Pasangan mata uang USD/JPY mencapai level rendah satu setengah bulan minggu ini dipertengahan angka ke 104. Di area harga ini, momentum selatan telah menghilang dan saat ini trader pada persilangan: selain itu - greenback yang melemah yang kembali mulai kehilangan posisinya dan disisi lain - kurangnya argumen yang kuat untuk melanjutkan gerakan ke bawah. Hasil pertemuan Bank Jepang bulan September dan data yang dipublikasikan hari ini tentang pertumbuhan inflasi Jepang tidak memberikan kejelasan karena pasangan USD / JPY terus diperdagangkan dengan latar belakang gambaran fundamental yang kontradiktif.
Indikator utama untuk inflasi Jepang dirilis selama sesi Asia hari Jumat. Indeks harga konsumen secara keseluruhan muncur dalam "zona merah", mengalami penurunan dari nilai perkiraan lemah karena indikator melambat 0,2%. Terdapat kenaikan 0,6% bulan lalu dan selama tiga bulan sebelumnya, indikator dirilis di level 0,1%. Oleh karena itu, disini kita bisa melihat rollback ke nilai minimum tahun ini saat krisis virus korona pada ayunan penuh. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi tetap pada level yang sangat rendah dan pertumbuhan Juli bersifat sementara. Indeks inti juga mengecewakan. Contohnya, indeks harga konsumen diluar harga makanan di bulan Juli muncul nol dan turun ke area negatif hingga -0,4% di bulan Agustus. Ini merupakan kerendahan beberapa tahun karena terakhir kali indikator berada di level rendah seperti ini adalah pada Desember 2016. Indikator berfluktuasi pada kisaran -0,2% naik hingga 0% tahun ini. Indeks harga konsumen diluar harga makanan dan energi juga turun dari perkiraan, turun ke wilayah negatif (untuk pertama kalinya di tahun ini), mencapai 0,1% dengan perkiraan pertumbuhan menjadi 0,4%.
Indikator inflasi Jepang (secara khusus) dan perekonomian (pada umumnya) mulai menyebabkan peringatan di akhir tahun lalu bahkan sebelum krisis virus korona. Bagian dari penurunan ekonomi dikarenakan kebijakan pajak - setelah Jepang meningkatkan pajak penjualan karena pengeluaran konsumen jatuh tiga persen sekaligus. Namun di sisi lain, angka hari ini menunjukkan penurunan proses pemulihan.
Yen bereaksi dengan buruk dalam rilis hari ini karena mata uang Jepang turun hanya 30 poin terhadap dolar. Pertama, pasar siap untuk kelemahan inflasi Jepang seiring perkiraan awal dari para ahli mempersiapkan trader untuk hasil ini. Fakta bahwa beberapa komponen muncul di "zona merah" tidak benar-benar membuat jengkel investor. Bank of Japan mengakui bahwa inflasi CPI akan tetap dalam zona negatif untuk beberapa waktu pada rapat bulan September. Oleh karena itu, hasil hari ini hanya berperan sebagai konfirmasi dari pernyataan ini.
Pada umumnya, regulator Jepang menyelenggarakan rapat singkat menyuarakan retorika pada umumnya. Haruhiko Kuroda mencoba untuk mempertahankan keseimbangan tertentu, oleh karena itu teks dari pernyataan yang disertakan berisi penilaian optimis dan pesimis. Contohnya, Bank of Japan mencatat bahwa perekonomian negara mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan terutama dalam indikator ekspor dan produksi yang mulai pulih. Sebagai pengganti dari penemuan ini, Bank Sentral meningkatkan perkiraan ekonominya termasuk estimasi ekspor dan produksi. Regulator Jepang menunjukkan bahwa investasi bisnis sesuai dengan tren turun sebagai kekalahan mereka - pengeluaran modal turun, laba perusahaan dan sentimen bisnis melemah. Oleh karena itu, Kuroda memastikan reporter bahwa regulator akan terus mendukung perekonomian melalui pelonggaran moneter agresif dan tidak akan ragu untuk melonggarkan kebijakan jika diperlukan. Ia menyuarakan wacana seperti itu secara harfiah setiap pertemuan, sehingga pasar mengabaikan pernyataannya.
Berdasarkan pada reaksi lemah yen hingga rilis hari ini, kita bisa menyimpulkan bahwa pasangan USD/JPY fokus terutama pada "kondisi kesehatan" mata uang AS dan pada peristiwa latar belakang fundamental eksternal. Indeks dolar AS saat ini kembali kalah. Mata uang AS diperkuat secara tidak masuk akal menyusul hasil dari rapat fed terbaru – hanya karena dugaan perpecahan di kamp The Fed. Tetapi "pendapat terpisah" dari salah satu anggota regulator (Robert Kaplan) tidak mengubah cuaca secara keseluruhan. Padahal pada kenyataannya, Bank Sentral memindahkan kemungkinan tanggal kenaikan suku bunga satu tahun lagi dari akhir 2022 ke akhir 2023. Oleh karena itu, ketika emosi pertama mereda, hanya tesis "dovish" dari the Fed yang muncul di keseimbangan kering yang sekarang memberikan tekanan latar belakang pada greenback.
Semua ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, pasangan mata uang USD/JPY akan kembali pada harga lokal minimum hingga level 104,55. Jika greenback semakin melemah, pasangan akan menembus melalui level support ini dan bahkan turun bahkan hingga 104,20 - ini merupakan level rendah berbulan-bulan yang dicapai pada 31 Juli.
