timefram 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - ke atas.
Channel regresi linear bawah: arah - ke atas.
Moving average (20; diperhalus) - sideways.
CCI: 46.4197
Selama hampir sebulan penuh, pasangan mata uang EUR/USD ditradingkan dalam kisaran harga yang cukup sempit, yang tidak dapat dengan jelas disebut tren mendatar atau naik. Namun, tampaknya kini periode dan segmen ini telah berakhir, dan harga kembali melonjak. Sebagian besar analis telah lama setuju bahwa mata uang AS, terlepas dari semua jenis krisis yang melanda Amerika Serikat saat ini, dinilai sangat rendah. Ya, ada cukup banyak masalah di Amerika saat ini, namun, kita tidak boleh lupa bahwa seluruh dunia juga menderita pandemi dan "krisis virus corona". Pertumbuhan mata uang Eropa sebesar 12 sen dalam tiga bulan menunjukkan segalanya, seolah-olah sebuah revolusi telah terjadi di Amerika Serikat, dan perekonomian telah runtuh. Karenanya, kami terus percaya bahwa dolar AS telah cukup melemah dalam beberapa bulan terakhir dan koreksi yang kuat masih terjadi. Namun, masalahnya adalah semuanya akan bergantung pada trader besar, yang mungkin memiliki logika pengambilan keputusan sendiri. Misalnya, salah satu masalah besar mata uang AS saat ini adalah turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS. Apa artinya ini dalam praktik? Banyak negara (misalnya, China), banyak investor besar, perusahaan, dan bank lebih suka menyimpan modalnya di sekuritas negara yang stabil dan ekonomi yang kuat. Dengan demikian, penurunan imbal hasil sekuritas ini sangat menyebabkan penurunan daya tariknya sebagai alat investasi bagi investor internasional. Permintaan turun, sekuritas dijual, sekuritas baru tidak ditempatkan, dan karenanya, permintaan dolar AS jatuh di pasar internasional, karena tidak lagi diperlukan dalam jumlah tersebut untuk membeli sekuritas baru. Jadi, di samping "empat jenis krisis" dan krisis kelima yang akan datang, Amerika Serikat kini menghadapi masalah baru lainnya yang dapat berdampak negatif pada nilai tukar mata uang nasionalnya. Yang paling menarik adalah apa yang terjadi saat ini benar-benar ada di tangan Donald Trump. Kami mengacu pada penurunan dolar. Ingat bahwa sejak awal pemerintahannya, Trump memimpikan dolar yang "murah" agar lebih mudah membayar utang nasional dan membantu eksportir nasional. Dan sekarang, di akhir masa jabatan kepresidenannya, ketika utang negara telah tumbuh menjadi $30 triliun yang tak terbayangkan, meningkat beberapa triliun dolar hanya dalam setahun dan mungkin terus tumbuh, impian Trump menjadi kenyataan. Apakah itu akan membantu keinginan dan niatnya untuk terpilih kembali dalam masa jabatan kedua?
Selain jatuhnya imbal hasil Treasury AS, The Fed telah membuat berbagai pidato selama beberapa hari terakhir. Semuanya dimulai Kamis lalu dengan Jerome Powell, yang tidak mengatakan hal optimis. Ia hanya mengatakan bahwa kini inflasi di Amerika akan dibiarkan tumbuh di atas 2%. Semuanya akan baik-baik saja, namun tingkat inflasi di Amerika Serikat ini telah lama tidak terlihat. Dengan demikian, keputusan untuk mengabaikan target inflasi di level 2% hampir sama dengan pernyataan: "Kami akan mengetatkan kebijakan moneter segera setelah PDB kembali ke level sebelum krisis dan kami dapat sepenuhnya mengalahkan pandemi." Jelas bahwa dalam menyelesaikan kedua masalah ini, pengetatan kebijakan moneter akan dimungkinkan, tetapi kapan ini akan terjadi? Setidaknya dalam beberapa tahun. Begitu pula dengan inflasi. Fakta bahwa Fed kini akan memungkinkannya tumbuh hingga 3% tidak berarti hal konkret. Sama seperti sebelumnya, FOMC akan memutuskan apakah akan mengetatkan kebijakan moneter saat ini atau tidak. Penampilan Raphael Bostic dan Richard Clarida pada