarik. Secara khusus, PMI manufaktur, yang seharusnya naik dari 51,8 menjadi 52,6, secara tak terduga turun menjadi 51,7. Namun, situasinya jauh lebih buruk dengan indeks aktivitas bisnis di sektor jasa, yang menurut prakiraan turun dari 54,7 menjadi 54,0. Faktanya, benar-benar jatuh ke 50,1, mendekati tanda psikologis 50,0. Hal tersebut memisahkan stagnasi dari pertumbuhan. Meskipun ada pertumbuhan di sektor jasa di kawasan Euro, sangat tidak signifikan, dan ada ancaman resesi baru. Akibat dari semua ini, indeks aktivitas bisnis gabungan turun dari 54,9 menjadi 51,6 dibandingkan prakiraan 54,3.

PMI Gabungan (Eropa):

Gambarannya sangat berbeda di Amerika Serikat, karena data yang dihasilkan jauh lebih baik daripada prakiraan. Hal ini terlepas dari fakta bahwa pertumbuhan indeks sudah diperkirakan. Dengan demikian, indeks aktivitas bisnis di sektor manufaktur, alih-alih tumbuh dari 50,9 menjadi 52,0, tumbuh menjadi 53,6. Indeks aktivitas bisnis jasa, yang seharusnya naik dari 50,0 menjadi 51,5, secara harfiah melonjak menjadi 54,8. Mengingat industri jasa memiliki bobot yang jauh lebih tinggi, tidak mengherankan jika PMI gabungan melonjak dari 50,3 menjadi 54,7. Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa proyeksi pertumbuhan menjadi 51,7. Namun selain itu, data penjualan rumah di pasar sekunder juga dipublikasikan, yang juga melebihi semua ekspektasi. Memang, bahkan berdasarkan prakiraan paling optimis, penjualan seharusnya tumbuh sebesar 14,7%, dan jelas tidak ada yang mengharapkan peningkatan sebesar 24,7%. Secara absolut, penjualan meningkat dari 4.700.000 menjadi 5.860.000, mencapai nilai tertinggi dalam 12 bulan terakhir. Artinya, bahkan melampaui nilai sebelum mulainya pandemi virus Corona.

Data ekonomi makro tidak akan dipublikasikan hari ini, dan dalam teori, mengingat sifat Euro yang overbought yang terus berlanjut, kita akan melihat pelemahannya lebih lanjut. Namun, ada kemungkinan besar bahwa meskipun ini terjadi, penurunan itu sendiri akan bersifat simbolis. Banyak alasan yang menyebabkan melemahnya Dolar secara signifikan belum hilang. Jadi, investor tidak berniat mengambil resiko tanpa alasan tertentu. Dengan kata lain, hingga ada alasan serius untuk memperkuat Dolar dalam bentuk statistik ekonomi makro atau mengurangi risiko politik, yang sebagian besar terkait dengan pemilihan presiden mendatang, tidak perlu membicarakan penguatan Dolar.

Pasangan mata uang Euro/Dolar terus bergerak di sepanjang lintasan side channel 1.1700/1.1900, kali ini kuotasi berhasil menetap di bawah level rata-rata 1.1800. Menahan harga pada koordinat sebelumnya dapat menandakan ambiguitas dalam tindakan para pelaku pasar, yang dapat menyebabkan fluktuasi harga lebih lanjut di sepanjang lintasan yang ada.

Sehubungan dengan volatilitas pasar, indikator tinggi tercatat, mengarah ke sensasi spekulatif, yang dikonfirmasi oleh analisis candle pada periode menit dan jam.

Dapat diasumsikan bahwa konsolidasi harga di bawah level rata-rata 1.1800 mengindikasikan adanya penurunan suku bunga, yang dapat menjadi titik acuan dalam pergerakan 1.1800 - - -> 1.1700. Sementara itu, kita tidak boleh mengesampingkan stop sementara di sepanjang level 1.1800, tempat batas amplitudo sudah tersedia di pasar di 1.1780/1.1825.

Dari sudut pandang analisis indikator yang kompleks, dapat dilihat bahwa indikator-indikator instrumen teknikal pada interval menit memiliki sinyal variabel akibat fluktuasi harga di sepanjang level rata-rata. Periode per jam dan harian menandakan penjualan.