Mata uang AS, meski mengalami penurunan harga yang besar dalam beberapa bulan terakhir, mencoba membalas dendam. Usahanya berhasil dari waktu ke waktu, namun paling sering, kenaikan tercatat dengan latar belakang sedikit pelemahan euro.

Minggu lalu, dolar meningkat secara signifikan dalam kaitannya dengan mata uang "Eropa", setelah menguat untuk pertama kalinya setelah turun delapan minggu. Berkat hal tersebut, mata uang AS berhasil menghindari trend bearish terpanjang dalam 10 tahun terakhir. Para ahli percaya bahwa salah satu pendorong pemulihan dolar adalah statistik indeks aktivitas bisnis di Eropa (PMI) yang tidak terlalu positif.

Menurut laporan saat ini, angka PMI Agustus untuk manufaktur dan jasa di kawasan euro menunjukkan penurunan yang nyata. Sektor jasa, di mana kegiatan ekonominya sangat rendah, tetap menjadi "lubang hitam" dalam hal ini. Bulan ini, PMI sektor jasa di kawasan euro turun menjadi 50,1 poin, dibandingkan dengan 54,5 poin yang tercatat pada Juli. Menurut para ahli, ini menunjukkan stagnasi dalam aktivitas bisnis dan pemulihan ekonomi Eropa yang berkepanjangan.

Titik terang pada latar belakang ini adalah statistik Amerika. Data positif ini memberikan dukungan kuat untuk dolar, yang membantunya mendapatkan kepercayaan. Berdasarkan penghitungan Markit, pada Agustus, indeks manajer pembelian awal (PMI) untuk sektor manufaktur AS naik menjadi 53,6 poin dari 50,9 poin yang tercatat pada Juli. Indikator ekonomi lainnya, PMI sektor jasa di Amerika Serikat, juga mengalami peningkatan. PMI ini naik menjadi 54,8 poin pada bulan ini dari 50,0 poin sebelumnya. Situasi saat ini ternyata sangat menguntungkan bagi dolar, yang mengambil kesempatan tersebut dan mengambil alih lawannya pada pasangan EUR/USD.

Minggu lalu, pasangan EUR/USD berhasil naik ke ketinggian spiral, menembus level 1.1900. Namun, kegembiraan bull atas penembusan level ini bersifat sementara: rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) menjadi hujan es bagi mereka. Kami ingatkan bahwa rapat sebelumnya tidak membawa optimisme terhadap situasi ekonomi saat ini. Menurut perwakilan FOMC, krisis saat ini yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 akan terus berdampak negatif terhadap aktivitas ekonomi, pengangguran, dan inflasi. Dalam jangka menengah, hal ini menimbulkan risiko yang signifikan bagi perekonomian global, sehingga mengurangi peluang pemulihannya.

Menurut para analis di Danske Bank, dalam situasi saat ini, di tengah volume besar posisi buy pada pasangan EUR/USD, bear akan kembali menyerbu level support 1.1700. Bank menganggap penembusan penghalang ini menjadi skenario yang paling mungkin untuk pasangan ini. Pada awal minggu ini, pasangan EUR/USD bersikap cukup tenang, tanpa naik turun yang tajam. Pada Senin pagi, 24 Agustus, pasangan ini memulai dengan kisaran rendah di 1.1794-1.1795, namun kemudian memperoleh dorongan. Setelah itu, pasangan EUR/USD ditradingkan mendekati kisaran 1.1802-1.1803, tetapi gagal meninggalkan batas tersebut.

Menurut ahli strategi mata uang di Danske Bank, saat ini tidak ada pendorong baru yang mampu memberikan dorongan pada rally EUR/USD. Di saat yang sama, pemain lebih memilih untuk mengambil keuntungan dari posisi buy. Para analis mencatat penurunan minat investor pada aset pasar berkembang, yang merupakan sinyal bearish untuk pasangan klasik ini.

Menurut prakiraan bank ini untuk pasangan EUR/USD untuk tiga bulan ke depan, pasangan ini akan bergerak dalam 1.1600. Menurut para ahli Danske Bank, kurs yang adil untuk pasangan EUR/USD, dengan mempertimbangkan nilai aset, adalah 1.0700, dan mempertimbangkan indikator produktivitas dan perdagangan, tidak lebih dari 1.0500. Pada saat yang sama, prakiraan badan ini untuk pasangan yang ditunjukkan selama enam bulan dan tahun ini tetap di level 1.1200.

Dalam jangka pendek, situasi pada pasangan EUR/USD dapat menguntungkan dolar. Namun, mereka harus menyerahkan Euro dalam jangka menengah dan panjang. Menurut para analis, mata uang AS tidak akan sepenuhnya kehilangan peran dominannya, tetapi hanya akan menyerahkan sebagian "potongan" kepemimpinan kepada mata uang Eropa. Para ahli menyimpulkan bahwa ini akan membantu menjaga keseimbangan pada pasangan EUR/USD.