awal minggu dinilai terlalu tinggi. Faktanya, kepala Fed Atlanta dan Deputi Jerome Powell juga tidak menginformasikan hal yang sangat menarik pada pasar. Clarida mengatakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan hanya karena tingkat pengangguran yang sudah mulai turun, tetapi juga tidak bermaksud untuk memperkenalkan suku bunga negatif, dan juga meragukan efektivitas pengendalian kurva imbal hasil obligasi pemerintah. Sebaliknya, Raphael Bostic menyinggung topik virus corona dalam pidatonya, menyatakan bahwa tingkat morbiditas yang tinggi di Amerika Serikat memperlambat pemulihan ekonomi dan menimbulkan risiko tambahan. Manakah dari informasi ini yang sebelumnya tidak diketahui pasar? Dengan demikian, kami yakin bahwa penurunan mata uang AS dalam beberapa hari terakhir tidak secara langsung terkait dengan pidato perwakilan Fed. Kemungkinan besar, retorika mereka hanya menambah gambaran keseluruhan yang tidak menarik tentang keadaan ekonomi AS saat ini dan prospeknya untuk beberapa bulan dan tahun mendatang. Secara alami, faktor keputusasaan ekonomi Amerika telah menurunkan permintaan dolar dan sekuritas pemerintah Amerika. Juga harus diingat bahwa unjuk rasa dan protes massal terus berlanjut di Amerika Serikat terkait dengan insiden baru antara polisi dan seorang pria kulit hitam, yang berakhir dengan penembakan dan luka serius pada pri atersebut. Setidaknya kali ini seluruh negeri tidak dilanda kerusuhan massal.
Sementara itu, jumlah kasus "virus corona" yang tercatat di Amerika Serikat telah lebih dari 6 juta. Namun, jangan sampai angka ini menyesatkan. Ini tidak mencerminkan jumlah orang yang saat ini dirawat, namun jumlah kasus sejak awal pandemi selama 6 bulan. Kedua, terjadi penurunan jumlah infeksi baru dalam beberapa minggu terakhir (menurut data dari Johns Hopkins University). Misalnya, pada 30 dan 31 Agustus, 35 dan 33 ribu orang terinfeksi di negara tersebut, yang dua kali lebih rendah daripada nilai yang diamati sebulan lalu. Sayangnya, faktor ini belum memberikan dukungan apa pun kepada mata uang AS.
Sementara itu, Donald Trump melanjutkan kampanye pemilunya, yang direduksi menjadi seruan para pendukungnya untuk meneriakkan "Trump untuk 12 tahun lagi" dan mengkritik lawan utamanya, Joe Biden. Kali ini, Trump mengatakan bahwa "Biden adalah orang yang sangat lemah dan dikendalikan seperti boneka." "Jika kekuatan kiri radikal menang, mereka akan menguasai kota-kota Anda, itu akan menjadi revolusi yang nyata," kata Presiden AS saat ini. Trump juga ditanya, orang seperti apa yang mengendalikan Biden yang dia bicarakan? "Orang-orang yang belum pernah Anda dengar. Orang-orang yang berada dalam bayang-bayang. Orang-orang yang mengontrol protes di jalanan," jawab Presiden Amerika tersebut, yang tidak pernah memberikan bukti atas perkataannya.
Volatilitas pasangan mata uang euro/dolar pada 2 September sebesar 99 poin dan dianggap "tinggi". Dengan demikian, kami memperkirakan pasangan ini pada hari ini akan bergerak di antara level 1.1824 dan 1.2022. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas menandakan kemungkinan dimulainya kembali pergerakan naik, serta pantulan harga dari garis moving average.
Level support terdekat:
S1 – 1.1841
S2 – 1.1719
S3 – 1.1597
Level resistance terdekat:
R1 – 1.1963
R2 – 1.2085
R3 – 1.2207
Rekomendasi trading:
Pasangan EUR/USD memulai koreksi ke bawah. Karenanya, hari ini Anda dapat terus melakukan trading ke atas dengan target di 1.1963 dan 1.2022, jika indikator Heiken Ashi berubah ke atas atau pantulan ditunjukkan dari pergerakan tersebut. Jika harga ditetapkan di bawah moving average, disarankan untuk melakukan trading lebih rendah dengan target di level Murray "5/8" dan "4/8" -1.1841 dan 1.1719.
